Beredar surat dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang belum dapat menindaklanjuti permohonan PT Wings Abadi atau Wings Air untuk melayani rute penerbangan dari/ke Bandara Husein Sastranegara (BDO), Bandung.
Dari surat yang dilihat infoJabar, saat ini pemerintah masih terus mengevaluasi penataan rute dan jaringan pelayanan penerbangan niaga berjadwal dalam negeri, khususnya dalam rangka menghidupkan kembali rute penerbangan dari/ke Bandar Udara Kertajati (KJT), Majalengka.
Dikonfirmasi terkait beredarnya surat tersebut, General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Bandara Husein Sastranegara R. Indra Crisna Seputra mengatakan, surat itu bukan ditujukan ke Bandara Husein Sastranegara.
“Kalau dilihat dari surat itu kan klasifikasinya terbatas. Hanya ditujukannya kepada Wing Air, bukan kepada siapa-siapa. Bukan kepada saya, bukan kepada wali kota, bukan kepada gubernur, jadi ini tujuannya kepada Wings Air saja,” kata Indra kepada infoJabar, Minggu (17/9/2025).
“Saya tidak tahu itu (di-)tolak atau bagaimana. Karena saya sendiri juga belum mendapatkan kabar penolakan, nih,” tambahnya.
Indra tak banyak membahas terkait surat itu, Indra memastikan jika penerbangan di Bandara Husein Sastranegara saat ini kondisinya berjalan.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
“Yang pasti bahwa saat ini penerbangan Husein di regulernya itu ada di hari Senin, Rabu, dan Jumat, untuk penerbangan dari Halim, Pangandaran, dan ke Jogja,” katanya.
“Dan untuk penumpangnya, alhamdulillah ada sekitar 3 sampai dengan 4 orang, baik yang ke Halim maupun yang ke Pangandaran dan ke Jogja. Artinya ini, alhamdulillah-nya meskipun tidak banyak, tetapi masih ada airline yang berminat dan penumpangnya, dan masih ada wargi Bandung yang mempergunakan alat transportasi udara tersebut,” tambahnya.
Pihaknya juga masih menunggu penerbangan-penerbangan lain seperti Semarang, Surabaya, Lampung, dan Palembang.
“Dan kami sangat senang bahwa pesawat-pesawat negara ini masih dilirik dan masih sangat diminati sekali oleh penerbangan-penerbangan dengan rute-rute tadi. Artinya bahwa kita cukup bangga bahwa Bandara Husein yang ada di tengah kota ini, itu sangat sekali dilirik oleh airline untuk bisa menerbangkan pesawatnya di Bandara Husein tersebut,” tuturnya.
Indra berharap bahwa penerbangan rute-rute tersebut bisa terealisasi. Saat ini di Bandara Husein masih patuh terhadap regulasi yang ada di tahun 2023 di mana Bandara Husein itu hanya untuk penerbangan propeller dan untuk penerbangan intra Jawa.
“Jadi tidak bisa untuk menerbangkan ke luar pulau-pulau Jawa lainnya dan harapan saya adalah bahwa airline yang memiliki pesawat propeller itu bisa menerbangi untuk di intra Jawa baik di Surabaya, Jogja, sambil menunggu perubahan regulasi di luar intra Jawa tersebut,” terangnya.
“Nah, jadi punten, untuk yang surat itu saya tidak menggubris karena saya tidak tahu apa-apa. Yang tahu kan teman-teman wartawan, dan saya juga tidak ditembuskan suratnya seperti apa, gitu kan ya. Kecuali kalau saya ditembuskan, saya akan berstatemen,” sambungnya.
Menurut Indra, Bandara Husein Sastranegara punya histori yang membanggakan dalam hal penerbangan antarpulau. Pihaknya ingin ada tambahan maskapai lainnya selain Susi Air.
“Nah, yang saya sampaikan itu adalah harapan-harapan saya bahwa ada airline untuk menerbangkan, ya untuk ke Surabaya dan ke Jogja, itu sungguh besar historisnya di tahun 2023 kemarin. Jadi pihak bandara masih berharap ada penerbangan-penerbangan propeller lainnya selain Susi Air,” tuturnya.
Selain itu, dia ingin maskapai tambahan ini bisa menampung jumlah penumpang yang lebih banyak.
“Tentu saja, tentunya dengan penerbangan-penerbangan yang lain, dengan pesawat propeller yang lain yang memiliki ATR 72, yang memiliki pesawat kapasitas sekitar 80 orang. Tentunya itu sesuatu fasilitas yang airline miliki untuk penerbangan rute Jogja dan Surabaya,” pungkasnya.