Keluarga Cahya Maulana (18) pelajar kelas XI SMKN Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi terus melakukan pencarian. Sejak remaja itu hilang secara misterius pada Kamis, 6 April 2025, pencarian terus dilakukan, bahkan hingga menyisir lereng perbukitan dan hutan-hutan yang berbatasan dengan Provinsi Banten.
“Sejak hari pertama hilang, kami langsung bergerak. Kami sampai ke Cisolok sampai perbatasan Provinsi Banten, bahkan hingga ke daerah Cikidang pada hari ketiga karena ada petunjuk dari seseorang,” ungkap Budri Kustiawan, paman korban, kepada infoJabar, Rabu (16/4/2025).
Namun, pencarian fisik bukan satu-satunya jalan yang ditempuh. Di tengah proses itu, pihak keluarga menemukan sesuatu yang janggal sebuah tangkapan layar percakapan WhatsApp yang disebut mengarah pada kemungkinan motif di balik hilangnya Cahya.
“Kami dapat screenshot dari teman Cahya sendiri. Isinya percakapan antara dua orang, seorang lelaki asal Patuguran dan seorang perempuan alumni SMK Pelayaran juga, meskipun perempuan ini kabarnya pernah DO saat kelas XI,” beber Budri.
Dalam percakapan tersebut, si perempuan sempat bertanya, “Ada Cahya nggak di kelas II?” Lelaki itu menjawab ada, yang membuat keluarga curiga, perempuan itu sempat mengungkap jika Cahya sempat ada bersamanya tiga hari setelah hilang. “Kan sama saya semalam.” Kalimat terakhir membuat keluarga merinding.
Yang membuatnya makin mencurigakan, percakapan itu terjadi tiga hari setelah Cahya dinyatakan hilang.
“Kami datangi si perempuan itu. Tapi jawabannya katanya hanya iseng. Paman saya yang datang langsung, saya kebetulan berhalangan ikut. Tapi masa iya iseng di saat seperti ini?” kata Budri.
Karena terbatas sebagai warga sipil, keluarga mengaku tidak bisa menekan atau menggali informasi lebih dalam. Namun mereka berharap pihak kepolisian bisa menindaklanjuti temuan ini.
“Kami sudah berkoordinasi juga dengan Bhabinkamtibmas Desa Cidadap. Kami tidak mau asal tuduh, tapi informasi ini penting untuk diusut lebih lanjut. Harapannya, polisi bisa membuka tabir ini dan membantu pencarian Cahya,” tutur Budri.