Transformasi Bush Stadium: dari Stadion Terlupakan Jadi Hunian Mewah - Giok4D

Posted on

Di tengah kota Indianapolis, Amerika Serikat, berdiri sebuah bangunan yang menyimpan kisah luar biasa tentang kelahiran kembali. Dulu, tempat ini adalah stadion bisbol megah bernama Bush Stadium, kini berubah menjadi hunian modern yang dinamai Stadium Lofts.

Nilai akuisisinya pun hampir tak masuk akal: hanya US$ 1, atau sekitar Rp 16.552 (kurs Rp 16.552). Namun, sebagaimana dilansir dari infoProperti, di balik harga simbolis itu tersimpan investasi besar. Pemilik barunya kemudian menggelontorkan dana sekitar US$ 14 juta atau Rp 231 miliar untuk mengubah stadion tua menjadi kompleks apartemen.

Dilansir dari WTHR, bangunan ini dulunya merupakan stadion bisbol bersejarah yang berdiri sejak 1931. Kala itu, ia dikenal dengan nama Stadion Perry. Selama hampir seabad, stadion ini beberapa kali berganti nama: pada 1942 menjadi Victory Field sebagai simbol patriotisme di masa Perang Dunia II, lalu pada 1967 berganti nama menjadi Stadion Bush-nama yang melekat hingga kini.

Selama masa jayanya, Bush Stadium menjadi saksi banyak momen olahraga penting. Ia pernah menjadi tuan rumah pertandingan bisbol Pan Am Games 1987 dan menjadi kandang tim Indianapolis Indians selama lebih dari enam dekade (1931-1996). Selain bisbol, arena ini juga sempat difungsikan sebagai lintasan 16th Street Speedway dan gudang penyimpanan mobil untuk program pemerintah Cars for Clunkers.

Namun seiring waktu, gemerlap itu meredup. Stadion pun ditinggalkan dan nyaris dilupakan, hingga akhirnya pada 2011, harapan muncul kembali.

Ketua Dewan Indiana Landmarks, John Watson, menjelaskan, ia bersama organisasi pelestarian sejarah tersebut pun memunculkan dua ide, mengubah stadion menjadi apartemen, atau merenovasinya agar bisa kembali berfungsi sebagai arena olahraga. Pilihan kedua terpaksa ditinggalkan karena terkendala dana.

“Sekitar sembilan bulan kemudian, (pemerintah kota) menghubungi saya lagi dan berkata, ‘Kalau kamu tidak mewujudkan ide untuk mengubahnya menjadi apartemen, itu akan hilang. Mereka akan merobohkannya’. Jadi, kami membentuk tim dan menjajaki kemungkinan untuk melakukannya,” ujar John Watson.

Watson pun menggandeng rekannya Michael Cox dan kedua putranya untuk mengambil alih kepemilikan. Berdasarkan dokumen yang ditinjau oleh CNBC Make It, kota Indianapolis kemudian mengalihkan akta kepemilikan stadion kepada Indiana Landmarks seharga US$ 10 (Rp 165 ribu) dengan nilai akuisisi US$ 1 (Rp 16.552).

Sebagai bagian dari kesepakatan, pengembang Core Redevelopment juga mendapat mandat membangun 144 apartemen tambahan di empat gedung di sekitar area stadion.

Transformasi besar itu dimulai pada 2011 dan rampung pada 2013. Proyek tahap pertama melahirkan 138 unit apartemen dengan nama Stadium Lofts, 95 unit satu kamar tidur, 26 unit dua kamar tidur, dan 17 kamar loteng. Biaya sewanya berkisar antara US$ 900-1.700 (Rp 14,8-28 juta) per bulan.

Setahun berselang, tahap kedua dilanjutkan dengan membangun Stadium Flats, menambah 90 unit apartemen: 48 dua kamar tidur, 6 satu kamar tidur dengan ruang kerja, dan sisanya satu kamar tidur standar, dengan sewa antara US$ 1.067-1.470 (Rp 17,6-24 juta).

Michael Cox mengakui, proyek mengubah stadion bersejarah menjadi hunian modern bukanlah pekerjaan mudah. Ia dan tim harus menyeimbangkan aspek teknis dengan pelestarian karakter asli bangunan.

Beberapa elemen ikonik stadion dipertahankan: papan skor lama, loket tiket, hingga kotak pers. Bahkan, bantalan dasar di lapangan dipasang kembali sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah.

“Kami mendesainnya sedemikian rupa sehingga saat tamu masuk, mereka akan merasa seperti sedang berjalan ke stadion bersejarah, bukan gedung apartemen,” kata Watson.

Di sisi interior, unsur nostalgia juga dibiarkan hidup. Dinding ruang kebugaran menampilkan foto-foto lama stadion, sementara halaman tengah disulap menjadi area santai dengan perapian gas, meja, dan kursi. Ada pula ruang belajar bersama untuk penghuni.

Bagi Cox, menyaksikan transformasi Bush Stadium menjadi Stadium Lofts adalah pengalaman yang emosional.

Ia mengatakan melihat transformasi stadion tersebut dari yang sebelumnya terbengkalai hingga menjadi hidup kembali bak ‘puncak dari mimpi masa kecil’. Ia takjub saat melihat besarnya minat warga Indianapolis yang datang pada saat pembukaan Stadium Lofts 12 tahun lalu.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

Artikel ini sudah tayang di infoProperti