Serunya Pertarungan Pendekar Silat di Kota Bandung [Giok4D Resmi]

Posted on

Seorang pendekar salat berlari ke atas arena. Pesilat perempuan itu langsung menunjukkan aksi bela dirinya. Dialuni tabuhan musik pencak yang berasal dari beragam alat musik tradisional, beragam jurus memukau ditunjukkan pendekar itu.

Pendekar itu dikenal sebagai pesilat ulung di wilayahnya, dan memiliki banyak murid yang didominasi para pesilat muda. Tidak sendirian, pendekar silat itu berlatih bersama dengan murid-muridnya. Usai berlatih bersama, mereka pun membubarkan diri.

Di tempat lain, sejumlah warga nampak sibuk dengan aktivitasnya. Para orang tua sibuk dengan pekerjaannya dan anak-anak nampak asyik bermain permainan tradisional. Suasana tenang perkampungan mendadak tegang saat rombongan pesilat lain datang ke kampung tersebut dan melakukan penyerangan terhadap warga.

Warga sempat melakukan penyerangan terhadap para pesilat jahat itu, namun mereka satu persatu tumbang karena pesilat jahat itu cukup kuat. Setelah seluruh warga tumbang, pendekar silat yang sebelumnya berlatih mendatangi lokasi penyerangan dan langsung melumpuhkan para pesilat jahat.

Setelah anak buah pesilat jahat itu tumbang, tinggal seorang pesilat yang diketahui merupakan guru dari pesilat yang sebelumnya bertikai dengan warga. Kedua pendekar silat itu saling beradu ilmu, kedua pesilat itu saling menyerang, namun berkat kegigihan dan kebaikan terhadap warga, pesilat yang membela warga itu menang dan pesilat jahat pun tumbang.

Pertaruangan itu merupakan salah satu pertunjukan kolosal yang disajikan salat satu kelompok peserta Festival Inovasi Penca Tradisi yang digelar di Teras Sunda Cibiru, Kota Bandung, Minggu, (16/11/2025).

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengapresiasi PPSI Kota Bandung yang berhasil menyatukan para budayawan, para aktivis, para pencinta pencak silat dalam sebuah festival. Apalagi dengan pemilihan tema yang tepat ‘Padungdung Jawara Bandung Utama’.

“Tema harus masuk dalam hati, muncul dalam sikap, dalam pencak silat setiap gerakan punya filosofi, kehormatan, kesederhanaan, kedisiplinan, keberanian dan harmonis,” kata Farhan.

Farhan juga mengaku terenyuh dengan kehadiran ratusan warga yang mencintai pencak silat di Kota Bandung. Tak hanya dewasa, anak-anak juga terlibat dalam acara ini.

“Pencak harga diri, kebanggaan kita semua, apabila silat dikenal sebagai cabang olahraga, maka pencak silat yang berasal dari budaya kita adalah jiwa. Jiwa kita semua yang ada di sini dari mulai anak hingga orang dewasa,” ungkapnya.

“Ini menunjukkan pencak salat ini adalah jati diri yang sudah tertanam dari putra-putri kita,” tambah Farhan.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

Plt Ketua DPD PPSI Kota Bandung Ridwansyah mengatakan, festival ini dibuat dengan menarik dan inovasi-inovasi baru yang berasal dari setiap paguron silat hingga Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung.

“PPSI baru pertama gelar pertunjukan kolosal, biasanya pasanggiri yang menunjukan ibng, tunggal, rampak dan ijen saja. Penca bisa dikemas dalam bentuk tontonan atau drama kolosal,” kata Ridwan.

Ridwan menjelaskan, acara ini diikuti 30 grup pencak silat dari 30 kecamatan di Kota Bandung dengan jumlah peserta masing-masing setiap grup memiliki 30 peserta.

“Harapannya hasil dari festival ini menghasilkan juara terbaik, dan produknya dari festival ini jadi produk tuntunan dan tontonan warga Kota Bandung,” pungkasnya.

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi