Sangar gambaran tembok penjara di Lapas Kelas II B Indramayu seolah terlihat pudar. Siang itu, sejumlah pria berbaju serba biru tampak mewarnai aktivitas di lahan perkebunan.
Topi caping dikenakannya sedikit menghalau teriknya matahari saat menyiram tanaman. Di sebelah Utara tembok Lapas, para warga binaan itu sibuk mengelola aneka tanaman holtikultura.
Tanaman pepaya, semangka hingga tanaman herbal serai, belum lama ditanam lahan itu. Upaya ekstra para warga binaan juga diperlihatkan selama merawat aneka tanaman holtikultura tersebut.
“Baru 2 mingguan lah,” kata salah seorang warga binaan Lapas Kelas II B Indramayu usai menyiram tanaman, Jumat (11/7/2025).
Sebagian dari mereka mengaku mengelola aneka tanaman holtikultura tidaklah sulit. Sebelum mengalami nasib tak beruntung yang mengantarnya ke bui. Ia mengaku sudah terbiasa di pertanian.
“Bisa. Kan dulunya juga bertani di Desa Amis,” ujarnya.
Lahan khusus holtikultura tersebut merupakan bagian dari Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) yang digagas Lapas Kelas II B Indramayu. Di dalamnya juga terdapat lahan sawah seluas 600 meter persegi, dan kolam budidaya ikan lele di lahan 2.400 meter persegi.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
SAE yang menjadi wujud implementasi dari astacita dan 13 program akselerasi Menteri Imigrasi dan Permasyarakatan dirancang untuk membantu ketahanan pangan.
Sawah yang dikelola itu setiap musimnya bisa memproduksi sekitar 3 ton gabah basah. Dan kolam budidaya bisa dipanen sekitar 1,7 ton.
“Mudah-mudahan kegiatan yang dilakukan Lapas ini sedikit banyaknya bermanfaat untuk warga binaan maupun untuk masyarakat sekitar,” kata Kakanwil Ditjen Permasyarakatan Jabar, Kusnali.
Nantinya, produksi dari SAE tersebut tidak hanya dimanfaatkan untuk kebutuhan dapur Lapas. Melainkan, akan turut membantu kelancaran program Nasional MBG.
“Hasilnya nanti untuk masyarakat, yang kedua untuk kebutuhan dapur bagi warga binaan di dalam Lapas. Dan nanti pihak ketiga ini akan menyerap untuk memenuhi kebutuhan makanan MBG,” kata Kalapas Indramayu, Feri Berthoni.