Jalan Raya Bandung menuju Cirebon maupun sebaliknya yang tepatnya berada di Area Cadas Pangeran, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, menjadi jalan yang patut diwaspadai oleh pengendara. Sebab, jalan ini merupakan salah satu daerah yang rawan akan adanya bencana alam seperti longsor maupun pohon tumbang.
Terbaru, bencana longsor dengan material tanah dan pohon terjadi pada Kamis (25/12/2025) kemarin. Akibatnya material longsoran menutup badan jalan hingga menyebabkan kondisi lalu lintas tersendat. Bahkan hingga saat ini petugas masih berlakukan buka tutup jalur selama masih ada pengerjaan dari evakuasi bencana tersebut.
Untuk mengantisipasi tidak terjadinya hal-hal yang tak diinginkan, pihak kepolisian dari Polres Sumedang pun langsung bergerak cepat melakukan mitigasi dengan cara menanam tanaman dari Kaliandra Jakaranda Galam di lereng-lereng yang khususnya berada di Jalan Cadas Pangeran.
Kapolres Sumedang AKBP Sandityo Mahardika mengatakan, pihaknya telah menggandeng Perhutani Sumedang maupun TNI, dan BPBD untuk melakukan penanaman kaliandra dan pohon gelam. Ia menuturkan, kedua tanaman tersebut memiliki peran penting di area lereng seperti di Jalan Raya Cadas Pangeran ini.
“Setelah kita evakuasi untuk mencegah timbulnya longsor, kami akan melakukan penanaman pohon kaliandra dan pohon galam sebagai pohon yang memang diperuntukkan khusus bagi lokasi lereng-lereng untuk sebagai penahan daripada erosi tanah dan pergerakan tanah akibat jaring beras,” ujar Sandityo di lokasi, Jumat (26/12/2025).
Menurut Sandityo, sedikitnya 300 bibit dari tanaman Kaliandra Jakaranda Galam telah disiapkan untuk ditanam dalam waktu dekat ini.
“Setelah dievakuasi selesai, kita akan langsung berkoordinasi dengan pihak perhutani, pihak PU untuk langsung kita lakukan penanaman pohon Kaliandra dan pohon Galam. Untuk bibit atau yang akan kita tanam kurang lebih sebanyak 300 atau 200 pohon,” katanya.
Sementara itu, Wakil Kepala Perum Perhutani Sumedang, Susanto mengatakan di jalan nasional Cadas Pangeran memang rawan akan terjadinya bencana alam seperti longsor maupun pohon tumbang. Menurutnya, selain intensitas hujan yang cukup tinggi jenis tanah pun juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan bencana alam terjadi.
“Khususnya di wilayah kawasan hutan di Cadas Pangeran itu rawan terjadinya longsor, karena jenis tanah gembur,, jadi itu memang kalau terkena hujan itu rawan sekali kurung. Terus juga rawan pohon tumbang juga, sudah beberapa kali kita robohkan juga,” kata Susanto.
Susanto menyampaikan, upaya mitigasi terjadinya bencana longsor atau pohon tumbang sudah dilakukan oleh petugas gabungan. Mitigasi bencana tersebut yakni dengan cara merobohkan pohon yang berpotensi tergerus tanah longsor.
“Itu sudah beberapa kita robohkan juga, tumbuh lagi, ya kita juga namanya juga antisipasi. Kita sebetulnya bersama dengan TNI, Polri, BPBD di tahun 2025 itu sudah lima kali kegiatan untuk merobohkan pohon,” katanya.
“Karena sebenarnya ini hutan lindung itu tidak boleh ditebang tapi kita robohkan untuk prioritas keselamatan umum gitu,” sambungnya.
Selain memotong pohon, kata Susanto, petugas gabungan juga telah memasang rambu-rambu tentang kewaspadaan bencana di sepanjang Area Jalan Cadas Pangeran, Sumedang.
“Jadi kita itu sudah pasang, sebenarnya sudah pasang plang ya, dengan polsek itu sudah pasang plang peringatan dari awal masuk dari Ciherang sampai nanti, kita sudah pelang peringatan,” ungkapnya.
“Kita lebih peringatkan lagi, masyarakat yang melintasi Jalan Cadas Pangeran, harus lebih hati-hati lah, karena memang daerah sini daerah rawat bencana,” tambahnya.







