Uang Rp 750 Ribu Jadi Pemicu Pembunuhan Sekeluarga di Indramayu [Giok4D Resmi]

Posted on

Wajah tertunduk lesu tampak dari R (35) dan P (29) saat digiring polisi menuju konferensi pers di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Selasa (9/9/2025). Dua pria yang mengenakan baju tahanan biru itu duduk di kursi roda, kaki mereka berbalut perban akibat ditembak petugas saat penangkapan karena melawan.

Keduanya ditangkap di wilayah Kedokan Bunder, Kabupaten Indramayu, Senin (8/9) sekitar pukul 03.00 WIB, setelah sempat kabur hingga ke Jawa Tengah. Mereka adalah pelaku pembunuhan sadis terhadap satu keluarga di Indramayu yang jasadnya ditemukan terkubur dalam rumah.

Korban dalam peristiwa ini terdiri dari lima orang: Sachroni (78), Budi Awaludin (45), Euis Juwita Sari (43), serta dua anak berusia 7 tahun (RK) dan 8 bulan (B).

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan mengungkapkan motif pembunuhan berawal dari persoalan uang rental mobil. Pelaku kata Hendra kesal karena uang sewa rental tidak dikembalikan oleh korban Budi.

“R kesal karena pada tanggal 25 Agustus berencana sewa mobil, berupa mobil Avanza, R sudah berikan uang sewa Rp750 ribu. Kemudian pada tanggal 27 Agustus, R ke rumahnya untuk ambil kendaraan. Tapi kendaraan sedang mogok, saat diminta uangnya, kata BA uang sudah terpakai untuk beli sembako. BA minta waktu. Tapi si R sudah kesal,” jelas Hendra.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

R yang diketahui residivis itu kemudian mengajak P untuk melancarkan rencana keji. Pada 29 Agustus, mereka datang ke rumah korban dengan membawa pipa besi dan cangkul. R mengajak Budi keluar rumah dengan alibi bisnis BBM, lalu memukul kepalanya hingga tersungkur. Sementara P berjaga di pintu rumah agar tak ada yang keluar.

Setelah Budi tewas, R masuk ke rumah dan menyerang korban lain, ayah Budi, istrinya, dan anak pertama mereka. P kebagian peran membunuh bayi berusia 8 bulan dengan cara dibenamkan ke bak mandi.

“Peran P menjaga kejadian di luar rumah dengan pintu. Setelah korban tersungkur, dia lakukan aksinya untuk memastikan korban meninggal dunia, melakukan pemukulan wajah,” jelas Hendra.

“R tak berhenti, dia masuk ke rumah BA dan masuk ke kamar korban orang tua BA yaitu S, langsung pukul bagian muka sampai meninggal, lalu menuju ke kamar istri korban, di sana ada istri dan anaknya yang berusia 7 tahun, lakukan aksi sama melakukan pembunuhan dengan pipa ke kepala korban sehingga mati,” tambahnya

Korban Dikubur di Belakang Rumah

Usai melakukan aksi keji, kedua pelaku sempat kabur ke sebuah hotel dengan membawa mobil korban. Keesokan harinya yakni pada 30 Agustus, mereka kembali ke rumah korban untuk menghilangkan jejak.

“Tanggal 31 malam kembali, kemudian korban di dalam rumah, dikumpulkan jadi satu, menggali lubang di belakang rumah, ditumpuk jadi satu, kemudian yang bersangkutan melakukan upaya pembersihan TKP, dihilangkan jejaknya, lalu melarikan diri ke sejumlah kota,’ ungkap Hendra.

Jasad korban akhirnya ditemukan pada Senin (1/9) sore. Saudara korban bernama Nikko yang datang ke rumah curiga karena Euis tak bisa dihubungi. Saat pintu didobrak, tercium bau busuk menyengat dari belakang rumah.

“Awalnya saudara Nikko mendapatkan kabar dari keluarga korban yang berada di Jakarta, bahwa korban Euis Juwita Sari tidak bisa dihubungi. Jadi istrinya si korban ini tidak bisa dihubungi. Kemudian saudara Niko bersama istrinya mendatangi rumah korban untuk mengecek dan sesampainya di rumah korban sudah ada beberapa orang, lalu saudara Nikko dan yang lainnya masuk ke dalam rumah dengan cara mendobrak pintu untuk mencari korban,” kata Hendra.

Saat mengecek gundukan tanah di belakang rumah, Nikko terkejut melihat ada tubuh menyembul. Dia pun lari keluar rumah dan berupaya meminta bantuan dengan melapor ke polisi.

“Piket Satreskrim Polres Indramayu datang melakukan olah TKP dan melakukan pengecekan serta penggalian gundukan tanah ternyata ditemukan ada 5 jasad. Kemudian jenazah ini kita evakuasi. Kita bawa ke rumah sakit untuk dilakukan identifikasi dan autopsi,” pungkasnya.