Upaya Perbaikan Sekolah yang Memprihatinkan di Tasikmalaya

Posted on

Kondisi bangunan SDN Curug Telu, Desa Bojongsari, Culemaga, Kabupaten Tasikmalaya begitu memprihatinkan. Para siswa bahkan mengadukan kondisi sekolahnya ke Gubernur Jabar Dedi Mulyadi via media sosial.

Keluhan para siswa itu direspons oleh Dedi Mulyadi. Dalam video balasan yang diunggah di akun media sosial pribadinya, Dedi Mulyadi mengungkap, jika perbaikan bangunan sekolah SDN Curug Telu merupakan tanggung jawab Pemkab Tasikmalaya. Namun, dia akan terjunkan tim untuk mengecek dan menghitung biaya perbaikan.

“Buat adik-adiku yang cantik, anak-anaku sayang sebenarnya pembangunan Sekolah Dasar menjadi kewajiban Bupatinya. Tapi, kalau itu memang mendesak dan mencakup kepentingan anak-anak di Jawa Barat. Tidak terlalu lama dan tim saya akan datang ke situ dan melihat, menghitung berapa biaya yang dibutuhkan untuk membangun sekolah yang sudah dua tahun tidak bisa dihuni,” ucap Dedi Mulyadi, Kamis (16/10/2025).

Di sisi lain Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dengan memperjuangkan program revitalisasi ruang kelas yang rusak di berbagai sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).

Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin juga telah mendatangi Kementerian Pendidikan Dasar Menengah untuk mengajukan penambahan sekolah yang akan direvitalisasi.

“Ini juga kami tidak diam. Malahan Pak Kadis dan Pak Bupati juga sampai ke Kementerian meminta revitalisasi sekolah diperbanyak. Alhamdulillah nambah kan jadi 53 bangunan sekolah yang dapat,” kata Kabid SD, Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya Ahmad Solihin.

Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Al-Ayubi juga membangun komunikasi dengan pemerintah pusat. Lagi-lagi tujuannya memperoleh tambahan bantuan revitalisasi ruang belajar.

“Hari ini kami bertemu dengan pihak kementerian untuk membahas peluang bantuan revitalisasi ruang kelas rusak di Tasikmalaya. Ini bagian dari upaya kami agar fasilitas pendidikan bisa segera diperbaiki,” ujar Asep.

Ia menegaskan, langkah tersebut merupakan wujud nyata komitmen pemerintah daerah dalam menangani persoalan banyaknya sekolah yang mengalami kerusakan di wilayah Tasikmalaya.

Menurut Asep, pemerintah daerah tidak dapat sepenuhnya mengandalkan dana APBD untuk melakukan perbaikan karena jumlah sekolah yang harus direvitalisasi cukup besar dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

“Saat ini terdapat sekitar 1.062 SD dan lebih dari 300 SMP di Kabupaten Tasikmalaya. Apalagi sekolah dasar lebih banyak lagi. Jika hanya mengandalkan APBD, tentu tidak akan cukup untuk memperbaiki semua ruang kelas yang rusak. Karena itu, kami berupaya mencari dukungan tambahan dari pemerintah pusat,” jelasnya.

Asep menambahkan, tahun ini Pemkab Tasikmalaya bersyukur, karena lebih dari 150 sekolah dasar telah menerima bantuan revitalisasi ruang kelas. Namun, ia menekankan bahwa perjuangan belum berhenti sampai di situ.

“Kami akan terus berikhtiar agar lebih banyak sekolah mendapatkan bantuan di tahun-tahun berikutnya. Harapan kami, seluruh sekolah di Kabupaten Tasikmalaya bisa memiliki ruang belajar yang layak, aman, dan nyaman bagi siswa,” ujarnya.