Suasana Haru Peringatan Hari Anak Nasional di SDN 3 Gununglipung

Posted on

Peringatan Hari Anak Nasional di SDN 3 Gununglipung, Kelurahan Panglayungan, Kecamatan Cipedea, Kota Tasikmalaya, Rabu (23/7/2025) diwarnai suasana haru.

Hal itu menyusul digelarnya kegiatan cuci kaki ibu dan sungkeman, yang dilakukan oleh ratusan siswa SD terhadap ibu mereka masing-masing.

Pihak sekolah sengaja mengundang orang tua siswa dan melakukan kegiatan itu, demi menanamkan karakter anak yang menghormati dan mencintai orang tuanya.

Anak-anak sekolah diharuskan membawa baskom atau wadah penampung air masing-masing. Ibu mereka yang kemudian datang, duduk berjajar di selasar sekolah.

Dipandu oleh guru, anak-anak duduk bersimpuh di hadapan ibu mereka masing-masing. Lalu membasuh kaki ibunya dengan penuh kasih sayang.

Tak pelak derai air mata tumpah dari para orang tua tersebut, suasana haru menyergap.

Musik pengiring dan narasi yang disampaikan guru, turut memperkuat keharuan, menular hingga ke semua orang yang hadir.

Kepala Sekolah SDN 3 Gununglipung, Euis Dahniati membenarkan, kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan Hari Anak Nasional. Khusus hari ini tidak ada kegiatan pembelajaran, tapi diisi oleh kegiatan yang memberikan edukasi dan membuat anak-anak bahagia dan merasa diperhatikan lebih dari biasanya.

“Kegiatan ini bertujuan untuk perubahan karakter anak, karena di dalam kurikulum 2025 ada 7 kebiasaan anak Indonesia hebat. Kami berharap anak didik kami memiliki akhlakul karimah (perilaku baik),” kata Euis.

Dia menjelaskan total anak didiknya ada 141 siswa, tapi tak semua orang tua visa hadir untuk mengikuti kegiatan itu.

“Jumlah siswa ada 141, memang ada sebagian yang tak hadir karena kesibukan orang tuanya,” kata Euis.

Dia menambahkan mencuci kaki ibu menjadi bagian dari tradisi atau simbol bakti dan hormat seorang anak terhadap orang tuanya. Sehingga diharapkan bisa meningkatkan rasa hormat anak kepada orang tua dan rasa sayang orang tua terhadap anaknya.

“Cuci kaki ibu saya kira tradisi yang baik, sebagai tanda hormat dan bakti seorang anak kepada ibunya,” kata Euis.

Setelah kegiatan cuci kaki ibu, para ibu ini kemudian memberikan hadiah makanan kesukaan anaknya. Selanjutnya anak-anak bergembira mengikuti kegiatan festival permainan tradisional.

Yeni Restiani, salah seorang wali murid mengaku mengapresiasi kegiatan ini. Dia yang seorang pegawai, memaksakan izin dsei tempat kerjanya untuk menghadiri kegiatan ini.

“Ya apresiasi ke pihak sekolah, dengan kegiatan ini anak diperkenalkan salah satu tradisi cara menghargai orang tua. Bagus sekali,” kata Yeni.

Yeni juga mengaku telah menyiapkan makanan kesukaan Talita anaknya, yaitu dimsum. Usai kegiatan ibu dan anak ini tampak berbahagia dan makan bersama.

Sementara itu ketika siswa lain membasuh kaki ibunya, Callista siswa kelas 2 SDN 3 Gununglipung justru membasuh kaki bibi atau tantenya.

Callista ternyata anak yatim piatu, sejak kecil ibu dan bapaknya sudah meninggal dunia.

Namun dalam suasana haru biru itu, Callista terlihat tegar dan riang. Dia ditemani Elsa, tantenya.

“Callista selama ini tinggal bersama saya dan ibu saya, ibu bapaknya sudah meninggal dunia,” kata Elsa.

Elsa mengaku sepanjang kegiatan berlangsung dia berusaha menahan haru dan berusaha agar tak sampai meneteskan air mata. Dia mengaku khawatir, jika dia sedih maka akan membuat Callista ikut sedih.

“Iya saya tahan, saya semangati terus, supaya mood-nya tetap terjaga,” kata Elsa.

Dia mengatakan kemarin, Callista menyampaikan rencana kegiatan itu. Callista sempat terlihat sedih, karena sudah tak punya orang tua. Melihat itu tante dan neneknya langsung menghibur dan menyemangati.

“Saya juga langsung bilang ke dia, saya siap ke sekolah. Terus saya juga siapkan hadiah,” kata Elsa.

Hingga akhirnya acara usai dilakukan Elsa mengaku lega karena Callista tidak menunjukkan kesedihan.

“Alhamdulillah lancar, tadi cuci kaki saya bergantian sama Alfian, kakaknya yang di kelas 5,” kata Elsa.

Tegarnya Callista yang Tak Punya Ibu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *