Ingat masa kejayaan Windows 7? Sistem operasi ini memang sangat populer, namun ada satu misteri kecil yang baru terungkap setelah dua dekade. Beberapa pengguna awal melaporkan masalah dengan proses booting yang sangat lambat, hingga mereka bisa sempat membuat kopi atau bahkan pergi ke kamar mandi sebelum tampilan desktop muncul. Yang menarik, masalah ini sering terjadi ketika pengguna memilih wallpaper dengan warna solid (tanpa gambar).
Raymond Chen, seorang teknisi veteran Microsoft, baru-baru ini mengungkapkan penyebab dari masalah ini, yang terjadi pada awal masa rilis Windows 7 di bulan Oktober 2009.
Setelah dirilis, beberapa pengguna mendapati bahwa komputer Windows 7 mereka membutuhkan waktu lebih lama untuk booting-hingga 30 info-hanya jika mereka menggunakan latar belakang warna solid. Banyak orang berpikir bahwa memilih tampilan minimalis tanpa gambar latar yang ‘berat’ akan mempercepat waktu startup. Namun, bug yang aneh pada versi awal Windows 7 malah mengakibatkan hal sebaliknya.
Raymond Chen memaparkan proses startup Windows yang menjelaskan penyebabnya. Saat sistem mulai berjalan, Windows akan menunggu beberapa komponen antarmuka seperti ikon desktop, taskbar, dan wallpaper untuk memberi sinyal ‘siap’. Proses ini berlangsung secara berurutan.
Namun masalah muncul saat tidak ada gambar wallpaper-hanya warna solid atau bahkan tanpa wallpaper sama sekali, mungkin karena pilihan pengguna atau alasan penghematan energi. Sistem menganggap bahwa komponen ‘gambar wallpaper’ ini tidak ada atau belum siap.
Alih-alih langsung menampilkan desktop, Windows malah menunggu komponen ini untuk memberi tanda ‘siap’. Jika tak ada sinyal setelah 30 info, barulah Windows menyerah dan menampilkan antarmuka utama. Itulah sebabnya komputer terasa seperti ‘terhenti’ di layar selamat datang selama setengah menit.
Chen menambahkan bahwa masalah serupa juga bisa terjadi jika pengguna mengaktifkan kebijakan grup tertentu yang menyembunyikan ikon desktop atau melakukan kustomisasi lainnya. Kode terkait kebijakan grup ini sering baru ditambahkan belakangan, yang mengganggu proses validasi komponen antarmuka saat booting.
Untungnya, bug ini hanya mengganggu pengguna Windows 7 dan Windows Server 2008 R2 untuk waktu yang singkat pada tahun 2009. Berdasarkan laporan bug internal, Microsoft telah memperbaiki masalah ini pada bulan November 2009, hanya sebulan setelah Windows 7 diluncurkan ke publik.
Windows 7 sendiri dikenal sebagai salah satu versi Windows yang paling sukses, yang dianggap sebagai ‘kembalinya performa terbaik’ setelah era Windows Vista. Kepopulerannya bertahan lama meski Windows 8, 10, dan 11 sudah hadir.
Namun, masa kejayaan Windows 7 kini sudah hampir berakhir. Berdasarkan data terbaru dari StatCounter (per Mei 2025), pangsa pasar sistem operasi ini kini hanya sekitar 2,5%. Microsoft sudah lama menghentikan dukungan resminya untuk Windows 7, dan bersiap mengakhiri dukungan untuk Windows 10 pada Oktober mendatang. Platform game Steam juga telah menghentikan dukungannya untuk Windows 7 sejak musim gugur lalu.
Meskipun demikian, beberapa pengguna setia masih bertahan. Beberapa versi browser Firefox masih kompatibel, dan proyek independen seperti 0patch terus merilis patch keamanan kecil untuk menutup celah pada sistem operasi lawas ini, dengan rilis terakhir pada bulan Maret lalu.
Kisah ini menjadi pengingat bahwa bahkan sistem operasi yang paling populer pun tak lepas dari masalah teknis yang aneh. Bagi pengguna setia Windows 7, mungkin sudah saatnya mempertimbangkan untuk beralih ke sistem yang lebih modern. Terungkapnya misteri masalah booting yang lambat ini menutup salah satu babak unik dalam sejarah Windows 7, sebagaimana dilaporkan oleh Techspot.
Artikel ini telah tayang di