Personel Subdit Jatanras Polda Metro Jaya berhasil menangkap para aktor intelektual di balik kasus penculikan dan pembunuhan Mohamad Ilham Pradipta (37), seorang kepala cabang pembantu bank di Jakarta Pusat. Ilham diculik usai rapat di sebuah supermarket di Ciracas, Jakarta Timur, dan kemudian ditemukan tewas di Bekasi.
Total delapan orang telah diringkus polisi terkait kasus ini. Empat di antaranya adalah pelaku lapangan yang bertindak sebagai penculik, sementara empat lainnya adalah dalang utama atau otak di balik kejahatan tersebut. Hingga saat ini, motif penculikan dan pembunuhan Ilham masih dalam penyelidikan intensif.
Berikut rangkuman terbaru berkaitan kasus pembunuhan Ilham Pradipta yang dikumpulkan infoJabar dari pemberitaan infocom pada 21-24 Agustus 2025 (waktu diperbarui setelah ada info terkini).
Subdit Jatanras Polda Metro Jaya telah berhasil menangkap empat orang yang diduga sebagai dalang utama atau aktor intelektual di balik penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang (Kacab) bank Ilham Pradipta (37). Penangkapan dilakukan di lokasi yang berbeda-beda.
Mereka berinisial C, DH, YJ, dan AA. Tiga di antaranya, yaitu DH, YJ, dan AA, ditangkap di Solo, Jawa Tengah, pada tanggal 23 Agustus pukul 20.15 WIB. Sedangkan C ditangkap pada sore hari tanggal 24 Agustus di kawasan PIK, Jakarta Utara.
Saat ini keempatnya tengah menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik untuk mengungkap secara lebih rinci kasus penculikan yang menimpa Ilham Pradipta. Informasi terkait penangkapan ini telah dikonfirmasi oleh Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Abdul Rahim.
“Benar,” ujar AKBP Abdul Rahim saat dimintai konfirmasi mengenai penangkapan para aktor intelektual itu, sebagaimana dilansir infoNews (baca selengkapnya ), Minggu (24/8/2025).
Kejadian bermula pada Rabu, 20 Agustus 2025 ketika Ilham Pradipta menjalani aktivitas rutin sebagai kepala cabang bank. Menurut keterangan Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKP Charles Bagaisar, korban diculik setelah melakukan rapat dengan sejumlah rekan kantornya.
“Korban habis meeting kantor, sama teman-teman kantornya juga,” tutur Charles.
Penculikan terjadi di area parkir supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur. Berdasarkan rekaman CCTV yang beredar, Ilham mengenakan kemeja cokelat dan celana panjang krem ketika berjalan menuju mobilnya. Saat hendak memasuki mobil hitam miliknya, ia disergap oleh dua orang tak dikenal yang keluar dari mobil putih yang parkir tepat di sebelahnya.
Kamis pagi, 21 Agustus 2025 pukul 05.30 WIB, warga menemukan jasad Ilham di semak-semak kawasan Serang Baru, Kabupaten Bekasi.
“Telah ditemukan sesosok mayat yang posisinya kakinya dilakban dan matanya ditutup lakban juga. Kemudian ditemukan terdapat beberapa luka di tubuhnya,” kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa.
Polda Metro Jaya bergerak cepat dan berhasil menangkap empat penculik Ilham Pradipta dalam waktu singkat:
Keempat pelaku yang ditangkap itu ternyata berperan dalam penculikan, bukan sebagai pembunuh.
“Empat pelaku yang sudah diamankan ini yang menculik, bukan yang membunuh korban,” ujar Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Resa Fiardi Marasabessy.
Polisi terus mendalami keterangan para pelaku terkait motif dan keterlibatan pihak lain berkaitan kasus kematian Ilham Pradipta.
Dalam video yang diunggah Iptu Zakaria atau yang akrab disapa Jacklyn, terlihat Eras ditangkap oleh tim gabungan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Polda NTT, dan Polres Manggarai Barat. Ia ditangkap di Bandara Internasional Komodo, Labuan Bajo, NTT, pada Kamis (21/8), sesaat setelah pesawatnya mendarat dari Jakarta.
Setelah penangkapan, Eras langsung diinterogasi polisi.
“Kamu cerita dari awal mula, ya. Kamu awalnya di sini apa sudah tinggal di Jakarta?” tanya polisi, seperti dikutip infocom (baca selengkapnya ), Sabtu (23/8).
Polisi kemudian menanyakan kepada Eras siapa saja yang bersamanya di dalam mobil putih, yaitu mobil yang digunakan untuk menculik Ilham di area parkir sebuah supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur.
