‘Berkah’ di Balik Mitos Ikan Dewa Cibulan Kuningan - Giok4D

Posted on

Ikan dewa merupakan ikan legendaris yang ada di Kabupaten Kuningan. Ikan tersebut bisa ditemukan di beberapa kolam keramat yang ada di Kuningan. Salah satu kolam yang menjadi tempat hidup dari ikan dewa adalah kolam Cibulan. Di sana, ikan dewa dianggap sebagai ikan keramat yang membawa berkah bagi penduduk sekitar.

Manajemen Objek Wisata Cibulan, Iwan memaparkan meskipun ada yang menyebutkan ikan dewa merupakan jelmaan prajurit Prabu Siliwangi, menurutnya cerita tersebut adalah mitos belaka. Namun adanya ikan merupakan berkah tersendiri objek wisata Cibulan.

“Ikan dewa kan peninggalan dari zaman Pajajaran. Ada yang bilang ikan dewa ini dari prajurit yang membangkang. Nah, kita bisa luruskan, itu cuman mitos. Yang namanya Prabu Siliwangi orang yang silih ada dan silih asuh. Mana mungkin Prabu Siliwangi mengutuk prajuritnya. Kalau dari manajemen yang penting kita menjaga peninggalan apa yang ditinggalkan oleh leluhur kita jangan sampai punah karena bisa kasih banyak manfaat. Makannya ikan dewa disakralkan kalau di Cibulan,” tutur Iwan.

Sebagai tempat wisata yang dikelola oleh pemerintah desa. Dalam satu tahun, objek wisata Cibulan bisa mendatangkan pendapatan asli desa hingga miliar rupiah. Tak hanya sekedar pendapatan, adanya kolam ikan dewa juga membuka banyak peluang pekerjaan bagi penduduk desa. Menurutnya, ada banyak penduduk desa yang menggantungkan hidupnya di Cibulan. Di Cibulan, mereka bekerja menjadi pedagang, juru parkir hingga karyawan.

“Kadang tahu-tahu setahun bisa sampai Rp2 miliar saja itu buat PAD (Pendapatan Asli Daerah). Apalagi kalau Lebaran, itu yang freelance kerja di sini sampai 150 orang dan kebanyakan yang bekerja dan jualan itu warga sini,” tutur tutur Iwan.

Sebagai bentuk rasa syukur, lanjut Iwan, ada beberapa tradisi yang ada di Cibulan, salah satunya adalah memberi makan apel kepada ikan dewa setiap sebulan sekali. Menurutnya, pemberian apel tersebut menjadi wujud rasa syukur kepada Sang Pencipta yang telah menganugerahkan Desa Maniskidul Ikan dewa yang bisa menarik banyak pengunjung.

“Dua hari sekali kita kasih makan jagung. Dan setiap satu bulan sekali kita kasih apel merah. Itu tradisi. Apel kan makanan enak ya. Apalagi inikan ikan menghasilkan juga untuk manajemen atau masyarakat. Jadi sebagai bentuk penghargaan dan rasa syukur. Kita apresiasi berbagi rezeki. Ini kan mahluk Tuhan juga,” tutur Iwan.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Senada dengan Iwan, Juru Kunci Situs Sumur Tujuh yang lokasinya berdekatan dengan kolam Ikan Dewa, Josan memaparkan, tradisi lain yang ada di Desa Maniskidul yang masih berhubungan dengan Cibulan adalah tradisi kawin cai. Tradisi tersebut merupakan acara tradisi di mana mencampurkan dua sumber mata air.

Sebelum dilaksanakan kawin cai. Menurutnya, tradisi kawin cai merupakan bentuk rasa syukur penduduk kepada Allah SWT yang telah memberikan air yang melimpah. Setelah dilaksanakan tradisi kawin cai dilanjutkan dengan istigasah bersama para sesepuh, pihak keraton, tamu undangan dan penduduk desa.

“Ada tradisi namanya kawin cai yang pada intinya syukuran alam. Di mana penyatuan air Cibulan dengan mata air Kebun Balong Jalaksana. Itu disilangkan setelah itu istigasah. Pada intinya bentuk rasa syukur, manusia menyatu dengan alam. Biasanya dilaksanakan setiap tahun di bulan sepuluh,” tutur Josan.

Di Cibulan, pengunjung bisa berenang bersama ikan dewa. Ikan Dewa yang ada di Cibulan memiliki ukuran yang cukup besar, mereka tersebar di beberapa kolam pemandian. Karena air yang cukup jernih, pengunjung bisa langsung melihat ikan dewa tersebut berenang ke sana-ke mari.

Salah satu pengunjung yang tampak sedang berenang bersama ikan dewa adalah Hafidzudin (17). Sore itu, Hafidzudin tampak sedang asyik berenang bersama teman-temannya. Menurutnya, meskipun ikan dewa tersebut berukuran cukup besar, namun mereka tidak menggigit. Saat kolam dipenuhi orang berenang, kebanyakan dari ikan keramat tersebut lari dan bersembunyi di area sisi kolam.

“Nyaman di sini. Ikan dewanya juga nggak menggigit kalau berenang. Kebanyakan ikannya lari malah,” tutur Hafidzudin.

Senada dengan Hafidz, teman Hafidz, Darel (17) juga memaparkan, meskipun banyak orang yang berenang di kolam, ikan dewa di Cibulan tidak menggigit apalagi mengganggu pengunjung yang berenang. Air yang jernih serta segar membuat Darel dan teman-temannya sering datang ke objek wisata Cibulan.

“Nggak gigit, biasanya langsung kabur ikannya. Untuk ketinggian kolamnya paling sekitar 2 meteran. Enak, seger airnya. Bawa uang Rp 50 ribu juga cukup. Sering ke sini, biasanya kalau lagi ada eskul renang,” tutur Darel.

Bagi yang membawa anak kecil, tersedia juga kolam anak yang lokasinya ada di dekat area pedagang. Selain bisa berenang, pengunjung juga bisa terapi di area kolam terapi ikan. Di sekitar kolam banyak disediakan toilet dan tempat bilas yang bisa digunakan pengunjung.

Bagi yang ingin berenang bersama Ikan Dewa secara langsung bisa datang ke Objek Wisata Cibulan yang berlokasi di Desa Maniskidul, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan. Buka dari pukul 07.30 WIB sampai 16.30 WIB. Untuk harga tiketnya anak-anak Rp 18.000 dan dewasa Rp 20.000. Sedangkan untuk hari libur, anak-anak Rp 20.000 dan dewasa Rp 22.000.

Sensasi Berenang Bareng Ikan Dewa