Berbagai peristiwa terjadi di Kota – Kabupaten Sukabumi dan Cianjur dalam sepekan ini, soal Kecelakaan melibatkan kendaraan besar terjadi di hari yang sama di Kota dan Kabupaten Sukabumi, belasan orang diperiksa buntut kematian siswi MTS di Sukabumi hingga geger motor tak bertuan di Cianjur.
Berikut ringkasan berita Sukabumi – Cianjur sepekan yang dihimpun infoJabar :
Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Raya Suryakancana, tepatnya di kawasan Leuwigoong, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Senin (4/11/2025) sekitar pukul 14.30 WIB. Truk angkutan tanah kehilangan kendali dan menabrak warung mie ayam di tepi jalan.
Akibat kejadian itu, pasangan suami istri penjual mie ayam mengalami luka-luka. Keduanya langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan.
Kanit Lantas Polsek Cibadak, Ipda Yoga Permana Setiawan, mengatakan kecelakaan terjadi sekitar pukul 14.30 WIB, saat arus lalu lintas di jalur utama Bogor – Sukabumi tengah padat.
“Tadi pas kejadian pukul 14.30, kita kebetulan sedang melaksanakan arus lalu lintas. Situasi cukup padat, dan kami ada di lokasi pertama kejadian,” kata Yoga saat ditemui di lokasi.
Menurutnya, truk tersebut melaju dari arah Palabuhanratu menuju Bogor. Berdasarkan keterangan sementara, kendaraan diduga mengalami gagal pengereman.
“Sementara dari keterangan, diduga saat kejadian itu gagal pengereman. Akhirnya truk dibanting ke arah kiri jalan, mungkin insting pengemudi supaya tidak lebih banyak korban di kanan,” ujarnya.
Truk tersebut kemudian menabrak gerobak penjual mie ayam yang berada di tepi jalan. Dua korban yang terluka diketahui bernama Suparmin dan Mursini, warga Kampung Sekarwangi RT 02/17, Cibadak.
“Korban luka dua orang, keduanya sudah dievakuasi ke rumah sakit terdekat,” kata Yoga.
Yoga menjelaskan kejadian tersebut tidak menyebabkan arus lalu lintas di ruas jalan tersendat. “Alhamdulillah arus lalu lintas aman terkendali. Tidak terganggu,” lanjutnya.
Warga sekitar, Hendi, yang menyaksikan kejadian menuturkan truk sempat naik ke trotoar dan menghantam tiang telepon sebelum menabrak warung.
“Truk tiba-tiba naik ke trotoar dan mengenai tiang telepon, terus naik lagi menabrak warung mie ayam. Saat kejadian ramai, banyak kendaraan lewat. Ini kan jalan utama Bogor – Sukabumi,” ujarnya.
Selang beberapa saat kemudian, kecelakaan melibatkan truk juga terjadi di Kota Sukabumi. Kali ini sebuah truk tronton terlibat kecelakaan beruntun melibatkan empat mobil terjadi di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Kebonjati, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Selasa (4/11/2025).
Insiden itu membuat sejumlah kendaraan rusak parah, meski beruntung tidak menimbulkan korban jiwa.
Pantauan infoJabar di lokasi pukul 18.28 WIB, nampak kendaraan tronton angkutan logistik dan mobil yang terlibat kecelakaan baru dievakuasi. Beberapa anggota kepolisian juga nampak masih berada di lokasi dan melakukan olah TKP.
Peristiwa bermula ketika truk Isuzu Giga warna putih dengan nomor polisi B 9005 PEV melaju dari arah pusat kota. Diduga, truk tersebut mengalami rem blong hingga menabrak beberapa mobil yang sedang terparkir di pinggir jalan.
Beberapa mobil yang menjadi korban antara lain Suzuki APV F 1018 IU, Toyota Innova hitam F 1619 SU, Daihatsu Sigra abu-abu A 1134 VAA serta Ford hitam B 1585 JIA. Seluruh kendaraan yang terlibat kecelakaan mengalami kerusakan.
