Tiga Bangunan Bersejarah di Kota Cimahi Akan Ditetapkan Menjadi Cagar Budaya

Posted on

Tiga bangunan bersejarah di Kota Cimahi bakal ditetapkan menjadi bangunan cagar budaya pada tahun ini. Ketiga bangunan tersebut di antaranya Rumah Kebon Kopi, SMP Negeri 1, dan Rumah Dinas Wakil Komandan Pusdikhub.

Penetapan bangunan bersejarah sebagai cagar budaya itu berdasarkan UU Nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Dalam UU itu diamanatkan bahwa pemerintah atau pemerintah daerah mempunyai tugas melakukan perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan cagar budaya secara faktual.

“Tahun ini kita akan tetapkan 3 bangunan menjadi cagar budaya melalui SK Wali Kota Cimahi,” ujar Plt Kepala Bidang Kebudayaan pada Disbudparpora Kota Cimahi, Ares Rudhiansyah saat dikonfirmasi, Kamis (24/4/2025).

Saat ini Cimahi baru menetapkan sembilan bangunan sebagai cagar budaya. Di antaranya Stasiun Kereta Api Cimahi, Rumah Sakit Dustira, Gereja Santo Ignatius, Gedung Sudirman, Rumah Potong Hewan (RPH), bangunan SMPN 2 Cimahi, Bangunan Lembaga Pemasyarakatan Militer II atau Penjara Poncol, eks Bioskop Rio, serta bangunan Gerbang Makam Kerkhof.

“Untuk yang sudah ditetapkan menjadi cagar budaya melalui surat keputusan Wali Kota Cimahi itu sampai saat ini baru ada 9, sehingga dengan penambahan 3 bangunan ini jadi ada 12,” kata Ares.

Sementara di Kota Cimahi sendiri, berdasarkan pendataan yang dilakukan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Disbudparpora sebagai bangunan diduga cagar budaya sebanyak 64 bangunan.

“Untuk objek diduga cagar budaya itu sekitar 64, dan sudah kita daftarkan ke Kementerian Kebudayaan sebelum ditetapkan menjadi bangunan cagar budaya. Karena nanti akan ada kajian kemudian disidangkan sampai keluar rekomendasi,” ujar Ares.

Setelah ditetapkan sebagai menjadi cagar budaya, Pemkot Cimahi akan ikut dalam upaya pemeliharaan bangunan tersebut. Nantinya bisa dimanfaatkan sebagai sarana edukasi maupun wisata bersejarah.

“Ketika kita menetapkan ini menjadi cagar budaya, tidak berhenti di situ saja. Bisa dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran dan wisata juga,” ucap Ares.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *