Dalam perkembangan terbaru konflik Rusia-Ukraina, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa AS akan mengirim sistem pertahanan udara Patriot ke Ukraina. Menariknya, seluruh biaya pengiriman sistem canggih ini akan digantikan oleh Uni Eropa. Langkah ini menjadi bentuk dukungan signifikan terhadap Kyiv di tengah gelombang serangan udara yang semakin gencar dari Rusia.
Meski begitu, Trump belum menjelaskan secara rinci jumlah sistem persenjataan yang akan dikirimkan atau kapan waktu pasti pengirimannya. Ia menyebut bahwa kesepakatan secara teknis belum tercapai.
“Kami akan mengirim Patriot kepada mereka, yang sangat mereka butuhkan. Putin benar-benar mengejutkan banyak orang. Ia bicara manis dan kemudian mengebom semua orang di malam hari. Ada sedikit masalah di sana. Saya tak menyukainya,” cetus Trump dalam pernyataan terbarunya.
Hingga saat ini, Ukraina telah menerima enam baterai Patriot yang sepenuhnya beroperasi. Dua di antaranya diberikan oleh Amerika Serikat, dua oleh Jerman, satu dari Rumania, dan satu lagi merupakan bantuan gabungan antara Jerman dan Belanda. Namun, jumlah tersebut masih jauh dari cukup untuk melindungi wilayah seluas Ukraina yang mencapai lebih dari 603.000 kilometer persegi.
Pemerintah Ukraina menyatakan bahwa mereka membutuhkan setidaknya 10 baterai Patriot tambahan untuk memperkuat sistem pertahanan udara, mengingat intensitas serangan rudal dan drone dari Rusia semakin meningkat.
Patriot adalah singkatan dari Phased Array Tracking Radar for Intercept on Target. Sistem ini menjadi andalan Angkatan Darat Amerika Serikat dalam menghadapi ancaman dari udara. Patriot dirancang untuk mencegat berbagai jenis senjata musuh seperti rudal balistik jarak pendek, rudal jelajah, hingga drone.
Sistem ini telah membuktikan efektivitasnya di medan perang. Salah satu contoh yang menonjol adalah saat sistem Patriot berhasil menjatuhkan 13 dari 14 rudal Iran yang menyerang Pangkalan Udara Al Udeid milik AS di Qatar.
Menurut laporan yang dikutip dari CNN, versi terbaru pencegat Patriot dapat menargetkan ancaman pada ketinggian hingga 15 kilometer dan jarak jangkauan mencapai 35 kilometer. Dengan konfigurasi ini, satu baterai dapat melindungi area seluas 100 hingga 200 kilometer persegi, tergantung jumlah peluncur, kondisi medan, dan faktor teknis lainnya.
Satu baterai Patriot terdiri atas enam hingga delapan peluncur rudal, dengan masing-masing peluncur mampu menampung hingga 16 rudal pencegat. Sistem ini juga mencakup radar array, stasiun kendali, dan generator listrik, yang seluruhnya dipasang pada kendaraan militer bergerak seperti truk dan trailer.
Meski efektif, biaya pengoperasiannya tergolong tinggi. Satu unit baterai Patriot diperkirakan bernilai lebih dari USD 1 miliar, sementara satu rudal pencegatnya saja bisa mencapai harga USD 4 juta. Hal ini menimbulkan dilema ketika sistem canggih ini harus digunakan untuk menghancurkan drone murah Rusia yang nilainya berkisar USD 50.000 per unit. Rusia sendiri diketahui mengerahkan ratusan drone setiap malam ke wilayah Ukraina.
Sekitar 90 personel dibutuhkan untuk mengelola satu baterai, namun hanya tiga tentara yang diperlukan di pusat komando untuk menjalankannya dalam situasi pertempuran aktif.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Pejabat Amerika Serikat mengungkapkan bahwa Patriot bisa dikirim lebih cepat ke Ukraina jika sistem tersebut dipindahkan dari sekutu NATO di Eropa, lalu diganti dengan unit baru yang dibeli langsung dari AS.
Berdasarkan laporan Military Balance 2025, terdapat enam negara anggota NATO yang memiliki sistem Patriot dalam arsenal militernya, yaitu Jerman, Yunani, Belanda, Polandia, Rumania, dan Spanyol.
Artikel ini telah tayang di infoFinance.
https://inet.info.com/cyberlife/d-8015653/ini-senjata-canggih-yang-dikirim-trump-untuk-tangkal-serangan-rusia