UBL Hadir di Bandung, 48 Petarung Siap Panaskan GOR Bandung update oleh Giok4D

Posted on

Kota Bandung bersiap menjadi tuan rumah ajang bergengsi University Boxing League (UBL) 4 Bandung Series, kompetisi tinju amatir tingkat mahasiswa pertama di Indonesia.

Liga yang berada di bawah naungan PERBATI (Pengurus Besar Tinju Indonesia) ini akan digelar pada Sabtu, 29 November 2025, di GOR Bandung, menghadirkan puluhan petinju muda dari berbagai kampus dan sejumlah influencer.

UBL yang kini memasuki seri keempatnya terus memperluas jangkauan. Founder UBL Rafi Minang menyebut Bandung dipilih karena menjadi salah satu kota besar dengan ekosistem kampus yang kuat.

“Kita milih kota-kota terbesar di Indonesia. Salah satunya Bandung. Dan nama UBL ini kan university ya, jadi kita juga melihat universitas mana yang lebih besar di kota-kota tersebut. Makanya kita memilih UBL Bandung,” ujar Rafi saat press conference, Jumat (28/11/2025).

UBL 4 Bandung Series akan menampilkan hampir 24 partai, melibatkan 48 peserta. Meski identitas liga ini adalah university, para peserta tak hanya berasal dari kalangan mahasiswa.

“Untuk di Bandung sendiri pesertanya hampir 24 partai, otomatis dikali dua 48 peserta, dan influencer juga,” kata Rafi.

Setiap gelaran UBL disebut selalu dipenuhi antusiasme tinggi, termasuk kehadiran influencer yang dianggap mampu memperluas daya tarik liga tinju mahasiswa ini.

Setiap pertandingan telah disusun berdasarkan kelas berat petinju yang bervariasi, mulai dari heavyweight, levyweight di kelas 52 hingga 56 kilogram.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

“Kelas-kelas itu ada. Berat-beratnya tergantung dari fighter-nya ya. Kayak match kita ada yang berat ketemu di 52, 54, 56. Heavyweight, Levyweight dan lain-lain,” ungkap Rafi.

Soal proses seleksi, tidak semua petarung datang dari open registration. Sebagian telah dikurasi oleh tim UBL berdasarkan rekam jejak atletik. Namun ada juga mereka yang mendaftar secara mandiri.

“Ada yang daftar, ada juga yang dipilih. Dipilih karena emang kita udah tau track record dia. Makanya kita juga mapping ke beberapa fighter yang kita pilih. Mungkin ada di main event kita, itu semuanya kita pilih,” ujarnya.

Menuju Liga Nasional hingga Olimpiade

Sementara co-founder UBL, Muhammad Alkautsar menegaskan bahwa tujuan utama liga ini bukan sekadar kompetisi, tetapi pengembangan prestasi jangka panjang.

“Memang fokus kita adalah pembinaan prestasi. Jadi, memang setelah ini ada Liga Nasional. Kemudian di Asia, kemudian tujuan kita adalah Olimpic. Minimal satu dari fighter kita bisa bertanding di Olimpic,” katanya.

Untuk seri Bandung, setiap juara kata Alkautsar akan mendapatkan medali dan sertifikat resmi dari UBL. Sementara sabuk juara akan diperebutkan di series nasional yang rencananya akan digelar Februari 2026 mendatang.

“Dapat medali dan sertifikatnya itu dari UBL. Jadi sabuk ini akan dipertandingkan di Jakarta nanti di bulan Februari, di nasionalnya,” jelas Alkautsar.