SPMB 2025 di Jabar, Dedi Mulyadi: Tak Ada Titip Menitip Siswa!

Posted on

Tahap pertama Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 di Jawa Barat akan dibuka pada Selasa, 10 Juni besok. Gubernur Dedi Mulyadi dengan tegas menyatakan tidak ada siswa titipan dalam seleksi masuk tingkat menengah atas tersebut.

Dedi menyatakan, dalam setiap momen penerimaan, tidak dipungkiri kerap terjadi praktik kecurangan, yakni siswa titipan. Karenanya, di SPMB 2025 ini, Dedi menegaskan, tidak ada lagi titip menitip siswa yang dilakukan oleh pihak manapun.

“Biasanya dengan sistem yang sekarang ini, suka banyak titipan, titipan gubernur, titipan asisten, titipan kepala dinas, titipan dewan. Pokoknya tidak ada titipan-titipan,” kata Dedi dalam keterangannya, Senin (9/6/2025).

Untuk menghindari praktik kecurangan itu, Dedi telah menginstruksikan kepala sekolah agar berani menolak jika ada pihak yang hendak menitipkan siswa. Menurutnya jika ditemukan kepala sekolah yang bersekongkol melakukan kecurangan, sanksi berupa pencopotan akan diberikan.

“Kepala sekolah yang takut karena titipan memasukkan orang yang tidak berhak, maka saya akan berikan sanksi,” tegasnya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Jabar, Purwanto menambahkan, persoalan yang kerap muncul dalam penerimaan siswa baru bukan terletak pada sistem yang telah dirancang, melainkan pada lemahnya integritas dari berbagai pihak.

“SPMB sudah punya aturan baku, tapi masalahnya sering muncul bukan karena sistem, melainkan karena integritas yang lemah, baik dari penyelenggara maupun masyarakat,” ujarnya.

Dia juga mengungkapkan, Disdik Jabar tak segan melakukan tindakan tegas yakni menganulir siswa yang kedapatan melakukan kecurangan saat proses SPMB. Karenanya dia mengingatkan agar masyarakat untuk patuh mengikuti prosedur yang telah ditentukan dalam SPMB nanti.

“Nanti kita anulir, ketika kita lakukan pelacakan kemudian tidak sesuai saat verifikasi itu kami akan langsung menganulir,” terangnya.

“Maka jangan coba-coba bermain. Kepada masyarakat kemudian ke sekolah karena di sistem akan kelihatan. Ada sanksi, Pak Gubernur sudah tegas di mana dalam peraturannya, kepala sekolah yang main-main akan diberikan tindakan tegas,” tandasnya.