Cuan Haram Umbar Aurat dan Sanggama di Aliran Langsung baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Praktik mengumbar aktivitas seksual melalui live streaming saat ini seolah jadi jalan pintas mendapatkan cuan. Kasus terbaru suami istri di Pangandaran mengungkap fakta ekonomi mengalahkan logika.

Dalam beberapa tahun terakhir, aktivitas senggama melalui siaran langsung kerap marak terjadi di Jabar. infoJabar merangkum beberapa kasus yang melibatkan aksi tak senonoh tersebut.

Seorang selebgram (selebriti Instagram) sekaligus ibu rumah tangga berinisial FSF (28) ditangkap polisi karena melakukan live streaming sampai bugil di aplikasi live streaming porno. Aksinya itu dilakukan untuk mencari cuan.

Tak hanya FSF, dua orang pria berinisial YPP (33) dan AB (32) juga ikut diamankan. Keduanya berperan sebagai admin bagian keuangan yang melakukan pembayaran pada talent dan agensi aplikasi live streaming porno atau perekrut host/talent.

Kapolres Sukabumi Kota AKBP Rita Suwadi mengatakan, pengungkapan kasus itu diawali dengan patroli cyber yang dilakukan oleh polisi. Mereka mengamankan ketiga pelaku di lokasi yang berbeda yaitu di FSF di Cikole, Sukabumi, YPP di Tebet, Jakarta Selatan dan AB di Pemalang, Jawa Tengah.

“Satreskrim Polres Sukabumi Kota telah mengamankan pelaku dugaan tindak pidana pornografi dengan cara pelaku menari telanjang serta beradegan seksual dengan menggunakan alat bantu seksual (dildo) secara streaming di aplikasi tersebut,” kata Rita di Mapolres Sukabumi Kota tahun lalu.

Dia mengatakan, pelaku pertama yang ditangkap yaitu YPP di salah satu kontrakan. Ia yang membayar gaji para talent yang memperagakan adegan pornografi.

“Setelah tim mendapat keterangan dari saudara YPP bahwa agensinya bernama AB kemudian dilakukan penangkapan di wilayah Lebak Bulus, Jaksel. Salah satu tugas agensi yaitu melakukan perekrutan talent dan didaftarkan ke aplikasi HOT51, menyediakan rekening bank untuk menampung pembayaran dari perusahaan aplikasi HOT51 untuk dibayarkan kepada para talent atau host,” ujarnya.

Hingga saat ini, agensi milik AB sudah menampung 70 orang host live streaming mengandung unsur pornografi. Mereka sudah melakukan aksinya selama satu tahun.

Tiap sebulan live streaming, selebgram FSF mendapatkan keuntungan mulai dari Rp3 juta sampai Rp10 juta. Penghasilan tersebut didapatkan dari hadiah (gift) para penonton saat FSF melakukan live streaming.

“Gift tersebut berbentuk gambar dengan nominal paling kecil Rp20 ribu sampai Rp2,4 juta. Besaran tersebut tergantung permainan yang dilakukan oleh talent. Sedangkan untuk agensi dan admin mendapatkan keuntungan sebesar 10 persen. Jadi dari 10 persen itu 70-30 antara agensi dengan admin dari gift per talent,” kata dia.

Di Bandung Barat, polisi membongkar sindikat live porno. Sindikat yang mereka jalankan sudah dilakukan sejak 2023 silam. Ada tujuh orang yang ditangkap adalah AD, pria yang merupakan pemilik agensi, perempuan berinisial MAE yang merupakan pengurus agensi, serta lima talent atau host perempuan masing-masing berinisial JZ, ST, NS, AA dan SDR.

Kasus ini terbongkar berawal dari patroli penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber di media sosial. Dari patroli itu, ditemukan aktivitas pornografi menggunakan aplikasi live streaming secara berbayar bagi penggunanya.

“Dari penyelidikan, kantor agensi ini beralamat di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB),” kata Kabid Humas Polda Jabar yang kala itu dijabat Kombes Jules Abraham Abast.

Setelah lokasinya ditemukan, penggerebekan pun dilakukan. Di lokasi itu, diamankan lima perempuan yang sedang menjadi host live streaming dengan keadaan bugil alias tanpa busana.

Ternyata, ada cara yang dijalankan DA dalam mengurus bisnis haramnya. Selaku pemilik agensi, dia punya akun Instagram dengan deretan foto-foto talent, supaya menarik perhatian orang lain untuk berlangganan live streaming secara berbayar.

Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.

“Lalu tugas dari talent adalah melakukan video call dengan menggunakan aplikasi tersebut. Dalam video call itu, para talent sesuai dengan permintaan user atau pengguna ini memperlihatkan bagian sensitif dari tubuhnya. Kemudian talent tersebut menerima koin yang dibayarkan atau didapatkan dari pelanggan atau user,” ucap Jules.

Untuk bisa menghasilkan uang, host agensi itu kemudian melayani komunikasi dengan pelanggannya lewat telepon dan panggilan video. Sesuai durasi yang dijalankan, para host itu kemudian melancarkan aksinya sembari tanpa busana dan akan mendapatkan saweran berupa koin yang bisa dikonversi menjadi Rupiah.

Resza menyatakan, penyelidik masih menghitung berupa keuntungan agensi ini selama beroperasi live streaming pornografi. Tapi dari keterangan sementara, setiap host maupun pengurus agensi bisa mendapatkan bayaran Rp 1-2 juta per pekannya.

“Kalau total, belum kita totalkan. Tapi rata-rata pendapatannya per minggu baik talent maupun pengurus itu Rp 1 juta sampai dengan Rp 2 juta. Tapi tergantung ini ya, tergantung ada yang dapet target, ada yang tidak,” tuturnya.

Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya membongkar praktik siaran langsung (live streaming) porno di sebuah apartemen, yang berada di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor akhir tahun lalu.

Ironisnya ada anak di bawah umur yang dijadikan host live streaming porno. Korban diminta live tanpa busana untuk mendapatkan gift atau hadiah dari penonton.

“Menawarkan beberapa orang atau talent yang akan melakukan siaran langsung dengan menunjukkan adegan dewasa. Hingga melakukan hubungan badan di depan para penonton agar mendapatkan gift,” kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Resa Fiardi Marasabessy kepada wartawan saat itu.

Berdasarkan penyelidikan sementara, para pelaku merekrut korban untuk menjadi host dan memperagakan adegan dewasa secara telanjang. Polisi turut menyita handphone (HP) yang digunakan untuk live streaming, pakaian hingga buku rekening.

“Modus kedua pelaku ini, melakukan perekrutan wanita di bawah umur untuk melakukan live di aplikasi (live streaming) dengan memperagakan adegan dewasa tanpa busana,” tuturnya.

WJC (24) dan E (25) pasangan suami istri di Pangandaran nekat memproduksi tayangan melalui aplikasi live streaming. Dalam sehari, mereka melakukan live streaming vulgar selama tiga jam.

Pasutri yang ditangkap Unit Tipidter Satreskrim Polres Pangandaran ini memproduksi tayangan syur di kediamannya di Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran.

“Siaran langsung asusila tersebut dilakukan melalui situs. Pasutri tersebut melakukan live asusila dalam sehari selama 3 jam dilakukan waktu malam,” ujar Plt. Kasi Humas Polres Pangandaran Aiptu Yusdiana kepada infoJabar.

Yusdiana mengatakan live esek-esek yang dilakukan pasutri tersebut bervariatif setiap harinya. “Aksi itu dilakukan variatif per harinya, tergantung mood istri,” kata dia.

Yusdiana mengatakan penyidik Satreskrim Polres Pangandaran masih mendalami kasus ini termasuk motif utama. Namun dari hasil pemeriksaan, ide melakukan aksi vulgar itu berdasarkan saran dari temannya.

“Ide untuk melakukan siaran langsung ini didapatkan dari temannya kemudian keduanya tertarik karena kondisi ekonomi,” katanya.

Ibu 3 Anak di Sukabumi Jadi Telent Live Porno

Sindikat Live Porno di Bandung Barat

Live Streaming Porno 4 Anak di Apartemen Bogor

Pasutri Pangandaran Live Seks 3 Jam Sehari