Film thriller psikologis See for Me akan tayang di Bioskop Trans TV pada Jumat (30/5/2025) malam pukul 23.00 WIB. Diproduksi oleh Elevation Pictures dan dirilis pertama kali pada tahun 2021, film ini merupakan debut penyutradaraan dari Randall Okita yang berhasil menciptakan ketegangan melalui teknologi dan empati.
See for Me disutradarai oleh Randall Okita dan diproduksi oleh Elevation Pictures bekerja sama dengan sejumlah rumah produksi independen Kanada.
Deretan aktor dan aktris yang membintangi See for Me meliputi Skyler Davenport, Jessica Parker Kennedy, Louis Gossett Jr., R.H. Thomson, serta David Cary. Keseluruhan pemain ini berhasil menghadirkan chemistry yang menegangkan dan emosional di tengah situasi mencekam.
Salah satu hal menarik tentang See for Me adalah konsepnya yang menegangkan sekaligus inovatif: Film ini berdurasi sekitar 85 menit, cukup singkat untuk menjaga ketegangan tanpa memberi celah bosan.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Cerita berpusat pada Sophie, seorang mantan atlet ski yang kehilangan penglihatannya akibat kecelakaan tragis. Kini ia bekerja sebagai pengasuh hewan peliharaan dan tinggal sendirian di sebuah villa terpencil. Suatu malam, Sophie mendapat tawaran menjaga rumah mewah klien untuk satu malam saja. Tanpa disadari, vila itu menjadi target perampokan kejam oleh sekelompok penyusup yang ingin mencuri barang berharga di dalamnya.
Dalam keadaan genting, Sophie mengunduh aplikasi See for Me, sebuah layanan bantuan visual jarak jauh yang mempertemukannya dengan relawan “mata jarak jauh” bernama Kelly. Melalui sambungan video, Kelly menjelaskan apa yang terjadi di sekeliling Sophie: suara langkah kaki, gemeretak jendela, bahkan denting kunci di pintu depan. Tanpa alat bantu ini, peluang Sophie untuk bertahan hidup hampir nihil.
Sementara ketegangan luar biasa menyelimuti malam itu, film ini juga menyingkap trauma masa lalu Sophie melalui kilas balik sesi terapinya. Ia tidak hanya berjuang melawan ancaman fisik, tetapi juga berusaha berdamai dengan rasa takut yang selama ini menghantuinya. Hubungan unik antara Sophie dan Kelly, meski hanya lewat suara dan deskripsi, berkembang menjadi ikatan solidaritas yang kuat-bukti bahwa empati dapat menjembatani ruang dan kesunyian.
Salah satu adegan paling menegangkan menampilkan Sophie yang memanfaatkan furnitur, suara, dan perabot rumah untuk mengelabui para penyusup. Kelly, di sisi lain, terus menyemangati dan memberikan instruksi yang menyejukkan di tengah situasi kacau. Kontras antara kegelapan di vila dan kilau layar ponsel menciptakan estetika visual yang khas, menguatkan rasa terasing dan ketakutan karakter utama.
Ketika inti konflik semakin memuncak, motivasi para penyusup mulai terungkap. Ternyata, perampokan ini bukan sekadar aksi spontan, melainkan bagian dari rencana yang lebih besar. Film ini menghadirkan twist demi twist yang membuat penonton terus menebak-tebakan hingga menit terakhir.
Durasi See for Me yang relatif singkat-sekitar 85 menit-membuat tempo kisah tetap terjaga tanpa memanjakan adegan-adegan bertele-tele. Adegan aksi dan ketegangan psikologis berpadu seimbang, menjadikan film ini pilihan sempurna untuk penikmat thriller modern.
Tanpa mengungkap secara gamblang bagaimana nasib Sophie berakhir, See for Me menyisakan pertanyaan penting: sampai sejauh mana teknologi dan keberanian dapat menyelamatkan nyawa dalam kegelapan? Siapkan nyali Anda dan saksikan sendiri jawaban penuh ketegangan malam ini di Bioskop Trans TV
Cerita berpusat pada Sophie, seorang mantan atlet ski yang kehilangan penglihatannya akibat kecelakaan tragis. Kini ia bekerja sebagai pengasuh hewan peliharaan dan tinggal sendirian di sebuah villa terpencil. Suatu malam, Sophie mendapat tawaran menjaga rumah mewah klien untuk satu malam saja. Tanpa disadari, vila itu menjadi target perampokan kejam oleh sekelompok penyusup yang ingin mencuri barang berharga di dalamnya.
Dalam keadaan genting, Sophie mengunduh aplikasi See for Me, sebuah layanan bantuan visual jarak jauh yang mempertemukannya dengan relawan “mata jarak jauh” bernama Kelly. Melalui sambungan video, Kelly menjelaskan apa yang terjadi di sekeliling Sophie: suara langkah kaki, gemeretak jendela, bahkan denting kunci di pintu depan. Tanpa alat bantu ini, peluang Sophie untuk bertahan hidup hampir nihil.
Sementara ketegangan luar biasa menyelimuti malam itu, film ini juga menyingkap trauma masa lalu Sophie melalui kilas balik sesi terapinya. Ia tidak hanya berjuang melawan ancaman fisik, tetapi juga berusaha berdamai dengan rasa takut yang selama ini menghantuinya. Hubungan unik antara Sophie dan Kelly, meski hanya lewat suara dan deskripsi, berkembang menjadi ikatan solidaritas yang kuat-bukti bahwa empati dapat menjembatani ruang dan kesunyian.
Salah satu adegan paling menegangkan menampilkan Sophie yang memanfaatkan furnitur, suara, dan perabot rumah untuk mengelabui para penyusup. Kelly, di sisi lain, terus menyemangati dan memberikan instruksi yang menyejukkan di tengah situasi kacau. Kontras antara kegelapan di vila dan kilau layar ponsel menciptakan estetika visual yang khas, menguatkan rasa terasing dan ketakutan karakter utama.
Ketika inti konflik semakin memuncak, motivasi para penyusup mulai terungkap. Ternyata, perampokan ini bukan sekadar aksi spontan, melainkan bagian dari rencana yang lebih besar. Film ini menghadirkan twist demi twist yang membuat penonton terus menebak-tebakan hingga menit terakhir.
Durasi See for Me yang relatif singkat-sekitar 85 menit-membuat tempo kisah tetap terjaga tanpa memanjakan adegan-adegan bertele-tele. Adegan aksi dan ketegangan psikologis berpadu seimbang, menjadikan film ini pilihan sempurna untuk penikmat thriller modern.
Tanpa mengungkap secara gamblang bagaimana nasib Sophie berakhir, See for Me menyisakan pertanyaan penting: sampai sejauh mana teknologi dan keberanian dapat menyelamatkan nyawa dalam kegelapan? Siapkan nyali Anda dan saksikan sendiri jawaban penuh ketegangan malam ini di Bioskop Trans TV pukul 23.00 WIB.