Tak Kenal Batas, Saat Damkar Ciamis Padamkan Api Ruko di Cilacap

Posted on

Bagi petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Ciamis, tugas utama mereka bukan sekadar memadamkan api di wilayah sendiri. Jiwa kemanusiaan membuat Damkar Ciamis tak mengenal batas administratif.

Sabtu (18/10/2025) siang, sirene mobil Damkar dari Pos Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) Rancah meraung kencang. Kali ini, bukan menuju titik kebakaran di Ciamis, melainkan menyeberangi batas provinsi hingga ke Desa Bolang, Kecamatan Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Di lokasi itu, ruko milik Jenal (35) di Dusun Masa dilalap api. Asap hitam pekat membumbung tinggi di tengah permukiman warga. Dugaan awal, kebakaran terjadi akibat percikan api dari aktivitas las yang menyambar bensin di dekatnya, membuat kobaran cepat membesar dan meludeskan sebagian bangunan berukuran 13×10 meter.

“Laporan masuk dari warga bernama Pak Doyok dari Tambaksari yang melaporkan adanya kebakaran di wilayah Cilacap. Kami langsung bergerak cepat menuju lokasi,” ujar Kabid Pemadam Kebakaran Dinas Satpol PP Kabupaten Ciamis, Budi Rahmat, kepada infoJabar.

Meski kejadian berada di luar wilayah administratif Jawa Barat, warga tetap melapor ke Damkar Ciamis. Alasannya sederhana: lokasi ruko yang terbakar lebih dekat dengan Pos WMK Rancah dibandingkan dengan pos pemadam di wilayah Cilacap.

Hanya dalam waktu sekitar 25 menit, tim pemadam tiba di lokasi. Petugas langsung melakukan pemadaman dan pendinginan. Meski api sempat membesar, kerja sama cepat antara petugas dan warga berhasil mencegah api merembet ke bangunan lain.

“Kami tidak melihat batas wilayah. Selama masih bisa dijangkau dan menyangkut keselamatan manusia, kami siap turun tangan,” kata Budi Rahmat.

Akibat kejadian itu, pemilik ruko mengalami luka bakar ringan di tangan dan rambutnya, namun berhasil menyelamatkan diri. Sementara kerugian materi ditaksir mencapai Rp 250 juta, setelah sebagian bangunan dan isinya hangus terbakar.

Usai api berhasil dipadamkan, tim Damkar Ciamis melakukan observasi menyeluruh, memastikan tak ada titik bara tersisa sebelum kembali ke pos.

“Ini bukan hanya soal memadamkan api, tapi bagaimana menjaga nyawa dan rasa aman masyarakat,” jelas Budi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *