Suroan di Keraton Kasepuhan: Antara Doa, Bubur, dan Harapan

Posted on

Keraton Kasepuhan Cirebon kembali menggelar tradisi tahunan Suroan pada Senin (7/7/2025) sore. Tradisi ini rutin dilaksanakan di Keraton Kasepuhan setiap memasuki 10 Muharram dalam kalender Hijriah.

Jadi warisan budaya yang telah dijaga turun-temurun, Suroan digelar sebagai bentuk ungkapan rasa syukur sekaligus upaya melestarikan tradisi leluhur.

Pada pelaksanaan tahun ini, suasana khidmat begitu terasa di Langgar Alit, salah satu bangunan bersejarah di lingkungan Keraton. Di tempat tersebut, keluarga keraton dan warga sekitar berkumpul untuk mengikuti rangkaian acara yang diawali dengan pembacaan tawasul dan doa bersama.

Salah satu ciri khas tradisi ini adalah hadirnya bubur Suro, sajian khas yang selalu dihidangkan dalam peringatan tersebut. Bubur ini dihidangkan dengan aneka campuran seperti tempe, kacang goreng, kemangi, dan sejumlah bahan lainnya.

Bubur yang telah ditempatkan dalam wadah-wadah khusus itu diletakkan di tengah orang-orang yang hadir di acara tersebut.

Salah satu rangkaian utama dalam tradisi Suroan di Keraton Kasepuhan adalah doa bersama yang menambah kekhusyukan suasana. Doa dipimpin oleh Penghulu Masjid Agung Sang Cipta Rasa, KH Jumhur.

Setelah doa bersama selesai digelar, bubur suro lalu dibagikan kepada warga serta orang-orang yang hadir dalam peringatan tersebut.

Seusai acara, KH Jumhur memberikan penjelasan mengenai tradisi Suroan yang rutin digelar di Keraton Kasepuhan, Cirebon. Ia menyampaikan Suroan merupakan tradisi tahunan yang telah diwariskan turun-temurun dan menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya keraton.

“Suroan ini biasa dilaksanakan pada 10 Suro atau 10 Muharram. Di keraton, tradisi sudah berlangsung dari generasi ke generasi,” kata KH Jumhur.

Ia menjelaskan inti dari tradisi ini adalah memohon keselamatan dan perlindungan dari marabahaya, yang dilakukan melalui pembagian bubur sebagai bentuk sedekah. “Intinya melalui Suroan ini, kita syukuran, sodaqoh. Kemudian kita juga mendoakan orang-orang terdahulu,” ungkapnya.

Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *