Pertandingan PSIM Yogyakarta kontra Persib Bandung memasuki menit-menit akhir, ketika wasit menunjuk titik putih usai pelanggaran di kotak penalti. Kesempatan emas bagi Persib untuk berbalik menang. Saat itu skor imbang 1-1.
Seisi Stadion Sultan Agung Bantul, Minggu (24/8/2025) sore seakan menahan napas melihat eksekusi penalti yang diambil kapten tim Persib, Marc Klok Di bawah mistar, berdiri Cahya Supriadi, penjaga gawang PSIM.
Penalti bermula saat Frans Putros dijatuhkan Reva Adi pada menit 90+9, semenit jelang pertandingan bubar. Wasit Axel Febrian Sinaga langsung menunjuk putih setelah mengecek VAR.
Marc Klok, maju mengambil bola. Raut wajahnya tampak tegang. Di saat yang sama, Cahya mengganggu konsentrasi dan membuat pemain berdarah Belanda itu marah dan berteriak ke arah Cahya, dia pun langsung mundur menuju garis gawang.
Wasit pun meniup peluit, Marc Klok dengan ancang-ancang menendang bola ke arah kiri gawang. Saat itulah, Cahya membaca gerakan tubuh Klok, menebak arah bola, lalu melemparkan tubuhnya ke sisi kanan gawang.
Cahya berhasil menepis tendangan penalti Klok. Bola yang meluncur deras berhasil ditepis dengan kakinya, sekaligus menggagalkan kemenangan Persib di ujung laga. Sesaat, Exel meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan.
Sore tadi, Cahya menjadi pahlawan bagi PSIM. Nama Cahya Supriadi memang tak asing di dunia sepak bola Indonesia. Lahir di Karawang pada 11 Februari 2003, ia mengawali karier profesional bersama Persija Jakarta.
Cahya bergabung dengan Persija di musim 2018/2019, kemudian masuk Persija U-19 musim berikutnya dan promosi ke tim utama di musim 2020/2021. Ketatnya persaingan membuat Cahya hengkang ke Bekasi City pada musim 2024/2025 dengan total lima penampilan bersama Macan Kemayoran.
Cahya dikenal sebagai salah satu kiper muda potensial yang kemudian mendapat kesempatan memperkuat Timnas Indonesia kelompok umur hingga level senior. Tiga penampilan dikemas Cahya untuk Merah Putih di ajang ASEAN Championship 2024.
Musim ini, Cahya bergabung dengan PSIM Yogyakarta dan dipercaya pelatih Paul van Gastel sebagai penjaga gawang utama di tiga pertandingan awal Super League. Dia pun membuktikan dengan penampilan gemilang.