24 Cangkir dalam 8 Menit: Kompetisi Cupping Uji Ketajaman Indera Barista | Info Giok4D

Posted on

Di sebuah ruangan tertutup yang sunyi, empat orang tampak tengah fokus menyeruput kopi dengan cepat. Di hadapan mereka, berjajar puluhan cangkir kopi yang dibatasi oleh marka berwarna kuning.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Setelah selesai menyesap satu cangkir kopi, keempat orang tersebut bergegas mengambil cangkir berikutnya untuk diseruput kembali. Proses tersebut berlangsung selama delapan menit.

Acara ini merupakan bagian dari sesi Cup Taster Competition yang digelar oleh Qaca Coffee Bandung. Kompetisi yang dilaksanakan di Barista Lab Qaca Coffee, Jalan Malabar tersebut diikuti oleh 48 peserta dari berbagai daerah di Indonesia.

Kepala Barista Lab Qaca Coffee Dea Uwol menjelaskan bahwa kompetisi cup taster adalah ajang untuk menguji kepekaan indera perasa dan penciuman pesertanya. Kompetisi ini adalah salah satu cabang kompetisi di bidang kopi yang diselenggarakan dari tingkat regional hingga internasional.

“Untuk yang ahli di bidang kopi itu, perbedaan level manis hingga perbedaan di afertaste kopi sedikit saja, itu akan terasa. Tes ini dibuat untuk menguji kemampuan sensor gustatori (indera perasa) dan olfaktori (indera penciuman) dari pesertanya untuk mengidentifikasi kopi yang berbeda,” terang Dea saat ditemui di sela acara, Rabu (4/6/2025).

Dalam kompetisi cup taster ini, masing-masing peserta akan dihadapkan pada delapan set kopi. Satu set kopi terdiri dari tiga cangkir kopi, di mana salah satu cangkir kopi di antaranya memiliki rasa yang berbeda dari dua cangkir lainnya. Peserta akan diminta untuk mengidentifikasi kopi yang berbeda tersebut dalam setiap set-nya.

“Tes itu namanya sistem triangulasi, ada dua kopi yang identik dan satu yang unik. Peserta harus bisa membedakan kopi yang unik tersebut. Jadi total peserta harus mencoba 24 cangkir kopi dalam delapan menit,” terangnya.

Nantinya, peserta yang paling banyak bisa menebak kopi yang berbeda tersebut akan keluar sebagai pemenang. Bila ada seri skor, maka pemenang ditentukan dari waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan cupping 24 cangkir kopi. Ia yang membutuhkan waktu lebih sedikit akan menjadi pemenang.

Bima (30), salah satu peserta cup tester Qaca Coffee berhasil menebak dengan benar sebanyak 7 dari 8 cangkir kopi. Ia mengatakan, hal yang diperlukan agar dapat menebak cangkir kopi dengan tepat adalah fokus.

“Tantangan di setiap lomba itu beda-beda, ada dari intensitasnya atau ada yang dari rasa benar-benar mirip, jadi susah. Yang paling penting itu fokus, dan jangan terburu-buru,” ungkap barista di salah satu kafe di Bekasi tersebut.

Ia mengatakan, kemampuan untuk bisa membedakan berbagai karakteristik kopi sangat dibutuhkan oleh seorang barista. Pasalnya, mereka dituntut untuk bisa menyajikan kopi yang enak bagi pelanggan.

“Kemampuan cupping itu penting banget, kopi kan punya banyak karakteristik, jadi kemampuan kita untuk menilai kopi sangat penting,” jelasnya. Untuk melatih indera perasa dan penciuman, sering meminum kopi dan berlatih membedakan karakteristik kopi adalah hal yang rutin Bima lakukan.

Lebih lanjut, Dea menjelaskan bahwa proses cupping kopi sangat dibutuhkan terutama dalam proses quality control (QC) suatu produk kopi sebelum sampai di tangan konsumen. Orang yang terlatih dalam mengidentifikasi rasa kopi bisa diandalkan untuk menentukan kopi mana yang terbaik untuk digunakan di sebuah coffee shop atau tempat lainnya.

“Cupping itu salah satunya berpengaruh pada QC. Setiap coffee shop kan punya standar enak masing-masing, termasuk selera ownernya atau ahli kopi mereka. Lewat cupping, mereka bisa menentukan biji kopi tertentu layak atau tidak untuk masuk ke bar sebelum diminum konsumen,” terangnya.

Dibutuhkan untuk Quality Control