Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Menteri Sosial (Mensos), Syaifullah Yusuf menyambangi Sekolah Rakyat di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS), Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jumat (28/11/2025).
Ia menyempatkan diri berdialog dengan ratusan siswa Sekolah Rakyat yang mulai menjalani pembelajaran di lokasi tersebut sejak Juli 2025 kemarin. Ada beberapa hal yang dibahas, mulai dari progres hingga evaluasi program Presiden RI, Prabowo Subianto tersebut.
Gus Ipul mengatakan saat ini program Sekolah Rakyat di bawah naungan Kementerian Sosial sudah ada di 166 titik di seluruh Indonesia. Jumlahnya akan terus bertambah seiring waktu.
“Secara umum sampai hari ini telah berjalan di 166 titik. Hampir 16 ribu siswanya, kemudian ada lebih dari 3 ribuan guru, dan 4 ribuan tenaga pendidik,” kata Gus Ipul saat ditemui di Lembang, Jumat (28/11/2025).
Sementara dari segi evaluasi, selama berjalan diawali pada Juli 2025 lalu beragam kekurangan pada program tersebut khususnya di sisi fasilitas bangunan Sekolah Rakyat perlahan ditangani.
“Kekurangan seperti sarana prasarana terus diatasi. Misalnya soal ketersediaan air bersih, listrik, kekurangan guru, tenaga pendidik semuanya pelan-pelan kita atasi,” kata Gus Ipul
Sejauh ini, program tersebut berjalan dengan baik. Pelaksanaan pembelajaran dan aktivitas 24 jam di sekolah berbasis asrama itu juga mengacu pada panduan yang sudah disusun Kementerian Sosial (Kemensos).
“Alhamdulillah secara umum bisa belajar secara baik. Jadi kita sudah punya panduan, pedoman semuanya mengikuti pelatihan bagaimana pendidikan 24 jam. Pendidikan boarding school ini terlaksana dengan baik dan dievaluasi terus menerus,” kata Gus Ipul.
Jalan pendidikan siswa-siswa sekolah rakyat tak cuma berhenti di level pendidikan menengah. Pihaknya bahkan sudah menyiapkan program beasiswa bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan Tinggi (Kemendikti) dan PT Pos.
“Kami kerjasama juga dengan Kemendikti, kita ingin lulusan-lulusan Sekolah Rakyat bisa melanjutkan ke perguruan tinggi sesuai dengan kapasitas, kemampuan, dan bakat yang dimiliki. Jadi boleh masuk perguruan tinggi tapi tetap harus memenuhi standar yang ditetapkan,” kata Gus Ipul.
Dalam beberapa bulan belakangan, pihaknya juga sudah melakukan MoU dengan beberapa instansi, di antaranya dengan Universitas Ary Ginanjar (UAG University) lalu Perguruan Tinggi Kementerian Kesehatan, hingga PT Pos.
“Insyaallah nanti akan menyediakan sekitar 600 kursi bagi siswa Sekolah Rakyat. Juga ada 2.600 kuota yang sudah disiapkan untuk siswa-siswa Sekolah Rakyat di berbagai sekolah tinggi negeri. Belum lagi dengan PT Pos sudah menyiapkan 80-100 slot bisa kuliah di Universitas Logistik dan Distribusi Internasional,” kata Gus Ipul.
“Ini dalam rangka untuk menindaklanjuti proses belajar mengajar di sekolah rakyat. Kita harapkan nanti ada 2 jalur, mereka yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi dan mereka yang ingin menjadi pekerja atau wirausaha juga akan kita kawal,” imbuhnya.







