Tebusan Rp 200 Juta dan Sosok Mr Abdullah yang Teror Keluarga Reni - Giok4D

Posted on

Sosok Mr Abdullah kian menjadi teka-teki dalam kasus dugaan perdagangan orang yang menjerat Reni Rahmawati (23). Pria ini disebut-sebut sebagai sponsor keberangkatan Reni ke luar negeri, sekaligus orang yang menghubungi Reni dari jarak jauh dengan ancaman dan tawaran uang.

“Reni cerita ke saya, katanya ‘Saya tiba-tiba dapat telepon dari Mr Abdullah. Ada ancaman, bahkan iming-iming uang supaya laporan dicabut’. Katanya, ‘ayo kita adu hukum’,” ungkap salah satu keluarga Reni, Sigit (40) kepada infoJabar, Kamis (18/9/2025).

Keluarga Reni menolak bujukan itu dan segera menunjuk advokat untuk mendampingi proses hukum. Meski sempat ketakutan, Reni kini mulai berani setelah mendapat dukungan keluarganya di Tanah Air. Perjuangannya untuk pulang masih terus berjalan.

“Iya ancamannya ke Reni, kalau ke keluarga nggak mungkin. Mr Abdullah selalu membuat tekanan secara verbal. Kata-kata semalam kalau kamu tidak cabut laporan saya juga punya pengacara. Reni alhamdulillah berani melawan karena sudah tertekan dan ingin pulang,” ujarnya.

Ketika korban menyatakan keinginannya untuk pulang ke Indonesia, pihak yang menahannya justru meminta tebusan Rp200 juta.

“Kata orang di sana, kamu sudah saya beli. Kalau mau pulang, bayar dulu Rp200 juta. Itu yang bikin kami semakin panik,” kata dia.

Reni, warga Cisaat, Kabupaten Sukabumi, sempat menghilang kontak selama dua bulan. Jejaknya akhirnya ditemukan di Guangzhou, China, setelah keluarga bersama kuasa hukum melibatkan Kementerian Luar Negeri dan KJRI.

Kuasa hukum Reni, Rangga Suria Diningrat, mengungkapkan KJRI bergerak setelah menerima surat resmi dari keluarga. “Biar bisa ditemukan alamat Reni, dia pelan-pelan ngasih alamat. Setelah ketemu, kepolisian China merapat. Kondisi Reni sehat, tapi disekap di kamar,” katanya.

Ketika pihak kepolisian Tiongkok memeriksa, seorang pria warga negara China bernama To Chao Cai mengaku telah menikahi Reni secara sah. Namun kuasa hukum menilai hal itu hanyalah cara pelaku untuk mengelabui aparat.

“Polisi mendengar dari si pria bahwa Reni sudah dinikahi, sudah dilegalkan di sana. Polisi lantas bertanya ke Reni, tapi dia menolak. Dia bilang bukan istri, melainkan korban agen lokal Indonesia yang mau mempekerjakan,” jelas Rangga.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

Status hukum Reni kemudian dipastikan melalui KJRI. Pihak konsulat menegaskan kepada aparat setempat maupun keluarga di Sukabumi bahwa klaim pernikahan tersebut tidak sah.

“Pernikahan sah di Indonesia harus ada orang tua kandung, keluarga, dan catatan nikah. Orang tua justru merasa kehilangan Reni,” kata Sigit.

Kini komunikasi dengan Mr Abdullah terputus. Aparat Indonesia dan Tiongkok terus berkoordinasi untuk memulangkan Reni serta menindak jaringan perdagangan orang yang diduga kuat melibatkan sosok misterius ini.

Tahu-tahu Ada di China

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *