26 Juli Hari Tahu Sedunia, Ini Asal-usul dan Fakta Menariknya

Posted on

Tahu adalah makanan merakyat yang digemari segala kalangan. Harganya relatif murah, gampang ditemukan, dan kerap dimakan sebagai lauk pelengkap. Siapa sangka, makanan sederhana ini ternyata kaya akan sejarah dan memiliki hari peringatannya tersendiri.

Hari Tahu Sedunia atau World Tofu Day dirayakan setiap tanggal 26 Juli di berbagai negara. Salah satu pencetus kemunculan Hari Tahu Sedunia adalah berkembangnya gaya hidup sehat vegetarian yang membuat santapan olahan tahu makin naik daun.

Untuk mengetahui asal-usul Hari Tahu Sedunia dan sejarah di baliknya, simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Hari Tahu Sedunia pertama kali diperingati pada tahun 2014. Gagasan ini awalnya muncul dari Society for the Protection of Animals (SPA), organisasi yang aktif memperjuangkan perlindungan hewan dan mendorong pola makan vegetarian di Kanada

Dengan membuat Hari Tahu Sedunia, SPA Kanada ingin mengajak masyarakat dunia mengenal tahu sebagai makanan sehat yang ramah hewan dan ramah lingkungan. Peringatan ini kemudian mulai diadopsi oleh beberapa negara di tahun-tahun berikutnya.

Dilansir dari Soya.be, sejarah tahu dimulai di Tiongkok lebih dari 2.000 tahun lalu, tepatnya pada masa Dinasti Han sekitar 179 SM. Kala itu, tahu dikembangkan sebagai alternatif makanan murah bagi masyarakat yang tidak bisa mengakses daging.

Bukti tertua soal tahu ditemukan pada batu ukir bergambar adegan dapur yang menunjukkan proses pembuatan susu kedelai dan tahu pada era 25-220 Masehi.

Setelah itu, tahu masuk ke Jepang pada abad ke-8 lewat para biksu Kento yang belajar ke Tiongkok. Tahu kemudian dijadikan bagian dari pola makan vegetarian para pendeta Buddha.

Kata “tofu” mulai dikenal di Jepang dan pertama kali tercatat secara tertulis pada tahun 1489. Awalnya hanya dikenal di kalangan bangsawan dan samurai, tahu kemudian mulai dikonsumsi masyarakat umum pada era Edo. Buku masak Tofu Hyakuchin yang terbit tahun 1782 menunjukkan betapa populernya tahu saat itu.

Sementara di Eropa, tahu pertama kali tercatat dalam dokumen Spanyol tahun 1603. Catatan pelaut Domingo Fernandez de Navarrete yang terbit tahun 1704 mendeskripsikan bagaimana tahu dibuat.

Produksi tahu skala kecil mulai muncul di Prancis pada 1880. Di Amerika Serikat, tahu diproduksi oleh Hirata & Co di San Francisco pada 1895, dan pada tahun 1929 T.A. Van Gundy memulai produksi komersial lewat La Sierra Industries.

Tahun 1975, terbitnya buku The Book of Tofu jadi tonggak penting bagi penyebaran tahu di dunia Barat. Buku ini memperkenalkan tahu secara luas ke masyarakat non-Asia sebagai bahan makanan sehat dan fleksibel untuk gaya hidup vegetarian.

Tahu masuk ke Nusantara lewat perantau Tionghoa sejak abad ke-10. Menurut sejarawan JJ Rizal, awalnya tahu hanya disajikan untuk kalangan elite. Namun seiring waktu, tahu menyebar ke masyarakat luas dan jadi makanan rakyat. Bahkan tahu lebih dulu dikenal di Indonesia dibanding tempe.

Secara etimologis, kata “tahu” berasal dari istilah Tionghoa tao-hu atau teu-hu. Kata “tao/teu” berarti kedelai, sementara “hu” artinya bubur atau hancur. Jadi tahu secara harfiah adalah hasil hancuran kedelai yang diolah jadi padatan bergizi.

Dalam buku “Tahu Sejarah Tahu Sumedang” yang diterbitkan LIPI, dijelaskan bahwa tahu dibawa ke Indonesia seiring dengan migrasi besar-besaran masyarakat Tionghoa. Selain berdagang, mereka juga memperkenalkan teknik pengolahan bahan makanan, termasuk pengolahan kedelai menjadi tahu dan turunannya.

Dari sinilah tahu berkembang jadi makanan yang akrab di lidah orang Indonesia. Tiap daerah bahkan punya variasi tahu masing-masing. Dari tahu Sumedang, tahu pong, tahu bulat, tahu isi, sampai tahu susu. Tak sedikit pula pengusaha lokal yang mengembangkan industri rumahan berbasis tahu dan berhasil bertahan puluhan tahun.

Dalam 100 gram tahu, terkandung sekitar 8 gram protein. Protein dalam tahu juga mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh, menjadikannya salah satu sumber protein nabati yang paling lengkap dan sehat.

Di Jepang, tiap prefektur punya teknik pembuatan tahu yang berbeda. Hal yang sama juga ada di Indonesia. Di Sumedang, tahu digoreng dengan tekstur kopong, di Jawa Tengah dikenal tahu pong dan tahu isi, di Tasik ada tahu bulat yang digoreng dadakan di mobil keliling.

Dulu, tahu digunakan dalam upacara keagamaan sebagai persembahan suci. Di Jepang dan Tiongkok, tahu dianggap sebagai makanan murni dan sederhana, cocok dijadikan simbol dalam ritual dan persembahan.

Jepang telah menerbitkan buku khusus tahu berjudul “Tofu Hyakuchin” pada 1782. Isinya memuat 100 resep olahan tahu yang unik dan lezat.

Di Tiongkok, tahu dikenal sebagai doufu, sementara di Jepang disebut tofu. Di Indonesia, makanan olahan kedelai ini dikenal luas sebagai tahu. Meski beda nama, prinsip dan bahan dasarnya tetap sama.

Demikian ulasan seputar Hari Tahu Sedunia yang diperingati tiap 26 Juli beserta sejarah tahu di dunia dan Indonesia, serta fakta-fakta seputar tahu yang unik dan jarang diketahui. Semoga bermanfaat!

Asal-usul Hari Tahu Sedunia

Sejarah Tahu di Dunia

Sejarah Tahu di Indonesia

Fakta Menarik Seputar Tahu

1. Sumber Protein Nabati

2. Punya Banyak Versi

3. Dipakai di Upacara Keagamaan

4. Buku Masak Khusus Tahu

5. Punya Nama Berbeda-beda

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *