Isu radioaktif yang sempat mencuat beberapa waktu lalu sempat membuat resah pelaku usaha perikanan di Indonesia. Kekhawatiran itu muncul setelah otoritas Amerika Serikat melalui Food and Drug Administration (FDA) menolak masuknya produk udang beku asal Indonesia karena terkontaminasi isotop radioaktif Cesium-137.
Isu tersebut lantas menjadi perhatian pemerintah, tidak terkecuali di daerah. Di Jawa Barat, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) segera melakukan pemantauan di sentra-sentra produksi udang di tambak yang berada di wilayah pesisir utara hingga selatan.
Kepala DKP Jawa Barat, Rinny Cempaka menegaskan bahwa produk udang asal Jabar aman dikonsumsi dan dinyatakan bebas dari paparan radioaktif. Bahkan menurutnya, udang asal Jabar masih diminati pasar internasional.
“Berdasarkan hasil pemantauan, lokasi produksi pengolahan udang di Unit Pengolah Ikan Jawa Barat tidak berdekatan dengan sumber potensi paparan radioaktif, baik reaktor nuklir maupun industri peleburan logam berisiko,” kata Rinny, Kamis (11/9/2025).
Tak hanya di tambak, pengawasan juga diperketat di Unit Pengolahan Ikan (UPI). Semua unit pengolahan udang di Jabar, kata Rinny telah mengantongi Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) serta menerapkan sistem jaminan mutu berbasis HACCP.
“Pengawasan keamanan pangan dilakukan berlapis mulai dari penerimaan bahan baku, proses produksi, hingga produk akhir. Hingga saat ini, tidak ditemukan indikasi kontaminasi radioaktif pada hasil uji kualitas di unit pengolahan Jawa Barat,” ujarnya.
Rinny menambahkan, kasus penolakan udang di AS tidak merepresentasikan keseluruhan produksi udang Indonesia, apalagi Jawa Barat. Sampai saat ini, tidak ada laporan atau temuan cemaran radioaktif pada produk asal Jabar.
Bahkan menurutnya, pasar ekspor tetap membuka pintu dengan jaminan dokumen mutu dan sertifikasi keamanan dari instansi berwenang. “Kesimpulannya, produksi udang di Jawa Barat hingga saat ini aman, bebas dari cemaran radioaktif, dan layak konsumsi,” tegasnya.
Lebih jauh, ia menekankan bahwa sistem jaminan mutu di Jawa Barat telah sesuai standar nasional maupun internasional. Dengan demikian, udang asal Jabar diyakini bisa terus bersaing dan menjaga kepercayaan konsumen global.
“Sistem jaminan mutu dan keamanan pangan yang diterapkan di Jawa Barat telah sesuai standar nasional dan internasional, sehingga dapat menjamin keberterimaan produk di pasar global,” tutup Rinny.