SOD (30) mengalami nasib tragis. Perempuan yang tengah berjuang menghidupi anak semata wayangnya itu dijadikan pekerja seks komersial (PSK) oleh pelaku, bahkan sempat akan ditawarkan ke wisatawan asing. Bukannya diselamatkan, nyawanya justru direnggut secara sadis.
Setelah 20 hari buron, pelaku pembunuhan SOD akhirnya ditangkap. Dia adalah Muhammad Fauzan Saepurohman (27). Tindakan pelaku pun menuai kecaman dari pihak keluarga korban.
“Tindakan pelaku sangat biadab, di mana awalnya pelaku menjadikan korban yang merupakan yatim piatu tersebut sebagai PSK,” ujar Kuasa Hukum Korban, Elis Rahayu, Rabu (25/6/2025).
“Informasinya dijajakannya itu ke wisatawan asing,” tambahnya.
Menurut Elis, usai batal menjajakan korban, pelaku justru menghabisi nyawa SOD dengan cara brutal: melemparkan dari jembatan lalu memastikan korban benar-benar tewas dengan menghantamkan batu ke kepala.
“Ini kan keji sekali. Sudah dilemparkan dari jembatan, kemudian dipastikan lagi kematiannya dengan dihantam menggunakan batu besar,” katanya.
Ia menegaskan bahwa keluarga berharap pelaku mendapat hukuman setimpal.
“Pihak keluarga mengharapkan pelaku dihukum setimpal dan seberat-beratnya,” tegas Elis.
Kasatreskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto, membenarkan bahwa korban sempat dijajakan sebagai PSK di kawasan Puncak. Saat ini, polisi masih menyelidiki siapa saja pelanggan yang pernah memesan korban.
“Pelaku ini memang menjadikan korban sebagai PSK online. Dari akun media sosialnya, pemesannya WNI, apakah nantinya untuk pemesan dari WNA kita perlu dalami,” jelasnya.
Tono menjelaskan, pembunuhan bermula dari cekcok antara pelaku dan korban.
“Pengakuannya karena emosi, kepalanya ditoyor oleh korban. Sehingga pelaku membunuh korban dengan keji,” ujarnya.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 340 KUHP subsider Pasal 339 dan 338 KUHP tentang pembunuhan berencana.
“Pelaku terancam hukuman mati, atau penjara seumur hidup,” kata Tono.
Dari hasil pernikahannya yang terdahulu, SOD meninggalkan seorang anak perempuan berusia 12 tahun. Sang suami lebih dulu meninggal, membuat SOD menjadi satu-satunya tumpuan hidup anaknya.
“Korban ini punya satu anak. Sebelumnya suaminya meninggal dunia. Sehingga korban sendirian membiayai anaknya tersebut,” ujar Elis.
Tragedi ini membuat sang anak kini hidup tanpa kedua orang tua.
“Anaknya juga sekarang jadi korban, dia kehilangan kedua orangtuanya. Sekarang anak SOD dirawat oleh orangtua dari almarhum suaminya,” tuturnya.
“Makanya kami harap pelaku dihukum seberat-beratnya,” pungkasnya.