Sejarah Warna Pink dan Hijau, Kini Jadi Simbol Brave Pink Hero Green

Posted on

Warna pink dan hijau, dan sebelumnya ada warna biru menjadi simbol penuh makna di Indonesia sekarang ini. Warna-warna itu bukan sebatas bagian dari nilai estetis, namun mencuat sebagai simbol perjuangan meraih keadilan.

Brave Pink dan Hero Green menggema di media sosial. ‘Pink yang Berani’ dan ‘Hijau Sang Pahlawan’ punya konteksnya sendiri-sendiri. Namun, kedua warna ini lahir dari rentetan aksi massa di Jakarta mulai 28 Agustus 2025.

Seorang ibu berkerudung pink dengan berani melawan aparat. Pada kesempatan yang lain, dia juga mengumpat di depan aparat, serta mendoakan orang-orang zalim perutnya busuk. Kerudung yang dikenakannya itu menjadi inspirasi lahirnya ‘Pink yang Berani’ atau Brave Pink.

Hero Green, Hijau Sang Pahlawan lahir juga dari momentum yang sama. Hijau merujuk pada jaket yang biasa dikenakan pengemudi ojek online (ojol). Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojol meninggal dunia karena dilindas oleh kendaraan taktis milik Brimob.

Dalam sejarahnya, baik Pink maupun Green punya irisan dengan simbol-simbol perlawanan. Bagaimana sejarah kedua warna itu? Simak yuk!

Warna pink sebagai sebuah konsep warna telah ada sejak tahun 800 SM. Demikian dikutip dari situs Hunter Lab. Kemudian pada abad ke-17, seorang ahli botani menggunakan istilah warna tersebut untuk menggambarkan tepi anyelir yang berenda.

Di kemudian hari, pada abad ke-20 ketika perang berkecamuk, para pasukan perang mengenakan warna-warna gelap dan mendistorsi warna pink sebagai warna milik kaum perempuan.

Ini pula yang menyebabkan setelah Perang Dunia II, warna pink digunakan untuk menggeser perempuan dari dunia kerja. Dikutip dari infoEdu, dalam sejarahnya, pada abad ke-18, pink belum disepakati secara umum sebagai warna yang identik hanya untuk perempuan.

Ketika industri mulai memilah-milah pasar dan membuat iklan, perempuan dijejali dengan warna pink pada pakaian-pakaian mereka. Maka, ketika pada tahun 1980-an, saat teknologi ultrasonografi (USG) ditemukan, para ibu bersiap menyambut bayi perempuan mereka dengan perlengkapan warna pink.

Sejatinya, warna pink atau merah muda merupakan perpaduan antara warna merah dan putih. Warna merah semua tahu merupakan simbol keberanian, sementara putih menjadi simbol kesucian dan kasih sayang. Perpaduan warna itu menjadikan pink memiliki psikologi warna yang melambangkan cinta kasih, kehangatan, dan harapan.

Di dalam sebuah peradaban ada yang disebut konformitas. Yaitu, kecenderungan orang-orang untuk menyesuaikan diri dengan kecenderungan orang lain, atau dengan aturan yang dibuat oleh sekelompok individu untuk banyak orang.

Konformitas menghilangkan kebebasan individual. Maka, kelompok punk memprotes konformitas dengan warna pink. Dikutip dari situs ‘its nice that’, Paul Simonon basis band punk Inggris, The Clash dalam wawancara dengan situs itu mengatakan bahwa pink adalah warna rock and roll yang sebenarnya. Dia bahkan mengaku telah mengecat amplifier dengan cat warna merah muda.

“- saya bicara tentang tahun 1970-an – semua orang mengira kalau dicat merah muda pasti gay atau semacamnya, yang sungguh konyol. Saya pikir mereka terlihat sangat bagus. Merah muda itu warna yang bagus!” kata Simonon.

Sejarah Warna Hijau

Hijau adalah warna klorofil daun-daun. Alam raya yang penuh pepohonan hijau adanya. Hutan juga berwarna hijau. Kata ‘green’ yang berarti hijau dalam bahasa Inggris diambil dari kata kuno ‘grene’ yang berarti ‘warna tanaman hidup’.

Orang-orang Mesir kuno telah mengenal warna hijau untuk tujuan seni. Mereka membuat warna ini dari tanah hijau dan malachite. Di Yunani kuno, warna hijau didapat dari verdigris.

Pada abad ke-18, berkat kemajuan zaman, warna hijau menjadi populer sebagai mode. Kain warna hijau dibuat menjadi sarung tangan dan gaun. Di zaman kini, warna hijau identik dengan aktivisme lingkungan. Bahkan di dalam Islam, hijau dipercaya sebagai warna yang sangat disukai Nabi Muhammad SAW.

Sebagai warna yang identik dengan lingkungan, warna hijau juga menjadi warna pembangkangan terhadap nilai-nilai yang merusak. Kerusakan lingkungan selalu dijauhi oleh orang-orang dengan klaim warna ini.

Dalam sejarahnya, warna hijau memang warna yang digunakan untuk membangkan. Dalam filsafat anarki, seorang pemikir sekaligus sastrawan bernama Henry David Thoreau (1817-1862) melalui sikap hidup dan tulisannya, terutama yang berjudul ‘Walden’, adalah di antara yang menginspirasi lahirnya Anarkisme Hijau atau Green Anarchism.

Di dalam ‘Walden’, Henry bercerita banyak soal spiritualitas dan pengalamannya hidup di dekat kolam Walden, serta penyatuan diri dengan alam yang hijau. Pada praktiknya, Green Anarchism menolak peradaban yang sangat industrialistis.

Demikian sejarah warna pink dan hijau yang saat ini di Indonesia menjadi Brave Pink dan Hero Green. Semoga membantu ya infoers.

Sejarah Warna Pink

Pink Sebagai Warna Perlawanan

Warna Pembangkangan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *