Sore itu, di sudut Alun-alun Indramayu tepatnya di samping Gedung Landraad tampak sibuk. Terlihat tangannya yang terampil sibuk merias, mendadani kostum hingga menentang kamera sebelum memfoto. Mereka adalah keluarga Oyze Diwagkara (40) yang sedang menjual jasa sewa baju kebaya kutubaru di Alun-alun Indramayu.
Kala sore mulai menjelang, Oyze dan keluarganya tiba di Alun-alun Indramayu. Sekeluarnya dari mobil, mereka langsung membagi tugas menyiapkan lapak usahanya.
Mega (37) istri Oyze langsung membuka bagasi mobil belakang yang berisikan lipatan baju kebaya. Termasuk menyiapkan tenda ganti pakaian.
Egy Yulia (21) putrinya tak mau diam, ia pun langsung mengeluarkan kotak berisi makeup, dan bersiap merias pelanggan yang mulai berdatangan. Tidak kecuali putri kecilnya yang mondar-mandir melihat kesibukan keluarganya yang kompak.
Tidak butuh waktu lama, mereka pun langsung tersenyum seraya menyambut datangnya pelanggan. Selain menjawab harga, Mega pun menawarkan aneka baju kebaya kepada pelanggan sebelum berfoto.
Usaha yang belum lama dirintisnya itu hanya bermula dari rasa penasaran dan iseng-iseng. Dengan satu set kebaya yang dimiliki ia coba untuk difoto di sekitar Alun-alun Indramayu.
“Awalnya sih iseng-iseng, istri lihat TikTok kebetulan di Jogja lagi ramai kebaya. Terus yuk coba beli satu set. Terus promosi dicoba anak yang pakai terus foto-foto di sini terus di-posting,” kata Oyze kepada infoJabar, Senin (21/4/2025).
Hasil jepretan Oyze dengan objek anaknya yang memakai kebaya menuai banyak respon. Bahkan, beberapa rekan istrinya mulai menanyakan jasa sewa kebaya dan fotografernya tersebut.
“Minggu pertama setelah posting itu langsung ramai. Sampai kewalahan lah. Terus beli beberapa set kebaya lagi,” ujarnya.
Kini, Oyze pun telah menyiapkan sekitar 100 set kebaya berbagai jenis. Dari model kebaya ala Jawa Tengah, Jawa Timur hingga baju ala Gadis Ngarot dan kebaya Indramayu.
Namun kata Mega, pelanggan yang datang rata-rata lebih memilih kebaya ala Jawa Tengah atau Jawa Barat. “Kebaya Indramayu ada cuma jarang yang minat makanya ada di tumpukan bawah. Kita juga ada sediakan pakaian Gadis Ngarot,” ucap Mega sambil mendadani pelanggannya.
Dalam persiapannya, Mega menjelaskan dari berganti kostum harus lebih cepat. Sedikitnya ia menghabiskan waktu sekitar 5 menit untuk persiapan satu pelanggan sebelum berfoto.
“Paling 5 menit lah, yang agak lama itu bagian makeup,” ucap Mega.
Sementara, Egy Yulia terlihat fokus merias pelanggannya. Keterampilannya seperti turun dari ibundanya. Bahkan, Egy yang suka berdandan justeru lebih cepat lihai dalam merias.
“Ya belajar dari tiktok aja. Tapi memang saya juga suka berdandan jadi lebih cepat bisa,” ungkap Egy.
Oyze tidak tinggal diam, ia pun mulai mengambil bagian setelah pelanggan siap. Oyze pun lantas mencari tempat yang cocok untuk memotret pelanggannya.
Untuk satu pelanggan, Oyze biasa membanderol sekitar Rp70 ribu saja. Harga itu sudah termasuk sewa baju hingga jasa foto.
“Kalau sewa kena Rp35 ribu, nah foto Rp35 ribu untuk 10 file,” ujar warga Desa Krasak, Kecamatan Jatibarang tersebut.
Setiap harinya Oyze biasa memulai usaha dari sore hingga malam sekitar pukul 21.00 WIB. Saat sepi, mereka mendapat sekitar 4 sampai 5 pelanggan saja.
Namun, saat hari Lebaran Idul Fitri kemarin, mereka kebanjiran pelanggan. Bahkan meraup omset yang cukup fantastis.
“Waktu malam Lebaran itu ramai banget,” ucap Oyze.
Selain itu, Oyze pun selalu membagi jasa foto dengan sejumlah fotografer lainnya. Paling tidak ia sudah mendapatkan jasa sewa kebaya. fotografi