Pasar Kosambi telah lama menjadi salah satu destinasi wajib bagi para wisatawan saat berkunjung ke Kota Kembang. Bukan sekadar pasar tradisional. Kawasan ini merupakan sentra camilan legendaris yang menawarkan pengalaman belanja yang unik, seperti tradisi mencicipi produk sebelum membeli.
Kekuatan utama Pasar Kosambi terletak pada sejarah panjang toko-tokonya. Salah satu yang paling ikonik adalah Toko Sari Milo, yang telah berdiri sejak tahun 1986. Keberhasilan toko ini tidak hanya terlihat dari omzetnya, tetapi juga dari loyalitas karyawannya.
“Sari Milo didirikan sekitar tahun 1986. Ada karyawan yang sudah bekerja di sana selama 40 tahun,” ungkap Hendra selaku pengelola Sari Milo, Jumat (26/12/2025).
Menariknya, toko ini juga menjadi pembuka peluang bagi pengusaha baru, karyawan yang telah sukses memutuskan untuk membuka usaha mandiri. “Kalau yang lama-lama udah punya sendiri, bikin usaha sendiri,” tambahnya.
Selain Sari Milo, terdapat pula Toko Simanalagi yang telah melayani pelanggan sejak tahun 1996. Toko-toko ini menjadi saksi dalam perkembangan kuliner Bandung dari masa ke masa dan tetap mempertahankan produk unggulan seperti tempe, sale pisang, cireng, hingga basreng.
Lonjakan pengunjung di Pasar Kosambi sangat bergantung pada siklus liburan. Pada hari kerja, pasar ini didominasi oleh masyarakat sekitar. Saat akhir pekan atau libur panjang seperti Natal dan Tahun Baru, suasananya berubah drastis, didominasi oleh turis dari berbagai daerah, bahkan luar negeri.
Hendra mengungkapkan pengunjung tidak hanya datang dari kota-kota di Indonesia, tetapi juga dari kawasan Asia Tenggara. “Ada dari Singapura, Brunei, Malaysia kebanyakan,” jelasnya.
Mereka biasanya menjadikan belanja oleh-oleh sebagai agenda penutup setelah puas menikmati wisata di Bandung.
Di era digital, popularitas Pasar Kosambi meningkat pesat berkat rekomendasi di media sosial seperti TikTok. Alif, seorang pengunjung asal Tangerang Selatan, mengakui bahwa ia datang ke Kosambi setelah melihat ulasan di platform tersebut.
Meskipun awalnya ia mengincar toko lain yang ternyata masih tutup, Alif akhirnya menjatuhkan pilihan pada Toko Simanalagi. Baginya, ada satu aspek yang membuat Pasar Kosambi unggul dibandingkan pusat oleh-oleh modern lainnya.
“Di sini kami dibolehkan mencicipi produk sebelum membeli. Itu yang membedakan dengan pusat oleh-oleh modern lainnya” ujar Alif, Pengunjung asal Tangerang Selatan.
