Tanggal 25 April: Hari Otonomi Daerah, Malaria Sedunia, dan Peringatan Lainnya

Posted on

Tanggal 25 April 2025 jatuh pada hari Jumat. Meskipun bukan hari libur nasional, tanggal ini ternyata menyimpan sejumlah peringatan penting baik di tingkat nasional maupun internasional. Setiap peringatan yang jatuh pada tanggal ini memiliki sejarah dan tujuan yang berbeda, mulai dari isu kesehatan global hingga pelestarian lingkungan dan pemerintahan daerah.

Lantas, tanggal 25 April memperingati hari apa saja? Yuk, simak daftarnya berikut ini!

Di Indonesia, tanggal 25 April diperingati sebagai Hari Otonomi Daerah (Hari Otoda). Peringatan ini menandai momen penting dalam perjalanan desentralisasi pemerintahan Indonesia. Otonomi daerah memberi wewenang kepada daerah-daerah untuk mengatur dan mengelola urusan pemerintahan dan pembangunan berdasarkan potensi serta kebutuhan masing-masing.

Sejarah otonomi daerah di Indonesia sudah dimulai sejak masa kolonial Belanda, tepatnya tahun 1903 saat Menteri Koloni IDF Idenburg mengeluarkan ‘Decentralisatie Wet’ atau Undang-Undang Desentralisasi. Kebijakan ini menjadi dasar awal pengakuan atas kekuasaan pemerintahan daerah.

Namun, momentum besar otonomi daerah baru diresmikan pada 25 April 1996 di masa Presiden Soeharto. Kala itu, pelaksanaan otonomi daerah diresmikan pada level Daerah Tingkat II (kabupaten/kota) sebagai bentuk pengurangan sentralisasi kekuasaan dari pusat.

Sejak saat itu, setiap 25 April diperingati sebagai Hari Otonomi Daerah untuk menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung pembangunan daerah yang mandiri dan berkelanjutan. Peringatan ini dirayakan dengan berbagai kegiatan seperti upacara, diskusi publik, hingga pemberian penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha kepada kepala daerah yang berprestasi.

Secara global, 25 April diperingati sebagai Hari Malaria Sedunia, yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong aksi nyata dalam pencegahan dan pengendalian penyakit malaria.

Malaria merupakan penyakit menular serius yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina. Gejalanya termasuk demam tinggi, menggigil, sakit kepala, dan muntah. Jika tidak ditangani, malaria bisa menyebabkan kematian, terutama pada anak-anak dan ibu hamil.

Di Indonesia sendiri, meski sudah ada kemajuan, kasus malaria masih tergolong tinggi, terutama di wilayah timur seperti Papua dan Nusa Tenggara. Data Kemenkes mencatat lebih dari 90 ribu kasus malaria pada tahun 2021.

Peringatan Hari Malaria Sedunia mengingatkan dunia bahwa meskipun penyakit ini bisa dicegah dan diobati, masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Edukasi, akses layanan kesehatan, dan penggunaan kelambu anti-nyamuk adalah langkah konkret untuk mengurangi risiko penularan.

Tanggal 25 April juga menjadi Hari Delegasi Internasional, sebuah penghargaan terhadap para delegasi yang bekerja di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Mereka adalah individu yang mewakili negara masing-masing dalam forum internasional untuk mencapai kesepakatan, menyelesaikan konflik, serta menciptakan perdamaian global.

Penetapan hari ini merujuk pada pertemuan penting pasca Perang Dunia II, tepatnya 25 April 1945, ketika delegasi dari 50 negara bertemu di San Francisco untuk merancang pembentukan PBB. Hasilnya adalah Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa yang ditandatangani pada 26 Juni 1945.

Majelis Umum PBB baru secara resmi menetapkan tanggal 25 April sebagai Hari Delegasi Internasional pada 2 April 2019. Hari ini menjadi momentum untuk menghormati kerja keras para diplomat dan pejabat negara yang berkontribusi terhadap perdamaian dan kemajuan dunia.

Meskipun terdengar unik, Hari Penguin Sedunia atau World Penguin Day juga jatuh pada tanggal 25 April. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran terhadap perlindungan spesies penguin yang kini sebagian besar terancam punah.

Peringatan ini diambil dari waktu migrasi spesies penguin Adélie yang biasanya terjadi sekitar tanggal tersebut setiap tahunnya. Spesies ini melakukan perjalanan panjang ke pesisir Antartika untuk berkembang biak.

Saat ini terdapat 18 spesies penguin di dunia, dan sekitar 10 di antaranya terancam oleh perubahan iklim, pencemaran laut, dan aktivitas manusia lainnya. World Penguin Day menjadi ajakan untuk mencintai satwa liar dan menjaga ekosistem laut agar keberadaan hewan lucu ini tidak punah dari muka bumi.

Itu dia daftar

1. Hari Otonomi Daerah

2. Hari Malaria Sedunia

3. Hari Delegasi Internasional

4. Hari Penguin Sedunia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *