Sekolah Nyaris Rubuh, Janji Dewan Kabupaten Bogor Tetap ‘Kokoh’

Posted on

Janji perbaikan dari anggota DPRD Kabupaten Bogor sudah berkali-kali mampir ke telinga warga Desa Babakan Raden, Kecamatan Cariu. Namun, janji itu tak pernah berwujud. Yang runtuh justru pagar dan ruang kelas SDN Tegal Benteng, sementara janji dewan tetap berdiri tegak di atas kertas.

Sekolah dasar ini berada di ujung timur Kabupaten Bogor, berjarak sekitar 2,5 jam perjalanan dari ibu kota kabupaten di Cibinong. Jauh dari pusat pemerintahan, bangunan sekolah terlihat memprihatinkan. Dinding retak, atap bolong, lantai penuh keramik patah yang tajam. Dari enam ruang kelas yang ada, tiga di antaranya sudah tak layak dipakai.

Di dalam ruangan, anak-anak belajar di kursi baru yang janggal kontras dengan tembok kusam dan papan tulis tua. Setiap kali angin besar bertiup, kegiatan belajar terhenti karena guru harus segera menyuruh murid keluar.

“Kalau angin besar, pasti kita suruh anak-anak keluar kelas. Takutnya rubuh,” kata Suparman, Kepala SDN Tegal Benteng sejak 2022.

Jumlah siswa kini tinggal 88 orang, dengan hanya lima murid baru tahun ini. Orang tua semakin ragu menitipkan anaknya.

“Orang tua khawatir. Kalau ngajar tidak nyaman, harusnya ramah anak. Kalau seperti itu gimana ramahnya? Keramik patah runcing, guru juga beberapa keseleo karena lantai enggak rata,” tambahnya.

Tak hanya ruang belajar, pagar gapura sekolah pun sempat roboh sepanjang 50 meter hingga menutup jalan desa. Warga terpaksa turun tangan, menyingkirkan puing dan menegakkan pagar seadanya agar akses masyarakat tak terganggu.

Usaha memperbaiki sekolah sebenarnya tak pernah berhenti. Proposal renovasi diajukan sejak lama lewat musyawarah desa, kecamatan, hingga ke pemda. Tahun 2022, 2023, hingga 2024 sempat disebut masuk prioritas, tapi selalu kandas dengan alasan anggaran tidak cukup.

Harapan sempat muncul ketika anggota DPRD Kabupaten Bogor dari daerah pemilihan setempat berjanji akan meninjau. Namun, hingga kini janji itu tak pernah terwujud.

“Pernah katanya mau ninjau, tapi enggak ada. Katanya dicatat, ditinjau. Tapi sampai sekarang enggak ada juga,” keluh Suparman.

Di sisi lain, Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor mengaku sudah mulai melakukan perbaikan. “Sedang dalam perbaikan,” kata Kepala Disdik Kabupaten Bogor, Rusliandi, singkat melalui pesan WhatsApp.

Kini, sebagian ruang diperbaiki pelan-pelan dengan tenaga seadanya. Para guru tetap setia mengajar, meski harus selalu waspada dengan atap yang bisa ambrol kapan saja.

Di tengah keterbatasan, Suparman bersama enam guru lainnya memilih bertahan. “Kita tetap semangat, walaupun kondisinya begini,” ujarnya.

Janji yang Tak Pernah Sampai

Usaha memperbaiki sekolah sebenarnya tak pernah berhenti. Proposal renovasi diajukan sejak lama lewat musyawarah desa, kecamatan, hingga ke pemda. Tahun 2022, 2023, hingga 2024 sempat disebut masuk prioritas, tapi selalu kandas dengan alasan anggaran tidak cukup.

Harapan sempat muncul ketika anggota DPRD Kabupaten Bogor dari daerah pemilihan setempat berjanji akan meninjau. Namun, hingga kini janji itu tak pernah terwujud.

“Pernah katanya mau ninjau, tapi enggak ada. Katanya dicatat, ditinjau. Tapi sampai sekarang enggak ada juga,” keluh Suparman.

Di sisi lain, Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor mengaku sudah mulai melakukan perbaikan. “Sedang dalam perbaikan,” kata Kepala Disdik Kabupaten Bogor, Rusliandi, singkat melalui pesan WhatsApp.

Kini, sebagian ruang diperbaiki pelan-pelan dengan tenaga seadanya. Para guru tetap setia mengajar, meski harus selalu waspada dengan atap yang bisa ambrol kapan saja.

Di tengah keterbatasan, Suparman bersama enam guru lainnya memilih bertahan. “Kita tetap semangat, walaupun kondisinya begini,” ujarnya.

Janji yang Tak Pernah Sampai