Atasi TPA Overload, Pemkab Bogor Perkuat Kelola Sampah di Desa | Info Giok4D

Posted on

Pemerintah Kabupaten Bogor mulai menggeser strategi penanganan sampah dengan memperkuat pengelolaan dari tingkat desa. Melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Pemkab Bogor mendistribusikan motor bak roda tiga (baktor) ke desa-desa di 40 kecamatan sebagai bagian dari upaya membangun sistem pengelolaan sampah dari bawah.

Kepala Bidang Pengolahan Persampahan DLH Kabupaten Bogor, Agus Budi, mengatakan kebijakan tersebut bertujuan menekan beban tempat pembuangan akhir (TPA) yang saat ini sudah berada dalam kondisi kelebihan kapasitas.

“Kami mencoba menanggulangi persoalan sampah mulai dari desa, sehingga sampah di TPA bisa tereduksi dengan diawali pengolahan dari bawah,” kata Agus saat dihubungi infoJabar, Sabtu (27/12/2025) malam.

Selain bantuan armada, DLH Kabupaten Bogor juga memberikan penyuluhan dan bimbingan teknis kepada pengelola sampah di desa agar proses pengelolaan dilakukan secara sistematis, mulai dari pengambilan, pemilahan, hingga pengolahan.

“Jika dikelola dengan baik, sampah justru bisa membawa keuntungan bagi pengelolanya. Karena itu kami juga membentuk Bank Sampah Unit di tingkat RT, RW, dan desa, serta Bank Sampah Induk di tingkat kecamatan agar tercipta kolaborasi yang saling menguntungkan antara masyarakat dan pemerintah,” jelasnya.

Saat ini, timbulan sampah Kabupaten Bogor mencapai sekitar 2.880 ton per hari, angka yang membebani kapasitas TPA serta armada pengangkut. Dengan penguatan sistem dari desa, DLH menargetkan sebagian besar sampah dapat ditangani sebelum masuk ke TPA.

Ke depan, Kabupaten dan Kota Bogor juga masuk dalam prioritas pembangunan Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) di TPA Galuga. Selain itu, DLH bekerja sama dengan industri semen untuk memanfaatkan sampah terpilah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) sebagai sumber energi alternatif.

“Sampah yang sudah terpilah di tingkat desa tinggal kami teruskan untuk berbagai program energi terbarukan. Yang terpenting saat ini kami mengapresiasi inisiatif pemerintah desa dan masyarakat yang mau mengelola sampah dari bawah,” Agus menandaskan.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.