Damkar Kuningan Evakuasi Tokek yang Bikin Keluarga Silvia Sulit Tidur baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Tidak hanya mengevakuasi hewan buas, petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Kuningan juga membantu warga untuk mengevakuasi hewan yang meresahkan dan mengganggu kehidupan seperti yang dialami oleh seorang warga dari Desa Cibuntu, Kecamatan Cigandamekar, Kabupaten Kuningan bernama Silvia Herlianur (27).

Hampir setiap malam, Silvia dan keluarga susah tidur. Penyebabnya adalah dua ekor tokek berukuran besar yang bersarang di atas rumahnya. Kepala UPT Damkar Kabupaten Kuningan Andri Arga Kusuma memaparkan sudah berbulan-bulan kedua tokek tersebut berada di rumah Silvia.

Awalnya, kedua tokek tersebut berukuran kecil, namun, lama-kelamaan kedua tokek tersebut bertambah besar dan sering mengeluarkan suara yang mengganggu penghuni rumah. Suara tersebut, lanjut Arga, seringnya keluar di malam hari sehingga sangat membuat penghuni rumah kesulitan untuk tidur. Apalagi di rumah tersebut, terdapat tiga orang anak yang masih berusia balita.

“Sudah beberapa bulan terdapat 2 ekor tokek (Gekko gecko) di rumahnya. Dan yang meresahkan, semakin lama kedua tokek tersebut semakin besar sehingga membuat pelapor khawatir dan sulit tidur karena ada 3 anaknya yang masih balita di rumah,” tutur Arga. Rabu (22/10/2025).

Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.

Karena sudah berlangsung cukup lama dan dikhawatirkan akan terus mengganggu penghuni rumah, akhirnya pada hari Rabu pukul 00.45 WIB, Silvia melaporkannya adanya tokek ke Damkar Kabupaten Kuningan. Mendapatkan laporan tersebut, Damkar Kuningan langsung mengirimkannya 4 anggotanya ke lokasi rumah tersebut untuk melakukan evakuasi tokek.

Dengan bantuan alat penjepit khusus, akhirnya Damkar bisa mengevakuasi kedua tokek tersebut pada pukul 01.45 WIB. Meskipun tidak ada hambatan selama proses evakuasi berlangsung, namun, petugas Damkar Kuningan harus berhati-hati dalam mengevakuasi tokek tersebut.

“Untuk usia kurang tahu. Panjangnya tokeknya yang satu itu 27 sentimeter, dan yang satunya lagi 22,5 sentimeter. Hambatan tidak ada cuman anggota harus berhati-hati karena tokek yang dieksekusi bisa menyerang saat proses dieksekusi,” tutur Arga.

Lewat kejadian tersebut, Damkar Kuningan memberikan himbauan agar masyarakat selalu menjaga lingkungan khususnya di area pepohonan dan tanaman yang menjadi habitat tokek agar tidak masuk ke area rumah. Menurut Arga, tokek sendiri merupakan hewan yang bermanfaat karena dapat menjadi pengendali hama khususnya serangga secara alami.