Sanjungan Tak Terduga dari Sopir Taksi Online untuk Eks Polisi yang Merampoknya baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Di ruang sidang R. Soebekti, Pengadilan Negeri Cibinong, Kamis (18/9/2025) sore, suasana mendadak hening ketika seorang sopir taksi online menutup kesaksiannya dengan kalimat tak biasa. Bukan kemarahan yang keluar, bukan pula seruan dendam. Justru kata-kata itu terdengar seperti sebuah pengakuan yang penuh ironi.

Sidang perkara nomor 477/Pid.B/2025/PN Cbi menghadirkan saksi korban NQ (54) yang duduk berhadapan dengan terdakwa NAL, mantan polisi berusia 20-an tahun. Persidangan dengan agenda pembacaan dakwaan dan pemeriksaan saksi ini dipimpin Hakim Ketua Erlinawati, dengan Jaksa Penuntut Umum Fifi Wignyorrini dan Difia Setyo Mayrachelia.

Kesaksian NQ dimulai dari kisah sederhana yang berubah jadi mimpi buruk. Pada 17 Februari 2025 dini hari, ia menerima order taksi online dari akun Lebe di kawasan Cikeas, Gunung Putri.

Awalnya tujuan disebut ke suatu tempat, namun tiba-tiba penumpang meminta diantar ke Jati Sampurna, Bekasi. “Dia bilang ke rumah orang tuanya,” ujar NQ di hadapan majelis.

Perjalanan tidak berhenti di sana. Dari Jati Sampurna, arah diubah lagi ke Tapos. Namun janji pembayaran tak kunjung ditunaikan. Hingga akhirnya, ia dipaksa kembali ke titik awal penjemputan di Cikeas.

Setiba di sana, bukannya menerima ongkos, NQ justru diserang. Lehernya dicekik, tubuhnya dipukul, lalu diborgol. Wajahnya ditutup kain hitam, tubuhnya didudukkan di bagasi mobil. “Saya kemudian diborgol, didudukkan di bagasi,” ucapnya.

Tak berhenti di situ. Dengan ancaman, NAL memaksa korban membuka akses mobile banking. Uang Rp670 ribu hasil narik malam itu raib. Dompet dan ponsel juga digasak. Belakangan, korban mengecek ke bank dan mendapati dana itu mengalir ke rekening judi online.

Cerita itu disampaikan runtut dan pelan, namun cukup untuk membuat suasana ruang sidang senyap. Terdakwa lain yang menunggu giliran di ruang R. Soebekti tampak serius menyimak jalannya kesaksian.

NQ mengisahkan momen ketika tubuhnya yang lemah akhirnya diturunkan di dekat gerbang Tol Limo. Borgol di tangannya dibuka, membuatnya bisa melangkah walau nyaris roboh.

Di momen itulah ia menutup kesaksiannya dengan suara lirih yang membuat ruang sidang benar-benar terdiam.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

“Jujur, dia masih punya hati nurani,” kata Nq.