Sukabumi-Cianjur Sepekan: Terbongkarnya Penyelundupan Lobster Ilegal

Posted on

Sejumlah peristiwa terjadi di wilayah Sukabumi dan Cianjur dalam sepekan ini. Mulai dari temuan mayat yang hebohkan warga Sukabumi hingga lokasi ilegal penyelundupan lobster di perairan Cianjur.

Berikut rangkuman berita Sukabumi dan Cianjur pekan ini

Dalam satu hari, warga Kabupaten Sukabumi digegerkan dengan penemuan dua mayat di lokasi berbeda. Seorang perempuan lansia ditemukan mengambang di kolam rawa, sementara seorang pelajar SMK tewas tenggelam di Sungai Cimandiri.

Penemuan pertama terjadi di Kampung Cisarua, Desa Sagaranten, Kecamatan Sagaranten, Selasa (16/9/2025) pagi. Mayat perempuan tanpa identitas itu pertama kali terlihat sekitar pukul 08.15 WIB oleh warga yang hendak mengambil air.

“Awalnya seorang warga bernama Beni yang hendak mengambil air bersih melihat sosok berwarna coklat mirip tubuh manusia mengapung di kolam. Karena curiga, ia langsung memberitahu tetangganya,” kata Kapolsek Sagaranten AKP A Suryana kepada awak media, Selasa (16/9/2025).

Warga bersama petugas kemudian mengevakuasi jenazah sekitar pukul 09.00 WIB. Korban diperkirakan berusia sekitar 75 tahun, mengenakan gamis abu-abu dan legging coklat. Hingga kini identitasnya belum diketahui karena tidak ditemukan kartu identitas di lokasi.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Disdukcapil Sagaranten untuk mendeteksi identitas korban, serta menghimpun informasi dari masyarakat sekitar,” tambah Suryana.

Beberapa jam berselang, kejadian serupa menggegerkan warga Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi. Seorang pelajar SMK berinisial IS (17) tenggelam saat bermain bersama tiga rekannya di Leuwi Urug, Sungai Cimandiri.

Menurut Babinsa Koramil 0709 Cisaat, Peltu Erfan Rifai, korban yang tidak bisa berenang sempat hilang cukup lama sebelum akhirnya ditemukan sekitar pukul 11.00 WIB dalam kondisi mengambang.

“Setelah mendapat laporan, saya langsung ke TKP. Alhamdulillah tidak begitu lama korban ditemukan dan berhasil dievakuasi bersama warga serta keluarga,” ujar Erfan.

Jasad IS kemudian dibawa ke rumah duka di Kampung Cisalak, Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar. Pihak keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah. Kedua penemuan mayat ini masih ditangani aparat kepolisian setempat untuk keperluan pemeriksaan lebih lanjut.

Polisi bergerak cepat mengungkap kasus pembunuhan Faizal (28), pemuda asal Kecamatan Leles, Kabupaten Cianjur, yang tewas dibacok saat pamit membeli kopi dan rokok. Dua pelaku berhasil diringkus saat mencoba kabur.

Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Nova Bhayangkara, menyebutkan kedua pelaku yang diamankan adalah Jefry Maulana (23) dan Aldi Septian (21). Sementara itu, dua pelaku lainnya masih buron. Namun, identitas keduanya sudah dikantongi polisi.

“Mereka ditangkap di tengah jalan saat berusaha kabur,” kata Nova, Selasa (16/9/2025).

“Total ada empat pelaku. Jadi ada dua yang buron. Identitasnya sudah kami dapat. Kami masih upayakan untuk proses pencarian. Secepatnya akan kami tangkap,” ujarnya.

Nova menegaskan, para pelaku dijerat dengan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan.

“Pelaku terancam kurungan penjara maksimal 15 tahun,” pungkasnya.

Kebakaran hebat melanda Pasar Surade, Kabupaten Sukabumi. Api pertama kali terlihat dari belakang Toko Merpati pada Selasa (16/9/2025) malam.

Informasi yang diperoleh, kebakaran mulai terjadi sekitar pukul 23.15 WIB. Hingga, Rabu (17/9/2025) sekitar pukul 02.00 WIB, api masih berkobar dan membuat warga panik.

“Saya lihat api pertama kali dari arah belakang Toko Merpati. Api langsung membesar, kobarannya sampai tinggi banget ke langit. Situasi makin panik karena listrik padam, jadi gelap gulita di sekitar lokasi. Api sempat kelihatan menjalar ke arah utara, bikin warga tambah takut,” ungkap Lalan, seorang warga yang berada di lokasi.

“Kami semua berlarian menyelamatkan diri dan sebisa mungkin mengevakuasi barang-barang. Petugas damkar datang, mereka benar-benar berjibaku memadamkan api. Tapi karena hanya ada dua mobil damkar di Surade, mereka harus bolak-balik ambil air ke Sungai Cibarehong. Sampai dini hari sekitar jam dua pagi api masih berkobar,” tambahnya.

Camat Surade, U Suryana mengatakan, kebakaran sempat sulit dipadamkan, karena yang terbakar berupa tumpukan sembako dan tepung terigu.

“Kebakaran pasar surade terjadi sekitar kurang lebih pukul 02.00 WIB, saya sendiri sempat datang dan mengevakuasi barang di sekitar toko pakaian. Sumber kebakaran diduga dari kios atau gudang milik Pak Haji Adi. Saya sempat melihat ke lokasi gudang, yang terbakar tumpukan tepung terigu dan sembako. Sheingga api sulit dipadamkan, saat saya kesana sudah ada empat mobil damkar bantuan dari pos damkar lain, karena memang di Pos Damkar Surade itu hanya ada dua unit, sehingga ketika habis satu kembali mengambil air ke Sungai Cibarehong, hingga sekitar pukul 05.25 WIB petugas damkar masih melakukan pendinginan,” ujar U Suryana.

Pantai selatan Cianjur diduga menjadi spot ilegal penangkapan dan penyelundungan benih bening lobster (BBL). Hal itu terbukti dengan digagalkannya penyeludupan 44 ribu benih benur oleh Polri di Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur.

Pada Rabu (17/9) Direktorat Kepolisian Perairan (Ditpolair) Korpolairud Baharkam Polri mendapatkan informasi jika ada penyelundupan benih lobster menggunakan mobil.

“Dalam kegiatan tersebut, tim gabungan menghentikan kendaraan roda empat warna hitam dengan nomor polisi Z 1823 PD yang dikemudikan oleh seorang pria berinisial JVQ (40), warga Kabupaten Tasikmalaya,” ujar pimpinan Tim Gabungan KP Pelatuk Ipda Muhammad Sandy Mustika, Kamis (18/9/2025).

Dari hasil pemeriksaan, ditemukan 7 box karton berisi 44 ribu ekor BBL tanpa dilengkapi dokumen resmi.

“Pelaku mengakui telah berulang kali melakukan pengiriman dengan upah tertentu dari seorang pengepul. Seluruh barang bukti beserta pelaku segera kami amankan ke Mako Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri untuk proses hukum lebih lanjut,” ujar dia.

Seluruh barang bukti berupa Benih Bening Lobster, kendaraan, STNK, dan telepon genggam telah diamankan dan diserahkan kepada Subdit Gakkum Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri.

“Selanjutnya, dilakukan pencacahan serta pelepasliaran BBL bersama Badan Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Provinsi Banten,” kata dia.

Dia mengungkapkan tindakan pelaku yang menyelundupkan benih lobster secara ilegal menyebabkan kerugian negara mencapai Rp 7,5 miliar.

Sementara itu, Dea (60), warga, mengatakan tindakan penangkapan dan penyelundupan benih lobster secara ilegal memang kerap terjadi di laut selatan Cianjur. Menurut dia, hal itu menyebabkan populasi lobster berkurang dan sulit untuk ditangkap para nelayan.

“Lobster sekarang jadi susah ditangkap secara alami di laut. Harganya juga jadi melambung. Padahal dulu murah. Semoga dengan pengungkapan ini tindakan penangkapan dan penyelundupan ilegal bisa menurun,” pungkasnya.

Tabung kecil berwarna bening itu biasanya hanya terlihat di meja laboratorium. Para peneliti menyebutnya microtube atau eppendorf, wadah mungil untuk menyimpan sampel cair atau serbuk. Namun, di Sukabumi, alat medis itu kini berubah fungsi. Sabu-sabu disimpan di dalamnya, lalu ditempelkan di lokasi yang sudah disepakati pengedar dan pembeli.

Kapolres Sukabumi AKBP Samian menyebut, cara ini merupakan modus baru yang terungkap tahun ini. “Modus baru sekarang ini penyimpanan dengan tube ya. Itu sebagai hal yang baru untuk di wilayah Sukabumi. Itu sebagai cara pengelabuan, sehingga lebih sulit untuk dideteksi,” ujarnya, Kamis (18/9/2025).

Menurut Samian, penggunaan microtube menambah tantangan bagi penyidik. Jika sebelumnya narkoba dikemas dalam plastik atau bungkus kecil yang mudah terlihat, kini bentuknya menyatu dengan benda yang identik dengan kegiatan medis.

“Namun dengan kecermatan dari penyidik dan penyelidikan dilakukan, kita bisa mengamankan barang dan pelakunya,” katanya.

Kasat Narkoba Polres Sukabumi AKP Iwan Hendi Sutisna menambahkan, dugaan pengedar menggunakan microtube cukup praktis.

“Itu tabung mikro, biasanya dipakai di laboratorium untuk menyimpan sampel cair atau serbuk dalam jumlah kecil. Jadi memang sebenarnya untuk peralatan medis,” kata Iwan.

Ia menyebut, sistem tempel konvensional dinilai terlalu berisiko. “Kalau pakai sistem tempel itu riskan. Bisa terkena debu, bisa terkena hujan, sehingga mengurangi kualitas. Karena itu mereka beralih ke tube supaya lebih aman, lebih kedap, dan bisa bertahan lama di lokasi tempelan,” jelasnya.

Data Polres Sukabumi menunjukkan sepanjang Januari hingga pertengahan September 2025, aparat menyita 1,6 kilogram sabu, 4,5 kilogram ganja, dan 116.363 butir obat keras terbatas (OKT).

Samian menghitung estimasi jumlah orang yang bisa dicegah dari penggunaan barang terlarang itu.

“Sebanyak 1,6 kg sabu dimana 1 gram sabu setidaknya dipakai 4 orang. Dengan estimasi itu berarti setidaknya bisa ada 32 ribu orang kita cegah. Kemudian ganja dalam 1 gram atau sachet setidaknya bisa digunakan untuk 2 orang, sehingga dengan kalkulasi setidaknya mencegah 9 ribu orang. Sama juga dengan 116 ribu butir, satu orang berarti setidaknya kita bisa mencegah masyarakat menggunakan sebanyak 116 ribu,” paparnya.

Bagi polisi, angka itu bukan sekadar statistik. Ada dampak sosial yang bisa ditekan. “Masalah sosial yang ditimbulkan dari penyalahgunaan ini tentunya bisa ada pelanggaran dan tindak pidana serius akibat dari tidak terkendalinya emosional daripada terduga. Inilah yang menjadi komitmen kita, kita harus memastikan kondusifitas di wilayah hukum Polres Sukabumi,” ujar Samian.

Samian menjelaskan, sebagian besar kasus narkoba di Sukabumi masih terkonsentrasi di wilayah utara. “Dari beberapa kasus yang kita amankan kurang lebih 190 kasus, kebanyakan memang masih didominasi di wilayah bagian utara, kemudian sebagian barat, dan sebagian lagi wilayah selatan,” katanya.

Polisi juga menyoroti keterlibatan perempuan sebagai pengedar obat keras terbatas. Obat-obatan itu biasanya menyasar remaja yang kemudian terdorong melakukan aksi berisiko, mulai dari tawuran hingga balapan liar.

“Itulah kenapa Polres Sukabumi tidak akan kompromi dengan peredaran obat keras terbatas,” tegasnya.

1. Dua Penemuan Mayat di Lokasi Berbeda Hebohkan Sukabumi

2. Faizal Tewas Saat Beli Kopi, 2 Pelaku Ditangkap

3. Pasar Surade Sukabumi Hangus Terbakar

4. Laut Selatan Cianjur Jadi Spot Ilegal Penyelundupan Benih Lobster

5. Microtube Disalahgunakan, Jadi Modus Baru Peredaran Sabu di Sukabumi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *