Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan memastikan kualitas dapur penyelenggara program Makan Bergizi Gratis (MBG) di berbagai daerah, khususnya di Jawa Barat, kini berada pada level yang sangat layak dan higienis. Bahkan, kondisi dapur MBG dinilai lebih baik daripada dapur pribadi para pejabat negara.
Pernyataan itu disampaikan Zulhas-sapaan akrabnya-saat menghadiri Rapat Koordinasi Penyelenggaraan MBG di Provinsi Jawa Barat di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (17/12/2025). Acara itu dihadiri oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya, Kepala BGN Dadan Hindayana, hingga sejumlah kepala daerah di Jabar.
Zulhas menegaskan bahwa MBG merupakan program pemerintah yang pelaksanaannya menjadi tanggung jawab bersama lintas lembaga dan pemerintah daerah. Meski Badan Gizi Nasional (BGN) menjadi pelaku utama, keberhasilan program ini ditentukan oleh keterlibatan seluruh unsur pemerintahan hingga tingkat desa.
“Kami menegaskan bahwa MBG itu program pemerintah. Tentu pelaku utama BGN, tapi kita semua terlibat untuk mendukung agar lebih sukses, yakni Bupati, Camat, kepala desa, kepala dinas, dan Gubernur. Ini pekerjaan kita semua. Sudah ada Perpres 115 yang menyatakan bahwa ini pekerjaan kita bersama, namun tanggung jawab utamanya ada di BGN,” ujar Zulhas.
Menurutnya, kolaborasi tersebut bukan hanya memastikan anak-anak mendapatkan makanan bergizi dan aman, tetapi juga berpotensi menjadi penggerak ekonomi rakyat di daerah. Kebutuhan bahan pangan untuk MBG dapat disuplai langsung oleh masyarakat lokal.
“Kalau ini pekerjaan kita bersama, maka ini akan menimbulkan gerakan ekonomi rakyat. Rakyat bisa menanam sayuran, menanam buah, memelihara ikan, dan ayam. Bagaimana caranya? Ini perlu dibimbing langsung karena yang memiliki perangkat aparat di desa, yakni Bupati, Gubernur, Camat, dan Kepala Desa, perlu membina langsung sehingga ekonomi rakyat itu bisa tumbuh,” katanya.
Zulhas juga memastikan aspek teknis penyelenggaraan MBG berjalan sesuai standar. Mulai dari sistem layanan, kualitas gizi, hingga keamanan makanan yang disajikan kepada anak-anak.
“Ketiga, kami juga memastikan bahwa program (SPPG) itu bisa berjalan dengan baik. Standar Layanan Higienis Sehat (SLHS) sudah ada, gizinya bagus, dan aman,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Zulhas juga mengaku mendapat laporan soal kondisi fasilitas dapur MBG. Kebersihan, kelayakan peralatan, hingga sistem pengolahan makanan, Zulhas mengakui sudah sangat baik, bahkan lebih baik daripada dapur di rumahnya.
“Tadi yang kami lihat bagus sekali, lebih bagus daripada dapur di rumah Kepala BGN dan dapur saya, jauh lebih bagus. Jadi, anak-anak kita akan makan dengan gizi yang bagus, dites juga. Anak kita insyaallah akan mendapat layanan makan yang lebih bagus,” pungkasnya.
