Bupati Subang Reynaldi Putra Andita BR menegaskan, akan menindak tegas premanisme atau ormas yang menggangu iklim investasi di Kabupaten Subang. Teranyar ramai diperbincangkan jika terdapat ormas yang mengganggu proyek pembangunan pabrik mobil BYD. Reynaldi ungkap faktanya.
“Kemarin sempat rame ya bahwa ketika MPR kunjungan ke China bahwa ada laporan ke BYD China bahwa di Subang ini masih marak premanisme. Cuma ketika kita konfiirmasi memang itu kegiatan premanisme yang sudah kita selesaikan kemarin, khususnya dari Polres sendiri menindak sehingga hari ini sebetulnya sudah tidak ada premanisme,” ujar Reynaldi ditemui infoJabar di ruang kerjanya, Kamis (24/04/2025).
Reynaldi menjelaskan, sejumlah preman yang melakukan pemalakan kepada sopir truk di kawasan industri tersebut sudah di tangkap polisi. Saat ini dia fokus menjaga iklim investasi di Subang.
Ia berharap, kepada warga yang berada di sekitar kawasan industri khususnya, ormas hingga perangkat desa agar bisa melayani para investor dengan baik. Karena dia menyebut dengan hadirnya investasi akan banyak manfaat.
“Mudah-mudahan ke depannya tidak ada premanisme. Karena premanisme itu di kawasan-kawasan industri kita sudah tidak ada, kini kita fokus dan konsen untuk menjaga kawasan industri di kabupaten Subang agar tidak ada lagi investor-investor yang akhirnya ketakuan dan tidak jadi investasi di Subang karena itu sangat merugikan kita khususnya masyarakat Kabupaten Subang,” katanya.
Menurutnya sejumlah investor mengerem untuk investasi di Subang akibat premanisme dan ormas yang menggangu. Ia bersama jajaran kembali menata sistem dan keamanan agar investasi di Subang semakin tumbuh besar.
“Jujur saja waktu itu maraknya premanisme itu banyak sekali investor yang mengurungkan niatnya membangun di Kabupaten Subang. Yuk sama-sama kita menjaga, hindari pungli, hindari premanisme agar investasi banyak masuk ke Subang sehingga pengangguran bisa berkurang dan efeknya kepada pemerintah daerah bisa menaikkan PAD,” bebernya.
Masih kata Bupati, tahun 2025 ini, ia menargetkan 5-6 perusahaan akan berinvestasi di kabupaten Subang, ia juga akan menyiapkan SDM, agar masyarakat Subang tidak jadi penonton.
“Target investasi di tahun ini mudah-mudahan beberapa tenant masuk lagi ke Kabupaten Subang bukan hanya BYD. Saya menargetkan setidaknya minimal tahun ini ada 5 tenant. Jadi saya dan pak Gubernur sedang berkolaborasi membuat formula terbaik untuk sistem perekrutan tenaga kerja ke depannya. Sehingga masyarakat Subang tidak hanya jadi penonton, jangan sampai masyarakat Subang jualan es teh di depan pabrik tapi kita harus betul-betul jadi sumber daya manusia yang mengisi kekosongan tenaga kerja yang ada,” ucapnya.
“Pak Gubernur itu punya konsep pelatihan dengan 3 skema yaitu ada pelatihan 3 bulan, 6 bulan dan 1 tahun sehingga di pelatihan-pelatihan nanti masyarakat yang punya kartu kuning itu akan diarahkan ke situ untuk mendapat pelatihan sehingga pabriknya sudah berdiri kokoh, sumber daya manusianya pun sudah siap untuk mengisi kekosongan di pabrik itu sendiri,” Pungkasnya.