Tagana Indramayu, 25 Relawan Siaga Bencana yang Bekerja Nyata

Posted on

Di tengah bencana, keberadaan Taruna Siaga Bencana (Tagana) memiliki peran penting. Relawan yang dibentuk di bawah naungan Kementerian Sosial ini kerap terlibat dalam berbagai aksi penyelamatan.

Dikutip dari laman resmi Kemensos, Tagana adalah relawan sosial atau tenaga kesejahteraan sosial yang berasal dari masyarakat dan memiliki kepedulian serta aktif dalam penanggulangan bencana bidang perlindungan sosial.

Di Kabupaten Indramayu, jumlah Tagana hanya 25 orang. Meski terbatas, mereka tetap aktif terjun ke lokasi bencana, bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan pihak terkait lainnya.

Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Indramayu, Sidik Tri Hartono, menjelaskan, tugas Tagana saat bencana sangat beragam.

“Ketika terjadi bencana di suatu wilayah, mereka akan turun untuk memberikan pertolongan pertama. Selanjutnya, mereka mendata dampak yang terjadi, seperti kerusakan rumah, jumlah korban, dan hal lainnya,” kata Sidik di Indramayu, Jumat (5/12/2025).

“Dari data tersebut, kita bisa menentukan jenis bantuan apa yang perlu dibawa ke lokasi. Kita akan turun bersama dengan BPBD, komandonya dari BPBD,” terang Sidik menambahkan.

Selain itu, Tagana juga terlibat langsung dalam penanganan logistik dan dapur umum. Dalam bencana besar, mereka bahkan menjadi juru masak, menyiapkan makanan bagi korban menggunakan mobil khusus yang disiapkan pemerintah.

“Mobil dapur umum ada di kita. Dan Tagana itu akan menjadi juru masak ketika terjadi bencana besar. Mereka akan memasak makanan untuk dibagi-bagikan,” terang Sidik.

Ia menjelaskan Tagana adalah relawan yang dibentuk di bawah naungan Kementerian Sosial. Di tingkat daerah, TAGANA berada di bawah koordinasi dinas sosial setempat.

Saat ini, kata dia, jumlah relawan Tagana di Kabupaten Indramayu hanya ada sebanyak 25 orang. Menurutnya, jumlah tersebut terbilang masih kurang.

“Tagana yang ada saat ini 25 orang. Sebenarnya jumlah itu masih kurang,” kata Sidik.