Laga pekan ke-10 Super League 2025/26 antara Persib Bandung dan Persis Solo di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Senin (27/10/2025) pukul 19.00 WIB, bukan sekadar soal adu strategi.
Di balik panasnya persaingan di lapangan, duel ini juga menghadirkan perbandingan mencolok dari sisi nilai pasar pemain.
Menurut data Transfermarkt, nilai total skuad Persib Bandung mencapai Rp128,36 miliar, menjadikannya tim dengan valuasi tertinggi di liga musim ini. Sementara Persis Solo memiliki nilai skuad sekitar Rp67,96 miliar, selisih hampir setengah dari Maung Bandung.
Di kubu tuan rumah, nama-nama besar jadi fondasi kekuatan tim. Gelandang elegan Thom Haye tercatat sebagai pemain paling bernilai dengan harga pasar Rp17,38 miliar. Ia menjadi otak permainan Persib yang mengalirkan bola dari tengah ke depan.
Di belakang Haye, ada Eliano Reijnders dengan nilai Rp10,43 miliar. Winger berdarah Belanda itu dikenal eksplosif, kerap menusuk dari sisi lapangan dan membuka ruang bagi striker di kotak penalti.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Sementara lini pertahanan dikawal bek berpengalaman Federico Barba, bernilai Rp8,69 miliar, yang menjadi sosok penting dalam menjaga stabilitas barisan belakang.
Dengan deretan pemain mahal ini, tak heran jika Maung Bandung digadang sebagai kandidat kuat juara musim ini.
Meski nilainya lebih rendah, Persis Solo bukan lawan yang bisa diremehkan. Klub berjuluk Laskar Sambernyawa itu punya tiga pemain kunci dengan harga pasar tertinggi yang memberi keseimbangan di setiap lini.
Di lini belakang, ada Xandro Schenk dengan nilai Rp5,21 miliar. Bek asal Belanda ini menjadi palang pintu tangguh sekaligus pemimpin dalam organisasi pertahanan Persis.
Di tengah, Fuad Sule bernilai Rp4,35 miliar menjadi jangkar yang menjaga ritme permainan dan memutus serangan lawan. Namun ia tak bisa bermain karena sanksi. Sementara di depan, sayap lincah Sho Yamamoto dengan nilai Rp4,35 miliar siap mengancam pertahanan Persib.
Perbedaan nilai skuad ini memang mencolok di atas kertas. Namun sepak bola sering membuktikan bahwa harga tidak selalu sebanding dengan hasil.