Salah satu saksi, Dedi Prastowo (43), mengatakan kejadian berlangsung cepat. Ia merupakan pedagang bakso di sekitar trotoar Jalan Ahmad Yani.
“Tiba-tiba langsung nyisir ke mobil-mobil yang lain. Empat mobil kena. Semua lagi parkir,” ujar Dedi di lokasi kejadian.
Ia menuturkan, saat itu suasana jalan cukup padat karena bertepatan dengan jam pulang kerja. Suara benturan kendaraan pun terdengar cukup keras. Saat kejadian, ia hanya berkisar tiga meter dari tempat kecelakaan.
“Lumayan keras. Pertama nabrak APV, baru yang lain ikut kena. Sopir katanya ngambil keputusan belokin ke arah mobil biar nggak nabrak orang,” jelasnya.
Berdasarkan penuturan sopir berinisial DA (33) kepada saksi, truk tronton yang ia kendarai mengalami rem blong. “Remnya blong katanya, tadi sempet ngobrol sama sopir, dia sendiri di dalam,” katanya.
Sementara itu, Kanit Gakkum Sat Lantas Polres Sukabumi Kota Ipda Andhika Pratistha mengatakan, kronologi dan penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan.
“Telah terjadi kecelakaan lalulintas di Jalan Ahmad Yani, satu truk menabrak sekitar beberapa kendaraan mobil, sampai saat ini nihil korban jiwa dan masih dilakukan penyelidikan,” kata Andhika.
Dia mengatakan, sopir tronton berinisial DA telah diamankan untuk dimintai keterangan. Pihaknya pun akan mendalami kesalahan jalur tronton masuk ke kawasan perkotaan. “Nanti kita dalami lagi,” tutupnya.
Polisi terus mendalami dugaan kasus perundungan yang menimpa seorang siswi madrasah di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, yang meninggal dunia diduga akibat depresi karena bullying. Hingga Rabu (5/11/2025), penyidik Polres Sukabumi telah memeriksa 12 saksi dan mengamankan sejumlah barang bukti.
“Menurut keterangan Kasat Reskrim, saksi berjumlah 12. Saksi dari sekolah, siswa dan guru, ada delapan orang. Sementara saksi dari pihak korban dan pelapor ada empat orang,” ujar Kasi Humas Polres Sukabumi, Iptu Aah Saepulrohman, saat dikonfirmasi.
Ia menambahkan, polisi juga telah mengamankan barang bukti yang berkaitan dengan peristiwa tersebut. Menurutnya, kasus ini masih dalam tahap penyelidikan.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
“Barang bukti berupa surat wasiat korban, HP korban, dan serpihan kursi yang digunakan untuk gantung diri,” kata Aah.
Sementara itu, Anggota Pokja Pendidikan pada KPAI Pusat sekaligus Tenaga Ahli Psikolog Klinis Program Perlindungan Perempuan & Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA di DP2KB Kota Sukabumi, Dikdik Hendarsyah, menilai penanganan kasus seperti ini harus dilakukan dengan hati-hati dan menyentuh kedua pihak, korban maupun pelaku.
Menurut Dikdik, penanganan kasus bullying tidak cukup hanya menindak pelaku, tetapi juga harus menyentuh akar perilaku dari para pihak.
“Pada intinya yang harus dilakukan jika terjadi kasus bullying, adalah pertama menghentikan perilaku bullying dengan tidak memberikan ruang perilaku bullying itu muncul. Kemudian yang kedua penanganan dilakukan pada pelaku adalah merubah pola perilakunya,” ujar Dikdik.
Ia mengingatkan bahwa pendekatan hukum memang penting, tetapi belum tentu mampu menyembuhkan akar masalah perilaku para pelaku.
“Yang harus diingat untuk dugaan kasus bullying di salah satu sekolah Cikembar, penanganan hukum hanya menghentikan perilaku bullying dengan memberikan konsekuensi hukum tapi belum tentu merubah perilaku,” katanya.
