Turis-turis Nakal Bikin Warga Jepang Jengah

Posted on

Fenomena overtourism di Jepang semakin memicu keresahan warga lokal. Banyak wisatawan asing dianggap tidak menghormati aturan dan budaya setempat. Beberapa influencer Jepang bahkan mengingatkan bahwa negeri sakura bukanlah taman hiburan, melainkan rumah bagi masyarakat yang tinggal di sana.

Salah satu suara lantang datang dari Yuriko Toba, videografer asal Kamakura yang memiliki lebih dari 310 ribu pengikut di Instagram lewat akun @i.am.yuricham. Dalam sebuah video viral, Yuriko menegaskan bahwa wisatawan boleh berlibur di Jepang, tetapi wajib menaati norma yang berlaku, terutama soal kebersihan.

“Jepang bukanlah taman hiburan. Ini rumah warga. Mereka bekerja keras menjaga kebersihan dan keteraturan. Justru karena itulah Jepang terasa istimewa,” ujar Yuriko.

Menurut Yuriko, kampung halamannya di Kamakura kini kewalahan menghadapi lonjakan wisatawan asing. Stasiun Kamakura yang dulu tenang berubah menjadi penuh sesak setelah ribuan orang datang setiap hari demi berfoto di perlintasan kereta ikonik yang populer lewat manga dan anime Slam Dunk.

Namun, tak sedikit turis yang meninggalkan sampah, melanggar area sakral, hingga membuat keributan dengan warga. “Bayangkan jika itu terjadi di kampung halamanmu. Hormatilah budaya lokal, bertindak sopan, dan jangan jadikan foto sebagai alasan untuk mengganggu orang lain,” tambahnya.

Tak Hanya Kamakura, Gion hingga Tokyo Terdampak

Kasus wisatawan asing yang tidak tertib bukan hanya di Kamakura. Di kawasan Gion, Kyoto, sejumlah turis dilaporkan memburu para maiko (geisha muda), bahkan nekat masuk ke rumah warga demi mendapatkan foto.

Pada Juni lalu, di Kuil Chionin, pusat aliran Jodo, ditemukan goresan grafiti berukuran 18 cm di salah satu tiang kayu bersejarah. Ada pula turis asing yang terekam melakukan pull-up di gerbang torii Kuil Atago.

Di Tokyo, insiden tak kalah miris terjadi ketika seorang turis asing mendorong pria lansia Jepang yang menegurnya karena duduk di kursi prioritas kereta. Beberapa laporan juga menyebutkan wisatawan asing masuk ke rumah sakit dan panti jompo hanya untuk menggunakan toilet, bahkan ada yang nekat buang air besar di jalan.

Fenomena turis nakal di Jepang kini menjadi sorotan global. Pemerintah daerah hingga warga menyerukan pentingnya edukasi wisatawan mengenai etika berkunjung. Jepang memang terbuka bagi pelancong, tetapi tetap menuntut penghormatan pada budaya, aturan, dan ruang hidup masyarakatnya.

Artikel ini telah tayang di

Jepang Tegas pada Turis yang Tak Tertib