Keberadaan petugas pemadam kebakaran (Damkar) saat ini dibutuhkan masyarakat. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan petugas Damkar.
Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Herman Suryatman, saat menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun ke-106 Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan di Alun-alun Paamprokan, Kabupaten Pangandaran, Jumat (25/4/2025). Menurut Herman, peran Damkar kini semakin diperhatikan karena mampu menangani berbagai situasi darurat.
“Sekarang, bukan cuma kebakaran. Ada anak tersangkut kepala di kaleng pun yang dipanggil Damkar,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa pengabdian Damkar adalah bentuk perjuangan mulia. “Dalam pencegahan dan penanganan, mereka selalu bekerja sepenuh hati,” lanjutnya.
Herman mengingatkan seluruh anggota Damkar di Jawa Barat untuk terus bekerja dengan ikhlas, meskipun di tengah keterbatasan fasilitas.
“Apa pun kondisi keuangannya, tetap semangat. Tak ada kendaraan roda empat, pakai roda tiga. Tak ada roda, jalan kaki pun dijalani. Karena itu tugas,” katanya.
Dengan melihat semangat dan pengorbanan para petugas, Herman berjanji akan menyampaikan aspirasi terkait kesejahteraan Damkar kepada Gubernur Jawa Barat.
“Saya akan sampaikan kepada pengambil kebijakan tertinggi, agar anggota Damkar menjadi prioritas, terutama dari sisi kesejahteraan,” tegasnya.
Herman juga menyampaikan harapan spiritual atas dedikasi para petugas Damkar. “Insya Allah, kerja ikhlas semua pasukan Damkar akan dibalas surga. Semoga ada klaster Damkar di sana,” ujarnya disambut tawa hadirin.
Kepala Satpol PP Pangandaran, Dedih Rakhmat, mengungkapkan bahwa saat ini Damkar di wilayahnya hanya memiliki tiga unit armada, dengan dua unit dalam kondisi prima dan satu unit sudah tidak layak pakai.
“Kondisinya, satu unit sudah mulai tidak layak,” kata Dedih.
Ia menjelaskan, meski saat ini tersedia dua pos Damkar, cakupan wilayah yang luas membuat jumlah itu belum memadai.
“Pangandaran punya 10 kecamatan. Idealnya, minimal satu pos untuk dua kecamatan. Tapi itu pun tergantung ketersediaan personel,” jelasnya.
Menurut Dedih, satu regu Damkar terdiri dari 4-5 orang, dan bekerja dalam tiga shift selama 24 jam. Saat ini, total personel Damkar Pangandaran hanya 27 orang, terdiri dari dua ASN dan 25 non-ASN.
“Kalau dibagi dua saja, tinggal 14 orang. Padahal harus mencakup 10 kecamatan, jelas masih kurang,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami, memberikan apresiasi kepada para petugas Damkar di daerahnya.
“Saya rasa mereka sudah bekerja maksimal dan cukup baik untuk kondisi saat ini. Bahkan kadang urusan hewan, rumah dan sebagainya sampai panggil Damkar saat ini,” ujarnya.
Namun, ia mengakui bahwa kebutuhan armada tambahan masih mendesak. “Armada saat ini cukup, tapi harapannya ke depan bisa tersedia di semua kecamatan agar jangkauan lebih luas dan respon lebih cepat,” tutupnya.