“Saya, Andre, Ronald, sama Berto, sama Arifin,” jawabnya.
“Terus masukkan ke mobil, kau ke (menyebut nama supermarket)?” tanya polisi lagi.
“Iya,” jawab Eras singkat sambil mengangguk.
Setelah interogasi singkat di Labuan Bajo, tim Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) dan Reserse Mobil (Resmob) Polda Metro Jaya membawa Eras kembali ke Jakarta. Di sana, Eras diperiksa bersama tiga tersangka lain yang sudah lebih dulu ditangkap di Jakarta Pusat.
Empat orang yang diduga sebagai aktor intelektual di balik penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang (Kacab) bank Ilham Pradipta (37). Penangkapan dilakukan di lokasi yang berbeda-beda.
Mereka berinisial C, DH, YJ, dan AA. Tiga di antaranya, yaitu DH, YJ, dan AA, ditangkap di Solo, Jawa Tengah, pada tanggal 23 Agustus pukul 20.15 WIB. Sedangkan C ditangkap pada sore hari tanggal 24 Agustus di kawasan PIK, Jakarta Utara.
Mohamad Ilham Pradipta (37), Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) salah satu bank di Jakarta Pusat, yang ditemukan tewas setelah diculik, meninggal akibat luka benda tumpul di leher dan dada yang membuatnya kesulitan bernapas hingga kekurangan oksigen.
Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Pusdokkes Polri Brigjen dr Prima Heru mengungkap hasil autopsi tersebut kepada wartawan di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat (22/8/2025).
“Ditemukan tanda kekerasan pada bagian luar dan dalam tubuh korban. Luka-lukanya bagian dada dan leher, (akibat) benda tumpul, betul (jadi penyebab kematian korban),” kata Prima.
Prima menjelaskan bahwa dua luka serius akibat hantaman benda tumpul ini menimbulkan tekanan fatal pada bagian tulang leher dan dada korban.
“Kemungkinan ada tekanan pada tulang leher dan dada yang menyebabkan dia kesulitan bernafas. Betul (kekurangan oksigen),” tutur Prima.
Kondisi ini membuat Ilham mengalami kekurangan oksigen (hipoksia) yang berujung pada kematian. Luka-luka tersebut ditemukan pada bagian luar dan dalam tubuh korban, menunjukkan kekerasan yang dialami sebelum meninggal.
Mohamad Ilham Pradipta berusia 37 tahun dan menjabat sebagai Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) salah satu bank di Jakarta Pusat. Ilham sudah menikah dengan perempuan inisial PU dan memiliki dua orang anak.
Alumni Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto jurusan Agribisnis angkatan 2006 ini lulus pada tahun 2011. Selama kuliah, Ilham pernah aktif sebagai penyiar radio Metro FM Purwokerto dengan nama udara Dipta antara tahun 2007-2009.
“Dia itu ramah, supel, good looking, dan beda sendiri. Jarang penyiar cowok yang putih, tinggi, dan hobinya naik gunung,”** kenang Leo, eks koordinator penyiar Metro FM yang mengenal Ilham, sebagaimana dilansir infoJateng (baca selengkapnya ).
Setelah proses autopsi selesai, jenazah Ilham dimakamkan pada Kamis (21/8/2025) malam pukul 21.24 WIB di TPU Situgede, Bogor Barat, tepat di samping makam kedua orang tuanya. Sejumlah pelayat, termasuk rekan-rekan kerja korban, mengantar ke peristirahatan terakhir.
Istri Ilham Pradipta berharap kasus ini segera terungkap dan pelaku dihukum berat setelah proses pemakaman. Sementara itu, pihak kepolisian terus melakukan pengejaran terhadap dalang pembunuhan yang masih buron.
Inisial PU, istri almarhum, mengungkapkan ketidakpahamannya atas tragedi yang menimpa suaminya. Dalam wawancara usai pemakaman di TPU Situgede, Kota Bogor, PU menyampaikan:
“Diusut sampai tuntas. Cepet nangkep pelakunya, ketahuan motifnya apa, otaknya siapa. Karena kita kan masih bertanya-tanya, kok kenapa bisa suami saya yang katanya baik kok diperlakukan tidak baik.”
PU juga menuntut hukuman berat bagi para pelaku: “Harapan saya ketika pelaku udah ketemu dihukum setimpal, berat-beratnya. Karena suami saya orang baik tapi diperlakukan dengan cara tidak baik sampai kehilangan nyawa.”