Di depan Gedung Serbaguna Mapolres Sumedang, antrean panjang mengular, Kamis (18/9/2025). Ribuan anak muda berdiri berbaris, pakaian formal kemeja putih dan celana hitam tampak seragam. Bagi mereka, Sumedang Job Fair 2025 bukan sekadar acara, melainkan kesempatan langka untuk meraih masa depan.
Salah satunya Rahmadani (18) berdiri di antara antrean itu. Lulusan SMKN 2 jurusan komputer ini datang dengan membawa harapan baru setelah serangkaian kegagalan melamar kerja.
“Kalau untuk job fair ini yang pertama, tapi kalau cari kerja sudah pernah sampai ke luar Sumedang seperti ke Bogor dan Bandung. Akan tetapi sampai saat ini masih belum dapat panggilan kerja dan saat ini juga saya belum dapat kerja,” ujarnya.
Di matanya, job fair ini seperti pintu yang membuka peluang. Ia masih ingat janji pemerintah soal jutaan lapangan kerja, dan berharap janji itu benar-benar menyentuh tanah kelahirannya. Namun, ada satu hal yang ia akui jadi beban, syarat pengalaman kerja yang sering muncul dalam lowongan.
“Saat ini cari kerja susah soalnya banyak persyaratan yang jujur saja berat buat kami para pencari kerja yang fresh graduate. Seperti misalkan di persyaratan harus ada 1 tahun pengalaman kerja, ini kan repot juga. Tapi mudah-mudahan dengan job fair, doa dan usaha saya berharap bisa diterima sesuai harapan saya,” tuturnya.
Tak jauh dari Rahmadani, ada Yanuar (20). Ia datang berbekal kabar dari temannya. Sama seperti ribuan wajah lain di sekelilingnya, Yanuar membawa harapan sederhana, menemukan pekerjaan yang cocok.
“Informasinya tahu dari teman, terus saya nggak mau buang waktu jadi datang buat ikut aja. Kali aja ada yang nyangkut sama cocok juga dengan kemampuan saya,” ucapnya.
Di balik wajah-wajah penuh harapan itu, Kapolres Sumedang AKBP Sandityo Mahardika berdiri sebagai inisiator acara. Ia menyebut ada 2.108 lowongan dari 24 perusahaan yang dibuka dalam Sumedang Job Fair 2025.
“Kegiatan ini berlangsung dua hari, dan ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah bersama Polres Sumedang dalam menghadirkan solusi terhadap tantangan ketenagakerjaan,” ungkapnya.
Antusiasme memang terasa. Selama dua hari, tercatat 2.074 pencari kerja mendaftar. Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir pun menyebut job fair ini sebagai ikhtiar bersama Pemda dan Polres.
“Dengan adanya job fair, pencari kerja mendapatkan kemudahan, sementara perusahaan pun bisa menemukan tenaga kerja yang sesuai kebutuhan,” ucap Dony.
Ia menambahkan, tingkat pengangguran terbuka di Sumedang kini tercatat 6,16 persen, lebih rendah dari rata-rata Jawa Barat maupun nasional.
“Seringkali perusahaan menyampaikan kebutuhan tenaga kerja dengan keahlian tertentu. Maka, kami di Pemda bersama BLK melatihnya, sehingga perusahaan mendapat tenaga kerja yang andal. Dengan job fair seperti ini, pencari kerja bisa memilih bidang sesuai kompetensinya, dan angka pengangguran pun bisa terus ditekan,” katanya.