3 Benda Janggal dalam Amplop Sehari Setelah Pemakaman Arya Daru

Posted on

Kiriman amplop misterius diterima keluarga sehari setelah pemakaman diplomat muda Kemenlu, Arya Daru Pangayunan (39) dimakamkan. Kuasa hukum keluarga Arya, Nicholay Apriliando, di dalam amplop itu ada tiga benda.

Tiga benda itu yakni gabus putih berbentuk bintang, gambar hati dan bunga kamboja. Ampol yang diterima asisten rumah tangga (ART) almarhum itu, dilem dengna dua stiker putih.

Dikutip dari infoJogja, keluarga pun telah menyerahkan amplop tersebut beserta isinya ke kepolisian. Kata Nicho, pihak keluarga menuntut kepolisian menyelidiki hingga tuntas sebab kematian Arya sebenarnya.

“Nah ini jadi tanda tanya besar bagi keluarga, pesan apa yang diberikan orang misterius tersebut,” terang Nicho.

Nicholay Aprilindo juga menyebut kematian Arya cukup janggal dengan fakta-fakta yang sudah dikumpulkan pihak keluarga. Nicholay meyakini kematian Arya bukanlah kasus bunuh diri.

“Kesimpulan sementara kami ini bukan kasus bunuh diri atau tidak melibatkan pihak lain,” ujar Nicholay.

“Kesimpulan sementara kami dengan kejanggalan-kejanggalan, fakta-fakta yang kami kumpulkan bahwa ini kemungkinan besar melibatkan pihak lain dan ada tindak pidananya. Pihak lain yang punya keahlian yang profesional dalam menghabisi nyawa seseorang,” tegasnya.

Pihak keluarga membeberkan kronologi keluarga hilang kontak dengan Arya Daru. Pengacara keluarga Arya Daru, Dwi Librianto, mengungkapkan pada awalnya istri Arya Daru yakni Meta Ayu Puspitantri atau Pita, mencoba menghubungi suaminya lalu gagal.

“Senin 7 Juli 2025 pukul 21.20 WIB, Pita tidak dapat menghubungi suaminya karena WA tidak aktif centang satu,” jelas Dwi saat jumpa pers di Kota Jogja, Sabtu (23/8).

Kemudian, Pita menghubungi Siswanto, penjaga kos Arya Daru. Namun, saat itu Siswanto tidak bisa dihubungi pada pukul 22.23 dan 22.25.

Pada Selasa 8 Juli 2025, Pita menghubungi Polsek Menteng karena hingga pukul 00.14 WIB dini hari, tak ada kabar dari Arya Daru maupun Siswanto.

“Dinihari 8 Juli sekitar pukul 00.14 Pita inisiatif menelepon Polsek Menteng sebanyak tujuh kali tapi tidak ada respons,” katanya

Pada Selasa, 8 Juli pukul 00.30 WIB, Siswanto akhirnya merespons panggilan Pita. Siswanto diminta untuk mengecek kamar Arya Daru.

“Selasa 8 Juli pukul 00.30, Pita menghubungi Siswanto dengan menghubungi nomor HP-nya dan diangkat. Pita jelaskan Siswanto untuk meminta bantuan ngecek kamar Daru,” kata Dwi.

Lalu, Siswanto mengecek kamar Arya Daru pukul 05.00 WIB. Saat itu, kondisi kamar Arya Daru gelap, dan Siswanto menyarankan kepada Pita untuk kembali mengecek kamar Arya Daru saat dia hendak berangkat kerja pukul 07.30 WIB.

“Sekitar pukul 05.00 Pita menghubungi Siswanto untuk ngecek kamar Daru, saat itu kata Siswanto kondisi kamar gelap. Siswanto menyarankan saat Daru berangkat kerja saja 07.30,” ungkap Dwi.

“Pukul 06.00 Pita meminta Siswanto ngecek kamar Daru. Kemudian mengirim pesan kepada Siswanto, 07.30 dicek karena Siswanto menghubungi Daru tidak aktif,” katanya.

Saat mengecek kamar Arya Daru pukul 07.30 WIB, Siswanto menemukan Arya Daru sudah meninggal dunia.

“07.30 Siswanto ngecek kamar Daru dan sudah meninggal dunia di kamar kosnya nomor 105,” tutup Dwi.

Simak selengkapnya

Dugaan soal Kematian Arya Daru

Keluarga Ungkap Kronologi Arya Daru Hilang Kontak

“Senin 7 Juli 2025 pukul 21.20 WIB, Pita tidak dapat menghubungi suaminya karena WA tidak aktif centang satu,” jelas Dwi saat jumpa pers di Kota Jogja, Sabtu (23/8).

Kemudian, Pita menghubungi Siswanto, penjaga kos Arya Daru. Namun, saat itu Siswanto tidak bisa dihubungi pada pukul 22.23 dan 22.25.

Pada Selasa 8 Juli 2025, Pita menghubungi Polsek Menteng karena hingga pukul 00.14 WIB dini hari, tak ada kabar dari Arya Daru maupun Siswanto.

“Dinihari 8 Juli sekitar pukul 00.14 Pita inisiatif menelepon Polsek Menteng sebanyak tujuh kali tapi tidak ada respons,” katanya

Pada Selasa, 8 Juli pukul 00.30 WIB, Siswanto akhirnya merespons panggilan Pita. Siswanto diminta untuk mengecek kamar Arya Daru.

“Selasa 8 Juli pukul 00.30, Pita menghubungi Siswanto dengan menghubungi nomor HP-nya dan diangkat. Pita jelaskan Siswanto untuk meminta bantuan ngecek kamar Daru,” kata Dwi.

Lalu, Siswanto mengecek kamar Arya Daru pukul 05.00 WIB. Saat itu, kondisi kamar Arya Daru gelap, dan Siswanto menyarankan kepada Pita untuk kembali mengecek kamar Arya Daru saat dia hendak berangkat kerja pukul 07.30 WIB.

“Sekitar pukul 05.00 Pita menghubungi Siswanto untuk ngecek kamar Daru, saat itu kata Siswanto kondisi kamar gelap. Siswanto menyarankan saat Daru berangkat kerja saja 07.30,” ungkap Dwi.

“Pukul 06.00 Pita meminta Siswanto ngecek kamar Daru. Kemudian mengirim pesan kepada Siswanto, 07.30 dicek karena Siswanto menghubungi Daru tidak aktif,” katanya.

Saat mengecek kamar Arya Daru pukul 07.30 WIB, Siswanto menemukan Arya Daru sudah meninggal dunia.

“07.30 Siswanto ngecek kamar Daru dan sudah meninggal dunia di kamar kosnya nomor 105,” tutup Dwi.

Simak selengkapnya