Peristiwa longsor melanda wilayah Kecamatan Pangalengan dan Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung, pada Kamis (30/10/2025). Berikut adalah rangkuman fakta-fakta terkait kejadian tersebut.
Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Bandung, Iyan Mulyana, menjelaskan bahwa longsor terjadi pada Kamis (30/10/2025) sekitar pukul 15.00 WIB di Kampung Cisuruli, Pangalengan.
“Iya kejadian longsor di Kampung Cisuruli, Pangalengan, kejadiannya kemarin sekitar jam 3 sore,” ujar Iyan Mulyana saat dikonfirmasi, Jumat (31/10/2025).
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Menurut Iyan, empat rumah warga mengalami kerusakan akibat pergeseran tanah.
“Lima KK dan 20 jiwa terdampak. Tidak ada korban jiwa atas kejadian tersebut,” jelasnya.
Iyan menyebutkan bahwa mushola yang berada di dekat rumah warga Abdul Rohman Al Ghifari terancam rubuh akibat longsor susulan.
“Satu mushola terancam rubuh dan menimpa bangunan di bawah, apabila terjadi longsor susulan,” ungkapnya.
Akibat longsor, beberapa warga terpaksa mengungsi dan membutuhkan berbagai bantuan logistik. Mereka membutuhkan makanan siap saji, air mineral, alat kebersihan, family kit, sembako serta obat-obatan. Kemudian membutuhkan beberapa logistik seperti terpal, cangkul, gacok, sekop, karung.
“Sekarang lagi tahap pembersihan material,” ujar Iyan.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Bandung, Wahyudin, mengonfirmasi longsor juga terjadi di Kampung Paderek, Desa Drawati, Kecamatan Paseh.
“Panjang material longsor 28 meter dan tinggi 10 meter. Akibatnya, dua rumah milik Agus Liman dan Nani rusak,” kata Wahyudin.
Wahyudin melanjutkan bahwa satu anak, Kania, terluka akibat terkena reruntuhan material longsor.
“Itu terkena reruntuhan sudah ditangani oleh puskesmas dan sudah kembali ke pengungsian,” beber Wahyudin.
