Visi Besar Gubernur Jawa Barat untuk Menjadikan Cirebon sebagai Daerah Unggulan

Posted on

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, menyampaikan visi besar untuk Kabupaten Cirebon. Dedi menegaskan Cirebon memiliki potensi besar untuk menjadi ‘Yogyakarta-nya’ Jawa Barat.

Hal itu diungkapkan Dedi saat menghadiri rapat paripurna hari jadi Kabupaten Cirebon pada Senin (21/4/2025). Menurut Dedi, Cirebon telah menunjukkan banyak kemajuan.

Namun ia mengingatkan agar capaian tersebut tidak membuat pemerintah dan masyarakat berpuas diri. Ia mendorong adanya semangat baru untuk menjadikan Cirebon sebagai daerah unggulan di Jawa Barat, terutama melalui pembenahan infrastruktur secara menyeluruh.

“Cirebon sudah banyak mengalami kemajuan, tapi kita tidak boleh berpuas diri. Saatnya punya semangat baru. Infrastruktur harus dibenahi secara komprehensif, bukan hanya jalan, tapi juga bangunan-bangunan harus ditata dan dikembalikan ke arsitektur khas Cirebon,” tegasnya.

Ia juga menyoroti kekayaan kuliner khas Cirebon yang telah dikenal secara nasional. Menurutnya, tata ruang kota yang baik akan menunjang pengembangan wisata kuliner.

“Makanan khas Cirebon sudah digemari secara nasional. Tapi outlet-outlet kulinernya perlu ditata, termasuk trotoarnya. Pemprov Jabar siap bantu mendesain tata ruangnya,” ujar Dedi.

Salah satu kawasan yang menjadi perhatian serius Dedi adalah sentra batik Trusmi. Ia meminta pemerintah kabupaten segera melakukan pembenahan total kawasan tersebut agar lebih tertata dan layak menjadi tujuan wisata.

“Seluruh area kawasan Batik Trusmi harus ditata. Pasar-pasar tradisionalnya juga harus dibenahi,” tegasnya.

Bahkan, Dedi secara gamblang menjelaskan jika Kabupaten Cirebon dapat menjadi seperti Yogyakarta versi Jawa Barat dengan segala potensi yang dimiliki tersebut.

“Dalam gambaran saya Kabupaten Cirebon bisa menjadi Yogyakarta versi Jawa Barat, maka dibutuhkan penataan yang serius,” ucapnya.

Terkait kondisi jalan rusak di Kabupaten Cirebon, Dedi memastikan Pemprov Jawa Barat akan turun tangan membantu. Namun, ia mengingatkan pentingnya efisiensi anggaran di tingkat kabupaten agar proses perbaikan dapat dilakukan secara bertahap namun tepat sasaran.

“Kita akan bantu evaluasi bersama. Pemkab perlu lakukan efisiensi anggaran untuk menyelesaikan permasalahan jalan. Tidak mungkin semua selesai sekaligus, tapi harus dimulai,” ujarnya.

Dedi menargetkan intervensi menyeluruh terhadap jalan kabupaten di seluruh Jawa Barat dapat dimulai pada 2026, dan rampung pada 2027.

“2026 kita mulai intervensi, 2027 selesai secara paripurna. Tapi saat ini kami belum bisa intervensi langsung ke jalan kabupaten karena jalan provinsi sendiri belum rampung. Secara audit keuangan, itu tidak tepat. Kami fokus selesaikan yang menjadi kewajiban provinsi terlebih dahulu,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Cirebon, Imron, menyambut baik arahan dan dukungan dari Pemprov Jabar. Ia mengatakan koordinasi antara pemerintah kabupaten dan provinsi telah dilakukan untuk merancang tahapan perbaikan infrastruktur, terutama jalan.

“Pemerintah provinsi dan kabupaten sudah rapatkan ini. Data titik-titik jalan rusak, terutama di Cirebon Timur, sudah ada di PUTR. Tahun depan sebagian jalan akan mulai diperbaiki dengan bantuan dari provinsi. Targetnya, 2027 seluruh jalan provinsi dan kabupaten di Jabar, termasuk Cirebon, sudah tuntas,” ujar Imron.

Meski dihadapkan pada keterbatasan anggaran, Imron tetap optimis perbaikan jalan di wilayahnya akan selesai dalam dua tahun ke depan.

“Kami sudah hitung anggarannya, dan mulai melakukan perbaikan dengan skema pergeseran anggaran. Ini jadi langkah awal untuk menyelesaikan persoalan jalan secara bertahap,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *