Sejarah Apparel yang Pernah Digunakan Persib Bandung

Posted on

Persib Bandung sedang menyiapkan kejutan kembali untuk musim depan. Kali ini, bukan tentang perekrutan pemain baru, melainkan rumor kerjasama dengan apparel berbeda yang bakal diumumkan.

Sebagaimana diketahui, Persib sepertinya memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya dengan jenama atau brand lokal, Sportama. Brand itu sudah menjadi bagian dalam jersey Persib selama hampir satu dekade, tepatnya sejak 2016 yang lalu.

Kini, rumor yang bermunculan menyebut Persib akan berkolaborasi dengan apparel ternama di dunia. Yang telah berseliweran mulai dari Nike, Adidas, Puma, hingga Kelme, brand asal Spanyol yang diyakini akan menjalin kerjasama untuk musim depan.

Jauh sebelum itu, Persib ternyata pernah berkolaborasi dengan sejumlah apparel ternama di seragam tempurnya. Lantas, apa saja? Berikut ini rinciannya:

Adidas pernah dipakai pada jersey Persib Bandung saat masih era Liga Indonesia I dan Liga Indonesia II. Kerjasama ini terjalin selama tiga tahun yaitu pada 1994 hingga 1997.

Namun, Adidas tidak menjalin kerjasama langsung dengan Persib Bandung. Sebab saat itu, Adidas menjadi sponsor massal klub-klub di Indonesia sehingga desain jersey sejumlah tim nyaris mirip satu sama lain.

Setelah Adidas, Persib pernah menggunakan apparel asal Thailand, FBT. Brand tersebut menempel di Jersey Persib pada 1995 silam.

Namun, sejumlah laporan menyebutkan bahwa FBT tidak menjalin kerjasama langsung dengan Persib. Sebab, Maung Bandung hanya menggunakan brand tersebut setelah kompetisi Ligina I 1994/1995 selesai, dan digunakan selama bertarung di ajang Piala Champions Asia 1995.

Siapa sangka, Persib pernah menggunakan apparel Reebok dalam jersey pemainnya. Menurut catatan, Reebok pernah digunakan saat Ligina IV musim 1997/1998.

Sayang, Reebok tak bertahan lama menempel di jersey Persib. Ini terjadi karena munculnya krisis moneter pada 1998 yang membuat Ligina IV harus berhenti di tengah jalan.

Namun setelah itu, Persib kembali menggunakan Reebok di musim 1999/2000. Semua lagi-lagi tidak terlepas dari peran PSSI yang memonopoli seluruh jersey klub Indonesia.

Diadora tercatat menjadi apparel yang sering menempel di jersey Persib. Kerjasama awal dibangun pada Ligina IV musim 1997/1998, saat Persib bergantian mengenakan dua apparel sekaligus yaitu Diadora dan Reebok.

Meski sempat berhenti di tengah jalan, Diadora tetap dipilih Persib sebagai sponsor di seragam tempurnya di musim 1998/1999. Kerjasama ini pun sempat berhenti di musim 2001, saat Persib beralih menggunakan apparel Nike.

Namun di musim 2002/2023, Persib kembali menggandeng Diadora untuk menempel di jersey-nya. Kesepakatan lalu berakhir, dan Persib balik lagi menggunakan Diadora pada musim 2009/2010 untuk terakhir kalinya.

Tak disangka, Persib pun pernah berkolaborasi dengan apparel Nike. Kerjasama ini terjadi di Ligina VII musim 2001, saat PSSI kembali memonopoli sponsor klub-klub di Indonesia.

Namun, kolaborasi ini tak bertahan lama. Hanya semusim, Persib kemudian memutuskan untuk kembali menempel apparel Diadora.

Kemudian, di tengah gempuran apparel-apparel mancanegara, Persib pada musim 2004 memutuskan untuk berkolaborasi dengan brand lokal. Saat itu, Vilour dipilih untuk bisa menempel di jersey skuad Maung Bandung saat berlaga di atas lapangan.

Bahkan, kerjasama ini dilaporkan berlangsung cukup lama. Vilour menjadi apparel Persib hingga 2009, tepatnya saat kompetisi memasuki era ISL 2008/2009.

Setelah berkolaborasi dengan apparel lokal, Persib menggandeng brand asal Spanyol, Joma, untuk menempel di seragam tempurnya. Namun sayangnya, kerjasama ini hanya bertahan semusim, tepatnya pada 2010/2011, sebelum akhirnya Persib pindah ke apparel yang lain.

Setelah itu, Persib memutuskan untuk berkolaborasi dengan apparel dari Inggris, Mitre. Kerjasama ini terjalin pada musim 2011/2012, di saat PSSI memasuki era dualisme kepengurusan.

Apparel ini tentu menjadi brand yang paling ingat dalam benak bobotoh. Sebab, League saat itu menjadi saksi Persib juara ISL 2014 yang menjadi penantian yang lama.

League merupakan apparel lokal Indonesia. Kerjasama ini terjalin sejak 2013 dan harus berakhir pada 2015, saat kompetisi di Indonesia dibekukkan FIFA akibat dualism PSSI.

Apparel terakhir yang digunakan Persib yaitu Sportama. Berkolaborasi sejak 2016, apparel ini telah menjadi saksi perjalanan bagi Persib di kancah sepakbola Indonesia.

Bersama Sportama, Persib merengkuh gelar back to back juara pada musim 2023/2024 dan 2024/2025. Selain itu, Sportama juga menjadi baju tempur andalan Persib di AFC Champions League Two (ACL 2).

1. Adidas

2. FBT

3. Reebok

4. Diadora

5. Nike

6. Vilour

7. Joma

8. Mitre

9. League

10. Sportama

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *