Sempat Tutup Mendadak, Bandung Zoo Kini Kembali Buka baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Kebun Binatang Bandung (Bandung Zoo) kembali dibuka untuk umum hari ini, Jumat (4/7/2025), setelah sebelumnya mendadak tutup pada Kamis (3/7/2025). Penutupan operasional selama satu hari itu terjadi akibat konflik internal antara dua kubu manajemen yang masih bersengketa dalam kepengurusan lembaga tersebut.

Humas Bandung Zoo, Ully Rangkuti, menyayangkan penutupan yang dilakukan secara sepihak oleh pihak kepengurusan lama. Ia menegaskan penutupan itu tidak melalui koordinasi atau persetujuan dari pengurus saat ini.

“Kita sebenarnya tidak ingin konflik internal ini sampai berdampak ke masyarakat. Penutupan sementara itu sama sekali tidak dilakukan oleh kami, itu dari pihak mereka (pengurus terdahulu) tanpa ada komunikasi dengan kami,” ungkap Ully, Jumat (4/7/2025).

Pengumuman penutupan disampaikan melalui akun Instagram resmi Bandung Zoo pada Kamis pukul 07.00 WIB. Hal ini menyebabkan sejumlah pengunjung yang sudah datang terpaksa kembali pulang karena tidak mendapat informasi sebelumnya.

“Kami menyayangkan ada pengunjung-pengunjung yang terpaksa pulang dan pemeberitahuan hanya di media sosial. Itu pun (akun Instagram) tidak bisa kita akses sama sekali,” terangnya.

Ia juga membantah alasan penutupan karena perawatan (maintenance) sebagaimana yang tercantum dalam unggahan Instagram tersebut. Menurutnya, alasan tersebut dibuat-buat dan tidak pernah terjadi sebelumnya, kecuali saat pandemi COVID-19. “Hari ini dibuka kembali mudah-mudahan ke depan tidak lagi terjadi yang seperti ini. Kami akan berusaha agar layanan pengunjung tidak lagi terganggu,” pungkas Ully.

Perseteruan internal dalam tubuh pengelola Bandung Zoo sudah berlangsung cukup lama. Akar persoalan bermula pada 2017, saat anak pendiri Bandung Zoo, Romly Bratakusuma, yang kala itu dalam kondisi kesehatannya menurun, meminta Taman Safari Indonesia untuk membantu pengelolaan kebun binatang.

Taman Safari Indonesia kemudian terlibat dalam pengelolaan melalui Yayasan Margasatwa Tamansari, dengan Tony Sumampau sebagai ketuanya. Sejak itu, Tony resmi menjalankan mandat untuk memimpin operasional Bandung Zoo.

“Sehingga saya duduk sebagai Yayasan Margasatwa Tamansari, bukan sebagai Taman Safari Indonesia. Pak Romli menitipkan Bandung Zoo dan menunjuk saya sebagai pengelola,” ungkap Tony dalam kesempatan yang sama.

Namun setelah Romly meninggal, muncul konflik dengan pihak keluarga yang kemudian memunculkan dualisme manajemen. Pada tahun 2022, Tony mengaku didepak dari kepengurusan secara sepihak tanpa melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), bahkan akta kepemilikan disebut berganti tiga kali sepanjang tahun itu.

“Di 2022, istri almarhum Pak Romli merubah akta dengan mengeluarkan kita. Itu kan tidak sah, tidak lewat RUPS juga pengeluarannya,” terang Tony.

Konflik semakin memanas dalam beberapa hari terakhir, bahkan terjadi bentrokan fisik antara petugas keamanan dari manajemen baru dengan karyawan dari pihak lama, terutama terkait masalah keuangan.

Padahal, menurutnya, kedua pihak telah mencapai kesepakatan damai yang ditandatangani pada 20 Maret 2025 di Polda Jawa Barat. Dalam kesepakatan itu, salah satu ahli waris Romly, Gantira Bratakusuma, menyatakan dukungan agar Tony kembali membimbing pengelolaan Yayasan Margasatwa Tamansari.

“Sudah ada surat permohonan maaf dan perdamaian per Maret 2025. Itu pertama kali Bandung Zoo bayar pajak hiburan ke pemerintah, karena selama ini tidak ada yang mau bayar sewa,” jelasnya.

Meski demikian, ia mengakui bahwa intrik di lapangan belum juga usai. Oleh karenanya, ia berharap Pemrintah Kota Bandung sebagai pemilik lahan bisa berlaku tegas. “Ya saya berharap pemerintah dan aparat punya keberanian untuk menegakkan aturan sesuai hukum yang berlaku,” tutupnya.

Konflik Dualisme Manajemen Belum Usai, Pemkot Didesak Tegas

Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *