Seiring menurunnya angka kelahiran dan meningkatnya harapan hidup, usia rata-rata populasi global terus meningkat di hampir seluruh negara. Pada saat yang sama, laju pertumbuhan populasi terus mengalami penurunan.
Melansir infoHealth, laporan Prospek Ekonomi Dunia edisi April 2025 yang dirilis oleh Dana Moneter Internasional (IMF) memvisualisasikan tren pertumbuhan populasi global dan peningkatan usia rata-rata dari tahun 1980 hingga proyeksi tahun 2100.
Pada tahun 2025, usia rata-rata penduduk dunia tercatat sebesar 33,6 tahun, naik dari 26,5 tahun pada tahun 1980. Selama periode yang sama, laju pertumbuhan populasi global melambat dari 1,8 persen menjadi 0,9 persen.
Tren ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga akhir abad ke-21. Populasi global diproyeksikan akan mulai mengalami penurunan pada tahun 2085, dengan usia rata-rata penduduk mencapai 42 tahun. Pada tahun 2100, rata-rata usia penduduk diprediksi meningkat menjadi 43 tahun, sementara laju pertumbuhan populasi turun di bawah 0,1 persen.
Namun, tren ini bervariasi di berbagai belahan dunia. Negara-negara dengan ekonomi maju seperti Jepang, Jerman, dan Italia mengalami penuaan populasi yang cepat dan penurunan jumlah penduduk. Di sisi lain, negara-negara berkembang seperti India masih menunjukkan pertumbuhan populasi, meskipun lajunya mulai melambat.
Penurunan ini terutama disebabkan oleh merosotnya tingkat fertilitas global, diiringi oleh peningkatan kualitas layanan kesehatan dan harapan hidup yang lebih tinggi. Akibatnya, proporsi lansia dalam struktur populasi menjadi lebih besar.
Banyak negara kini telah mencapai titik balik demografis, yaitu ketika proporsi usia produktif dalam total populasi mulai menurun. Negara-negara Eropa seperti Jerman, Prancis, dan Italia telah melewati fase ini sebelum tahun 2000 dan kini tergolong sebagai masyarakat dengan populasi tertua di dunia. Amerika Serikat, Inggris, dan Tiongkok menyusul dalam dua dekade terakhir.
Penuaan populasi menimbulkan sejumlah tantangan ekonomi, antara lain menyusutnya angkatan kerja, melambatnya pertumbuhan produktivitas, serta meningkatnya beban fiskal pada sistem pensiun dan layanan kesehatan.
Meski demikian, IMF melihat sisi positif dari fenomena ini. “Banyak orang hidup lebih lama dan menua dalam kondisi yang lebih sehat,” demikian catatan lembaga tersebut. Hal ini membuka peluang untuk memperpanjang masa kerja dan meningkatkan produktivitas para pekerja usia lanjut, yang pada gilirannya dapat membantu mengurangi tekanan ekonomi dari fenomena populasi menua.
Artikel ini sudah tayang di infoHealth
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.