Karena itu, lanjut Dikdik, penanganan kasus semacam ini sebaiknya dilakukan secara bijak dengan tetap mempercayakan proses hukum pada pihak yang berwenang.
“Jadi kita perlu bijak dalam menangani permasalahan kasus ini, namun masalah ini ditangani oleh Unit PPA Polres Sukabumi maka kita percayakan sepenuhnya pada pihak penegak hukum,” tuturnya.
Warga Desa Hegarmanah, Kecamatan Sukaluyu, dibuat geger oleh penemuan sebuah sepeda motor tanpa pemilik yang terparkir di tepi Jembatan Cisokan pada Selasa (4/11/2025) malam.
Di atas motor itu, terselip secarik kertas berisi pesan “Hapunteun abdi mamah bapa, tos takdir hirup abdi kudu kieu (Maafkan saya, Ibu-Bapak. Sudah takdir hidup saya harus seperti ini)”.
Pesan itu diduga ditulis oleh Herman (26), warga Desa Padaluyu, Kecamatan Cugenang yang kemudian dikabarkan melompat ke sungai.
“Menurut keterangan saksi, pada pukul 22.00 WIB telah ditemukan motor tanpa pemilik di jembatan Cisokan, ditemukan juga surat wasiat di motor tersebut. Diduga korban melompat ke sungai untuk mengakhiri hidupnya,” kata Kepala Kantor SAR Bandung, Ade Dian Permana, Kamis (6/11/2025).
Setelah laporan diterima, petugas gabungan segera dikerahkan untuk melakukan pencarian di aliran Sungai Cisokan yang mengalir deras di bawah jembatan tersebut.
“Kami memberangkatkan satu tim rescue dari unit Siaga SAR Cianjur menuju lokasi kejadian untuk melaksanakan pencarian terhadap korban,” ujar Ade.
Pencarian dilakukan sepanjang malam dan dilanjutkan pagi ini dengan mengerahkan berbagai unsur SAR gabungan. Mereka menyisir aliran sungai menggunakan rubber boat atau LCR milik Basarnas, dari titik awal di bawah jembatan hingga ke arah Nusa Dua sejauh empat kilometer.
Penemuan sepeda motor tanpa plat nomor itu menjadi awal terungkapnya dugaan aksi nekat tersebut. Kapolsek Sukaluyu AKP Akhmad Tri Lesmana membenarkan bahwa pihaknya menerima laporan dari warga pada malam kejadian.
“Setelah mendapatkan laporan dari warga jika ada sepeda motor yang ditinggal pemiliknya kami langsung cek ke lokasi. Betul di sepeda motor itu ditemukan kertas yang tulisannya seperti pesan terakhir dari pemiliknya,” ujarnya.
Misteri motor tak bertuan yang terparkir di tepi Jembatan Cisokan, Jalan Raya Bandung, Desa Hegarmanah, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, akhirnya terungkap.
Bak cerita Yana Oray Koneng di Cadas Pangeran, pemilik sepeda motor yang diketahui bernama Herman (27) ini hilang bukan karena lompat ke sungai tetapi kabur ke rumah sang nenek.
Tindakan itu dilakukan agar semua pihak menganggap jika Herman yang memiliki masalah dengan keluarganya ini bunuh diri dengan cara lompat dari atas jembatan ke Sungai Cisokan.
Kapolsek Sukaluyu, AKP Akhmad Tri Lesmana, mengatakan keluarga dari Herman turut melakukan pencarian usai kabar sepeda motor terparkir di tepi Jembatan Cisokan.
Di kala petugas gabungan menyusuri sepanjang sungai, pihak keluarga berusaha mencari ke rumah kerabat atau teman dari Herman.
“Jadi setelah meninggalkan sepeda motornya, Herman ini katanya mau ke rumah temannya, namun dia malu, jadi akhirnya dia memilih pergi ke rumah neneknya,” kata dia, Jumat (7/11/2025)







